2.2.2 Pertukaran Panas
Tubuh manusia merubah energi kimia menjadi energi mekanis dan panas. Tubuh tersebut menggunakan panas ini untuk menjaga temperatur intiutama agar
tetap konstan dan mengurangi keluarnya panas yang berlebihan pada sekeliling di luar tubuh.
Oleh karenanya, ada suatu pertukaran panas yang tetap dari panas antara tubuh dan sekelilingnya. Hal itu adalah dimaksudkan untuk mengetahui pengendalian panas
secara fisiologi dan fisika. Grandjean 1986 dalam Nurmianto 2004 membagi proses fisika tersebut menjadi empat bagian yaitu konduksi, konveksi, evaporasi,
radiasi. 1.
Konduksi Konduksi ialah pertukaran panas diantara tubuh dan benda-benda sekitar
dengan melalui sentuhan atau kontak. Konduksi dapat menghilangkan panas dari tubuh, apabila benda-benda sekitar lebih dingin suhunya dan dapat menambah panas
kepada tubuh, manakala benda-benda sekitar lebih panas dari pada manusia. 2.
Konveksi Konveksi adalah pertukaran panas dari badan dengan lingkungan melalui
kontak udara dengan tubuh. Udara adalah penghantar panas yang kurang baik, tetapi dengan kontak dengan tubuh dapat terjadi pertukaran panas dengan tubuh.
Tergantung dari suhu udara dan kecepatan angin, konveksi memainkan peranan dalam pertukaran panas. Konveksi dapat mengurangi atau menambah panas kepada
tubuh manusia.
3
Universitas Sumatera Utara
3. Evaporsi keringat
Hilangnya panas dengan proses keluarnya keringat terjadi karena keringat di bagian kulit tersebut menguapevaporasi. Pada kondisi yang normal setiap orang akan
menguapkan sebanyak satu liter perhari. Berarti akan kehilangan 600 kcal atau sekitar satu seperempat dari total panas yang hilang perharinya. Akan tetapi jika temperatur
sekeliling melebihi batas ambang kenyamanan maka kulit akan merefleksikannya berupa proses keluarnya keringat yang disertai dengan hilangnya panas.
Selanjutnya proses hilangnya panas yang dikarenakan penguapan keringat tersebut tergantung dari luasan kulit yang bersangkutan dan juga pada perbedaan
tekanan uap keringat yang berada antara udara dan kulit. Faktor yang diduga penting adalah aliran udara sekeliling yang disatukan pihak
akan meningkatkan gradient tekanan uap keringat, tetapi di pihak yang lain akan mendinginkan kulit dengan proses konveksi, yang nantinya akan menurunkan jumlah
penguapan keringat. Pada emperatur sekeliling di atas 25
C, kulit manusia mampu untuk kehilangan panas melalui proses konveksi atau radiasi, dan keluarnya keringat adalah merupakan
satu-satunya mekanisme yang ada. Dari segi hilangnya panas karena proses penguapan keringat akan meningkat secara drastis setelah dicapai temperatur krisis
tertentu. 4.
Radiasi panas Tubuh manusia yang panas menurut Grandjean 1986 dalam Nurmianto 2004
akan meradiasikan gelombang elektomagnetik dengan panjang gelombang yang relatif panjang, yang diabsorbsi oleh benda lain dan dikonversikan lagi dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
panas. Hal itu tidak tergantung sama sekali pada medium material tertentu untuk mentransmisikannya.
Radiasi panas banyak dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban dan aliran udara. Hal itu terganung sekali pada perbedaan temperatur diantara kulit dan medium
yang berdekatan dengan kult. Di negara-negara klim tropis, permukaan objek yang ada di sekeliling biasanya lebih dingin dari kulit tubuh manusia, sehingga tubuh
manusia akan kehilangan sejumlah panas radiant dalam aktivitasnya sehari-hari.
2.2.3 Parameter Tekanan Panas