panas. Hal itu tidak tergantung sama sekali pada medium material tertentu untuk mentransmisikannya.
Radiasi panas banyak dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban dan aliran udara. Hal itu terganung sekali pada perbedaan temperatur diantara kulit dan medium
yang berdekatan dengan kult. Di negara-negara klim tropis, permukaan objek yang ada di sekeliling biasanya lebih dingin dari kulit tubuh manusia, sehingga tubuh
manusia akan kehilangan sejumlah panas radiant dalam aktivitasnya sehari-hari.
2.2.3 Parameter Tekanan Panas
Terdapat beberapa cara untuk menetapkan besarnya tekanan panas sebagai berikut
3
: 1.
Suhu effectif. Suhu effektif, yaitu indeks sensori dari tingkat panas yang dialami oleh seseorang tanpa baju dan kerja enteng dalam berbagai kombinasi
suhu, kelembaban dan kecepatan aliran udara. Kelemahan penggunaan suhu effektif ialah tidak memperhitungkan dan panas metabolisme tubuh sendiri.
Untuk menyempurnakan pemakaian suhu effektif dengan memperhatikan panas radiasi, dibuatlah Skala Suhu Effektif Dekoreksi. Namun tetap ada
kekurangannya yaitu tidak diperhitungkannya panas hasil metabolisme. 2.
Indeks suhu basah dan bola, = wet bulb-globe temperatura index, yaitu rumus-rumus sebagai berikut :
I.S.B.B untuk bekerja dengan sinar matahari = 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu bola + 0,1 x suhu kering.
I.S.B.B untuk pekerjaan tanpa penyinaran sinar matahari = 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu bola.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No: Kep-51 MEN 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja, ISBB adalah
parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan suhu udara kering, suhu basah alami, dan suhu bola dan ditetapkan pengaturan
waktu kerja dengan metode ISBB.
Tabel 1. Pengaturan Waktu Kerja dengan ISBB Pengaturan Waktu Kerja
ISBB C
Beban Kerja Waktu Kerja
Waktu Istirahat Ringan
Sedang Berat
Bekerja terus menerus 8 jamhari 75 kerja
50 kerja 25 kerja
- 25 istirahat
50 istirahat 75 istirahat
30,0 30,6
31,4 32,2
26,7 28,0
29,4 31,1
25,0 25,9
27,9 30,0
Sumber : Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No : Kep-51 MEN 1999.
3. Indeks kecepatan keluar keringat selama 4 jam = predicated-4-hour sweetrate
disingkat P4SR, yaitu banyaknya keringat keluar selama 4 jam, sebagai akibat kombinasi suhu, kelembaban dan kecepatan gerakan udara serta panas radasi.
Dapat pula dikoreksi dengan pakaian dan tingkat kegiatan pekerjaan-pekerjaan. 4.
Indeks Belding-Hatch, dihubungkan dengan kemampuan berkeringat dari orang standard yaitu seseorang muda dengan tinggi 170 cm dan berat 154 pond, dalam
keadaan sehat dan memiliki kesegaran jasmani, serta berakimatisasi terhadap panas. Dalam lingkungan panas, efek pendinginan dari penguapan keringat
adalah terpenting untuk keseimbangan termis. Maka dari itu, Belding-Hacth mendasarkan indeksnya atas perbandingan banyaknya keringat yang diperlukan
untuk mengimbangi panas dan kapasitas maksimal tubuh untuk berkeringat. Untuk menentukan indeks tersebut, diperlukan pengukuran-pengukuran suhu
Universitas Sumatera Utara
kering dan basah, suhu globetermometer, kecepatan aliran udara, produksi panas akibat kegiatan dalam pekerjaan.
2.2.4 Pengaruh Fisiologis Akibat Tekanan Panas