Growth Potential Firm Size

lain semakin besar keuntungan bersihnya yang diperoleh maka akan semakin besar kemampuannya bagi perusahaan untuk membayar dividen.

F. Growth Potential

Keputusan manajemen suatu perusahaan dalam pembagian dividen merupakan suatu masalah yang sering dihadapi. Manajemen sering kesulitan dalam menetapkan apakah akan membagi laba bersihnya sebagai dividen kepada para pemegang saham atau akan menahan laba untuk kembali diinvestasikan dalam proyek-proyek yang memberikan keuntungan bagi perusahaan guna meningkatkan pertumbuhan growth perusahaan. Growth Potential GP adalah potensi pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan rasio selisih total aset pada tahun t dengan total aset pada tahun t-1 terhadap total aset pada t-1. Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai perluasan. Semakin besar kebutuhan dana dimasa mendatang, semakin mungkin perusahaan menahan pendapatan, bukan membayarkannya sebagai dividen. Karena itu potensi pertumbuhan menjadi faktor penting dalam kebijakan dividen Sudarsi, 2002:5.

G. Firm Size

Akses perusahaan di pasar modal juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Aksesibilitas perusahaan ini dipengaruhi oleh ukuran perusahaan firm size Sartono, 2000:255. Firm Size atau ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Proxy ini dapat ditentukan melalui log natural dari total aset. Firm size menjelaskan bahwa suatu perusahaan yang mapan dan besar memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal, sedangkan perusahaan kecil Universitas Sumatera Utara tidak mudah. Kemudahan aksesibilitas ke pasar modal dapat diartikan adanya fleksibilitas dan kemampuan perusahaan untuk menciptakan hutang atau memunculkan dana yang lebih besar dengan catatan perusahaan tersebut memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. H. Pengertian Dividen Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel pengembalian utama dimana pemilik dan investor akan menentukan nilai saham. Dividen tunai adalah sumber aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang. Laba ditahan merupakan pendapatan yang tidak dibagikan sebagai dividen, karena merupakan bentuk pembiayaan intern Sundjaja dan Barlian, 2002:332. Pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham perusahaan diputuskan oleh dewan direksi perusahaan. Direksi umumnya mengadakan pertemuan yang membahas tentang kebijakan dividen setiap kuartalan atau setengah tahunan melalui evaluasi terhadap posisi keuntungan periode lalu dan menentukan posisi yang akan datang, menentukan jumlah dividen yang akan dibayar dan menentukan tanggal-tanggal yang berkaitan dengan dividen tunai.

I. Pengertian Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen dividend policy merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara Rasio pembayaran dividen dividend payout ratio menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Rasio ini menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas. Apabila laba perusahaan yang ditahan dalam jumlah besar, berarti laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Dengan demikian aspek penting dari kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba yang sesuai di antara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba yang ditahan di perusahaan. Mekanisme suatu pembayaran dividen yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut Sjahrial, 2007:59: 1. Tanggal pengumuman: Board of Directors mengumumkan tentang pembayaran dividen. 2. Tanggal pencatatan: dividen yang diumumkan untuk dibagikan kepada para pemegang saham dicatat pada suatu tanggal yang khusus. 3. Tanggal ex-dividend: tanggal dimana hak atas dividen lepas dari saham. Hak atas dividen dari saham sampai empat hari sebelum tanggal pencatatan. Pengertiannya, pada empat hari sebelum tanggal pencatatan, hak atas dividen tidak lagi ada pada saham dan penjual bukan lagi pemilik saham tersebut, yang seharusnya orang yang akan menerima dividen. 4. Tanggal pembayaran: cek pembayaran dividen dikirimkan kepada para pemegang saham. Universitas Sumatera Utara

J. Teori Kebijakan Dividen