Perlindungan Dalam Proses Pemindahan Hak Atas Tanah

b. Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak tersebut tidak dapat lagi menuntut haknya, apabila dalam waktu 5 lima tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat tersebut. Berdasarkan ketentuan di atas pembeli tanah telah memegang sertipikat tanda bukti hak atas tanah yang dibelinya dengan syarat data yang tertera pada sertipikat itu sesuai dengan data yang tercantum dalam surat ukur dan buku tanah. Kemungkinan untuk adanya pihak yang menggugat atas kepemilikannya itu memang masih ada yaitu kemungkinan adanya pengajuan keberatan kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan sampai dengan kurun waktu 5 lima tahun sejak terbitnya sertipikat atau melalui Pengadilan jika telah melampaui masa waktu itu.

2. Perlindungan Dalam Proses Pemindahan Hak Atas Tanah

Dalam proses penyerahan barang yang dalam hal ini pemindahan hak atas tanah melalui jual beli, pembeli terlindungi oleh ketentuan Pasal 39 Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun 1997 yang menyatakan sebagai berikut : a. PPAT menolak untuk membuat akta, jika: Universitas Sumatera Utara 1. mengenai bidang tanah yang sudah terdaftar atau hak milik atas satuan rumah susun, kepadanya tidak disampaikan sertipikat asli hak yang bersangkutan atau sertipikat yang diserahkan tidak sesuai dengan daftar-daftar yang ada di Kantor Pertanahan; atau 2. mengenal bidang tanah yang belum terdaftar, kepadanya tidak disampaikan: a. Surat bukti hak atau surat keterangan Kepala Desa Kelurahan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan menguasai bidang tanah tersebut; dan, b. Surat keterangan yang menyatakan bahwa bidang tanah yang bersangkutan belum bersertipikat dari Kantor Pertanahan atau untuk tanah yang terletak jauh dari kedudukan Kantor Pertanahan, dari pemegang hak yang bersangkutan dengan dikuatkan oleh Kepala Desa Kelurahan; atau 3. Salah satu atau para pihak yang akan melakukan perbuatan hukum yang bersangkutan atau salah satu saksi tidak berhak atau tidak memenuhi syarat untuk bertindak demikian; atau 4. Salah satu pihak atau para pihak bertindak atas dasar suatu surat kuasa mutlak yang pada hakikatnya berisikan perbuatan hukum pemindahan hak; atau 5. Untuk perbuatan hukum yang akan dilakukan belum diperoleh izin Pejabat atau instansi yang berwenang, apabila izin tersebut diperlukan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku; atau Universitas Sumatera Utara 6. Obyek perbuatan hukum yang bersangkutan sedang dalam sengketa mengenai data fisik dan atau data yuridisnya; atau 7. Tidak dipenuhi syarat lain atau dilanggar larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang bersangkutan. b. Penolakan untuk membuat akta tersebut diberitahukan secara tertulis kepada pihak-pihak yang bersangkutan disertai alasannya. Melalui ketentuan Pasal 39 tersebut di atas pada prinsipnya pembeli dapat terlindungi atau setidaknya dapat meminimalkan resiko terjadinya cacat hukum dalam jual beli atas tanah yang dibelinya terutama dalam hal kelengkapan dokumen, kemungkinan adanya sengketa atas tanah yang akan dibelinya dan berbagai keterangan pendukungnya. Apabila penjual tanah dapat memenuhi semua ketentuan yang tidak mengakibatkan ditolaknya pembuatan Akta Jual Beli oleh PPAT terutama dalam hal adanya sengketa atas tanah tersebut berarti penjual telah memenuhi kewajibannya. Sudah barang tentu kewajiban itu dapat dikatakan terpenuhi apabila penjual memberikan keterangan tentang tidak adanya sengketa atas tanah yang dijualnya dibuat dengan benar dan beritikad baik. Dalam hubungannya dengan kasus yang dianalisis, pemilik asal yang merasa haknya telah diambil secara melawan hukum oleh pihak lain yang tidak berhak, betapapun mengetahui bahwa sesungguhnya pemilik terakhir telah membelinya secara sah dan beritikad baik serta telah memenuhi prosedur yang benar dalam proses Universitas Sumatera Utara pemindahan haknya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, tetapi yang bersangkutan menyadari benar bahwa salah satu penyebab dari batalnya jual beli adalah akibat dari adanya cacat hukum di dalamnya termasuk tidak adanya hak dari penjual untuk memindahkan hak atas tanah milik orang lain.

3. Perlindungan Melalui Pembuktian Hak Atas Tanah