Kebijakan Pemberian Dividen URAIAN TEORITIS

memberikan dividen yang stabil selama periode tertentu akan mempunyai harga yang lebih tinggi daripada saham yang membayar dividennya dalam persentase yang tetap terhadap laba.

L. Kebijakan Pemberian Dividen

Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham atau ditahan untuk pembiayaan investasi agar pertumbuhan perusahaan dapat dicapai. Kebijakan dividen harus diformulasikan untuk dua dasar tujuan dengan memperhatikan: a. Maksimalisasi kekayaan dari pemilik perusahaan b. Pembiayaan yang cukup Ada tiga jenis kebijakan dividen yaitu Sundjaja dan Barlian, 2002:342: 1. Kebijakan Dividen Rasio Pembayaran Konstan Kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen dalam persentase tertentu dari pendapatan yang dibayarkan kepada pemilik saham setiap periode pembagian dividen. Jika pendapatan turun atau rugi pada suatu periode tertentu maka dividen menjadi rendah atau tidak ada. Sedangkan apabila pendapatan naik maka dividen yang diberikan juga menjadi naik. 2. Kebijakan Dividen Teratur Kebijakan dividen yang didasarkan atas pembayaran dividen dengan rupiah yang tetap dalam setiap periode. Seringkali kebijakan dividen teratur digunakan dengan memakai target rasio pembayaran dividen. Target rasio pembayaran dividen target dividend-payout ratio adalah kebijakan dimana Universitas Sumatera Utara perusahaan mencoba membayar dividen dalam persentase tertentu seperti dividen yang dinyatakan dalam rupiah serta disesuaikan terhadap target pembayaran yang membuktikan terjadinya peningkatan hasil. 3. Kebijakan Dividen Rendah Teratur dan Ditambah Ekstra Kebijakan dividen rendah teratur dan ditambah ekstra low-regular-and- extra dividend policy adalah kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen rendah yang teratur, ditambah dengan dividen ekstra jika ada jaminan pendapatan. Jika pendapatannya lebih tinggi dari normal pada periode tertentu, perusahaan boleh membayar tambahan dividen tersebut. Dengan dividen rendah tetapi teratur dibayar setiap periode, perusahaan memberi investor pendapatan stabil yang dibutuhkan untuk membangun kepercayaan pada perusahaan dan dividen ekstra diberikan sebagai pembagian hasil pada periode yang baik. Merujuk Megginson 1997 dalam Arifin, 2005:104, berikut adalah ringkasan dari pola-pola kebijakan dividen yang ditemui pada perusahaan- perusahaan di berbagai negara. Temuan pola kebijakan dividen ini akan dapat dijadikan sebagai rujukan apakah suatu teori kebijakan dividen memang didukung oleh bukti-bukt i empiris antara lain: 1. Ditemukan pola kebijakan dividen yang berbeda-beda di berbagai negara. Diantara negara-negara industri, Inggris merupakan negara yang perusahaannya paling tinggi dividend payout-nya dan perusahaan di negara- negara Amerika Utara membayar dividend payout lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan di negara-negara Eropa Barat dan Jepang. Perusahaan yang induknya di negara sedang berkembang pada umumnya membayar dividend payout relatif rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi adanya Universitas Sumatera Utara pola-pola ini namun salah satu yang terpenting adalah bahwa negara seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada yang ketergantungannya pada pasar modal cukup besar cenderung membayarkan dividen lebih tinggi dibandingkan dengan negara seperti Jerman, Jepang, dan Korea Selatan yang lebih tergantung pada bank. Disamping itu negara yang memiliki tradisi sosialis yang kuat, seperti Prancis, atau negara yang peran pemerintahnya dalam perekonomian sangat dominan, seperti Italia, juga cenderung membayarkan dividend payout yang rendah. 2. Ditemukan pola kebijakan dividen yang berbeda antar industri dan ini terjadi disemua negara. Secara umum, perusahaan pada industri yang telah mature lebih tinggi dividend payout ratio-nya dibandingkan dengan perusahaan pada industri yang relatif muda dan sedang tumbuh. Perusahaan utility listrik, air, telepon biasanya memberikan dividend payout yang sangat tinggi dan ini terjadi diberbagai negara. Faktor utama yang mempengaruhi besar dividend payout nampaknya adalah tingkat pertumbuhan industri, kebutuhan dana investasi, profitabilitas, variabilitas earnings, dan karakteristik asset komposisi tangible dan intangible assets. 3. Dalam satu industri, dividend payout berkolerasi positif dengan size dan asset intensity dan berkorelasi negatif dengan tingkat pertumbuhan. Perusahaan besar umumnya membayar dividend payout lebih besar daripada perusahaan kecil. Perusahaan dengan porsi tangible assets-nya terhadap total aset relatif besar asset intensity-nya tinggi cenderung membayar dividend payout lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang banyak porsi intangible asset- nya. Sementara itu perusahaan yang tinggi tingkat pertumbuhannya Universitas Sumatera Utara cenderung kecil dividend payout-nya. Setelah perusahaan memasuki tahap dewasa, dividend payout akan meningkat. 4. Hampir semua perusahaan menjaga dividend per share yang konstan untuk periode yang cukup lama. Perusahaan berusaha agar DPS-nya ‘smooth’ artinya besar DPS jauh lebih rendah variabilitasnya dibandingkan dengan variabilitas laba walaupun dasar utama dari besar DPS adalah laba. Manajer tidak akan menaikkan DPS sampai mereka yakin laba yang akan datang dapat untuk mempertahankan level DPS yang baru. Ketika ada kenaikan DPS maka kenaikan tersebut dilakukan secara gradual. Hal yang sama juga dilakukan manajer ketika perusahaan mengalami kerugian yang sifatnya sementara. Mereka akan tetap mempertahankan DPS tahun yang lalu sampai keadaan tidak lagi memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan level DPS tersebut. Penurunan DPS akan dilakukan secara gradual dan hampir sulit ditemui di Amerika Serikat perusahaan yang tidak membayar dividen sama sekali. 5. Pasar modal bereaksi positif terhadap dividend initiation dan peningkatan dividen dan bereaksi negatif terhadap penurunan dan penghapusan dividen. Ketika perusahaan mengumumkan dividen pertamanya dividend initiation atau adanya kenaikan dividen maka harga sahamnya akan meningkat dengan satu sampai tiga persen. Namun ketika perusahaan mengurangi atau menghilangkan dividen maka penurunan harga saham bisa mencapai lima puluh persen. Universitas Sumatera Utara 6. Perubahan dividen memberikan informasi tentang ekspektasi manajer terhadap earnings saat ini dan yang akan datang. Investor tahu bahwa manajer berusaha agar dividennya smooth sehingga jika perusahaan mengubah dividennya maka itu merupakan sinyal. Perubahan dividen memberikan informasi ke investor, yang dalam pasar modal modern merupakan pihak yang kurang mengetahui informasi perusahaan, tentang kondisi perusahaan asymmetric information dapat dikurangi. Kenaikan dividen merupakan sinyal bahwa manajer memiliki ekspektasi adanya earnings yang lebih besar pada masa yang akan datang sedangkan penurunan dividen menandakan adanya prospek earnings yang memburuk. Semua teori modern tentang dividen mengakui bahwa dividen membawa informasi penting bagi investor. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAN