Gambaran Umum Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelabuhan Belawan

4.2 Gambaran Umum Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelabuhan Belawan

Pelabuhan Belawan yang merupakan pintu gerbang untuk transaksi ekonomi dari laut, letaknya sangat menguntungkan bagi daerah Sumatera Utara. Pelabuhan ini mempunyai fasilitas yang cukup serta kondisinya baik, tetapi alur pelayarannya harus terus menerus dikeruk. Perusahaan bongkar muat di Pelabuhan Belawan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia APBMI Sumatera Utara Sumut. Koperasi Upaya Karya Belawan yang di percayakan Mentri Koperasi sebagai Unit Kerja buruh TKBM. Setiap buruh TKBM Belawan menjalankan tugasnya sebagai bongkar muat barang di Pelabuhan Belawan, upah yang di terima buruh TKBM Belawan rata-rata di atas Upah Minimum Regional UMR atau Upah Minimum Propinsi UMP maupun Upah Minimum Kota UMK sekitar Rp.912 ribu per bulan. 11 Di pelabuhan Belawan terbagi dalam 4 sektor. Sektor I buruh yang bekerja di dermaga pelabuhan Belawan Lama, sektor II dermaga Ujung Baru, sektor III dermaga Citra dan sektor IV dermaga Terminal Peti Kemas Konvensional Gabion, setiap sektor terdapat beberapa regu dan setiap regunya di ketua oleh KRK Kepala Regu Kerja atau mandor yang bertugas untuk mengawas TKBM. Pekerjaan bongkar muat di Pelabuhan Belawan merupakan pekerjaan yang mengandalkan fisik pekerja. Pekerjaan bongkar muat di Pelabuhan Belawan hanya dapat dilaksanakan oleh Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM yang terdaftar di Kantor Pelabuhan Belawan. TKBM Pelabuhan Belawan terhimpun dalam sebuah wadah berbentuk koperasi. Dalam setiap kegiatan bonkar muat barang, Koperasi Universitas Sumatera Utara TKBM bekerja sama dengan Perusahaan Bongkar Muat PBM yang terdaftar di Pelabuhan Belawan. Kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Belawan di bagi dalam tiga bagian terdiri dari Stevedoring pekerjaan bongkar muat barang dari kapal ke dermaga dan sebaliknya, Corgodoring pekerjaan membawa barang dari dermaga ke gudang dan sebaliknya, ReceiveingDelivery pekerjaan mengambil barang dari gudang ke atas kendaraan dan sebaliknya. Kesiapan sumber daya manusia operasional dan tenaga kerja bongkar muat merupakan salah satu persyaratan aperasional pelabuhan dalam 24 jam. Peneliti melakukan penelitian pada sektor II yaitu di ujung baru terdiri dari 116 regu, setiap regunya ada 12 orang. Bongkar muat dalam 1 kapal bisa dikerjakan dalam 2 atau 3 hari tergantung muatan kapal dan besarnya kapal. Dalam 1 kapal bisa dikerjakan oleh 2 atau 3 regu tergantung banyaknya muatan kapal. Kegiatan bongkar muat pada bagian stevedoring yaitu pekerjaan membawa barang dari dermaga ke kapal dan sebaliknya. Pekerjaan bongkar muat dilakukan dengan menggunakan sistem borongan, bekerja sesuai kesepakatan dengan pihak pengguna jasa. Sehingga memungkinkan waktu kerja melebihi 8 jam per hari. Dimulai pada pukul 8 pagi sampai selesai mengangkat barang dari kapal sampai ke dermaga atau sebaliknya. Istirahat siang selama 1 jam pada jam 12.00 – 13.00. Universitas Sumatera Utara

4.3. Karakteristik Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM di Pelabuhan