Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Cara Pengumpulan Data Uji Hipotesa

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah bersifat deskriptif analitik desain cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja pada tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan Belawan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di pelabuhan Belawan pada bulan Juni 2008 sampai bulan November 2009. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah seluruh tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan Belawan sebanyak 2000 orang, jenis kelamin laki-laki.

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan metode Purposive dengan menggunakan rumus 9 : n = N 1+ N d 2 = 2000 1 + 2000 0,1 2 = 2000 1 + 20 = 95,23 = 95 orang Universitas Sumatera Utara Keterangan : N = Besar populasi n = Besar sampel d = Tingkat kepercayaanketepatan yang diinginkan Maka: Dari hasil perhitungan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel adalah sebanyak 95 orang pekerja. Kriteria inklusi, menggunakan wawancara pembuka untuk pekerja dan laporan kesehatan dari dokter pekerja.

3.4 Cara Pengumpulan Data

a. Data primer, dikumpulkan dengan cara : Pengukuran langsung : 1. Status Gizi 2. Beban Kerja 3. Tekanan panas yaitu : suhu basah alami, suhu globe bola, suhu kering, kelembaban 4. Tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. b. Data skunder, yaitu gambaran umum perusahaan yang diperoleh dari pimpinan perusahaan.

3.5 Definisi Operasional

1. Umur, ditetapkan pada saat ulang tahun terakhir responden. 2. Pendidikan adalah jenjang sekolah terakhir sewaktu masuk bekerja sebagai TKBM. 3. Lama kerja adalah jam bekerja dalam sehari. Lama kerja pada TKBM lebih dari 8 jam sehari dengan waktu istirahat tidak ada. Universitas Sumatera Utara 4. Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat Gizi. Gizi baik antara 18,5 – 25, gizi sedang antara 17,5 – 18,5, gizi kurang 17,5. 5. Beban kerja adalah beban yang diakibatkan oleh kerja dengan menghitung denyut nadi Arteri radialis per menit selama bekerja. Ringan 75-100 denyutmenit, Sedang 100-125 denyutmenit, Berat 125-150 denyutmenit. 6. Tenaga kerja adalah orang yang bekerja pada bongkar muat di pelabuhan Belawan. 7. Tekanan panas adalah perpaduan dari suhu basah alami, suhu bola, suhu kering di lingkungan kerja yang diperoleh dari hasil pengukuran dalam ISBB. 8. Tekanan darah adalah perubahan nilai tekanan sistol dan diastol yang diukur pada saat sebelum dan sesudah bekerja pada pekerja bongkar muat. 3.6 Pengukuran status gizi, beban kerja, tekanan panas, tekanan darah 3.6.1 Pengukuran Status Gizi Indikator yang paling baik untuk mengukur cukup atau tidaknya gizi pada individu adalah dengan cara mengukur status gizi. 1. Pengukur tinggi badan 2. Pengukur berat badan Cara kerja : 1. Penghitungan Indeks Massa Tubuh IMT dilakukan dengan mengukur BBTB 2 . 2. Hasil status gizi yag didapat berhubungan dengan resiko terhadap penyakit, dikategorikan menurut tingkatnya yaitu 10 : Universitas Sumatera Utara Gizi Baik, jka IMT berkisar antara 18,5 – 25,0 Gizi Sedang, jika IMT berkisar antara 17,5 – 18,5 Gizi Kurang, jika IMT berkisar antara 17,5.

3.6.2 Pengukuran Beban Kerja

Menurut Astrand Rodahl 1977 dan Rodahl 1989, bahwa penilaian beban kerja fisik dapat dilakukan dengan dua metode secara objektif, yaitu metode penilaian langsung dan penilaian tidak langsung. Di dalam penilaian beban kerja penulis memakai metode pengukuran tidak langsung yaitu dengan menghitung denyut nadi selama kerja. Cara kerja : 1. Pekerja diistirahatkan terlebih dahulu selama 5-10 menit dari kerjanya. 2. Dilakukan pengukuran dengan menghitung denyut nadi Arteri Radialis permenit. 3. Jika hasil penghitungan tidak jelas maka digunakan alat stetoskop untuk menghitung denyut jantung per menit. Hasil beban kerja yang didapat dikategorikan berdasarkan mekanisme denyut jantung yaitu : ringan 75-100 denyut menit, Sedang 100-125 denyutmenit, Berat 125-150 denyutmenit.

3.6.3 Pengukuran Tekanan Panas

Variabel yang diukur adalah tekanan panas di pelabuhan Belawan dengan menggunakan rangkaian termometer suhu basah alami, suhu kering, dan suhu bola globe dalam ISBB. Parameter ISBB merupakan cara paling sederhana dan secara teknis semua faktor telah masuk Universitas Sumatera Utara 1. Termometer suhu basah alami yang mempunyai kisaran -5 C sampai dengan 500 C. 2. Termometer suhu kering yang mempunyai kisaran -5 C sampai dengan 500 C. 3. Termometer suhu bola yang mempunyai kisaran -5 C sampai dengan 500 C. Cara Kerja : 1. Rendam kain kasa putih pada termometer suhu basah alami dengan air, jarak antara dasar lambung termometer dan permukaan tempat air 1 inci. Rankaikan alat pada statif. 2. Rangkaikan termometer suhu kering pada statif. 3. Pasangkan termometer suhu bola pada bola tembaga warna hitam diameter 15 cm, lambung termometer tepat pada titik pusat bola tembaga. Rangkaikan alat pada statif. 4. Alat-alat tersebut diatas diletakkan pada titik pengukuran dengan lambung termometer setinggi 1 meter-1,25 meter dari lantai selama 15 menit. 5. Pengukuran pertama sekali dilakukan pada pagi hari, pada saat awal kerja. 6. Kemudian dilakukan kembali pengukuran pada siang hari. 7. Selanjutnya dihitung rata-ratanya.

3.6.4 Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah tenaga kerja yang bekerja di pelabuhan Belawan dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa dibantu dengan stethoscope. Penggunaan alat dan cara kerjanya : Universitas Sumatera Utara Alat Pengukur Tekanan Darah 1 Sphygmomanometer air raksa : alat pengukur tekanan darah. Merek : Riester nova-presameter Buatan : Jerman 2 Stethoscope : untuk mengetahui bunyi denyut jantung sistol dan diastol. Merek : Littman Buatan : Jerman Cara kerja : 1. Pengukuran tekanan darah dilakukan oleh dua orang perawat yang ditunjuk untuk membantu dalam penelitian. Pengukuran dilengkapi dengan alat stethoscope. 2. Setiap pekerja dilakukan pengukuran sebanyak 2 kali yang mana pengukuran dilakukan pertama sekali pada pagi hari saat pekerja tiba di tepat kerja sebelum terpapar tekanan panas. 3. Pengukuran yang kedua dilakukan sore hari yaitu setelah selesai bekerja segera setelah terpapar tekanan panas. 4. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada pekerja yang tidak dalam keadaan sakit. 5. Agar nilai tekanan darah yang diperoleh lebih akurat, maka setiap pengukuran pada seorang tenaga kerja dilakukan sebanyak 3 kali selama 3 hari dan dihitung nilai rata-rata. 6. Pengukuran tekanan darah selama posisi duduk dan tenang. Manset dilingkarkan pada lengan atas. Stethoscope diletakkan pada kedua telinga dan Universitas Sumatera Utara ujung Stethoscope ditempelkan pada arteri brachialis tepat dibawah manset tersebut. 7. Lalu dilakukan pemompaan sehingga tekanan di dalam manset sampai sekitar 30 mmHg di atas sistol kemudian tekanan diturunkan sampai suatu titik dimana denyut dapat di dengar. Pada titik ini tekanan yang nampak pada kolom air aksa dalam manometer dianggap tekanan sistol. 8. Kemudian tekanan di atas arteri brachialis perlahan-lahan dikurangi sampai bunyi jantung pukulan denyut arteri dengan jelas dapat di dengardirasakan dan titik dimana bunyi mulai menghilang adalah tekanan diastol. 9. Pengukuran dilakukan pada saat cuaca cerah, apabila cuaca tidak cerah maka pengukuran dibatalkan dan diulangi pada waktu cuaca cerah.

3.7 Uji Hipotesa

Analisa statistik menggunakan uji Chi-Square, dengan uji hipotesa : HI Ho diterima : tidak ada hubungan antara umur dengan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. Ho ditolak : ada hubungan antara umur dengan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. H2 Ho diterima : tidak ada hubungan antara pendidikan dengan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. Ho ditolak : ada hubungan antara pendidikan dengan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. H3 Ho diterima : tidak ada hubungan antara lama kerja dengan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. Universitas Sumatera Utara Ho ditolak : ada hubungan antara lama kerja dengan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. H4 Ho diterima : tidak ada hubungan antara status gizi dengan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. Ho ditolak : ada hubungan antara status gizi dengan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. H5 Ho diterima : tidak ada hubungan antara beban kerja dengan tekanan panas sebelum dan sesudah bekerja. Ho ditolak : ada hubungan antara beban kerja dengan tekanan panas sebelum dan sesudah bekerja. H6 Ho diterima : tidak ada hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. Ho ditolak : ada hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Sejarah Pelabuhan Belawan

Pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan terbesar ke III di Indonesia setelah Tanjung Priok dan Tanjung Perak, memegang peranan penting bagi daerah Sumatera Utara bahkan untuk Sumatera. Meninjau kembali sejarah asal mulanya pelabuhan Belawan ini dapat dituturkan secara ringkas, Belawan terletak di pantai Timur Sumatera Utara. Pelabuhan Belawan adalah pelabuhan laut dan pantai yang terletak di Muara Sungai Belawan yang bertemu dengan sungai Deli yang menyatu dari sebelah timur. Menurut sejarahnya sebelum Belawan dijadikan pelabuhan, maka pada zaman Hindia Belanda dahulu, ketika kerajaan Sultan Deli berkedudukan di Labuhan Deli, pelabuhan kapal-kapal niaga berada di Labuhan Deli. Tetapi pelabuhan ini tidak dapat bertahan lama karena alur pelabuhan Deli ini semakin lama semakin dangkal. Sehingga tidak saja menghambat kalancaran lalu lintas kapal ketika itu, juga dengan keadaan pelabuhan yang sempit kapal-kapal besar tidak dapat berlabuh di pelabuhan ini. Sebaliknya dengan berkembangnya usaha dari Pengusahaan Belanda ketika itu, terutama di bidang perkebunan seperti tembakau, karet, maka oleh Pemerintah Hindia Belanda dibuka pelabuhan baru di Belawan yang ketika itu terletak di Kali Belawan Deli, kira-kira 6 KM dari Pelabuhan Deli. Pelabuhan baru itu terus dikembangkan oleh Pemerintah Hindia Belanda mengingat hasil-hasil perkebunan dari daerah ini juga meningkat. Tahun 1899 pelabuhan Belawan terus diperluas dengan dimulainya Universitas Sumatera Utara