Metode Analisis Deskriptif Analisis Regresi Linear Berganda Pengujian Asumsi Klasik

7. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian, penulis menggunakan tahap- tahap sebagai berikut:

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Pada tahap ini akan dijelaskan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas dengan rumus: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 Dimana: + e Y = Dividend Payout Ratio a = Konstanta X 1 X = Cash Position 2 X = Debt to Equity Ratio DER 3 X = Return on Assets ROA 4 X = Growth Potential GP 5 b = Firm Size 1,2,3,4,5 e = Term of error = Koefisien regresi variabel independen Universitas Sumatera Utara

c. Pengujian Asumsi Klasik

Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data-data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng Situmorang et al., 2010:91. Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan kolmogorv smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residua l berdistribusi normal Situmorang et al., 2010:95. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas atau independen. Hubungan linear antarvariabel inilah yang disebut dengan multikolinieritas Nachrowi dan Usman, 2002:118. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antarvariabel independen. Uji multikolinieritas menggunakan kriteria variance inflation factor VIF dengan ketentuan bila VIF 5 terjadi masalah multikolinieritas yang serius Situmorang et al., 2010:133. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka terjadi homokedastisitas dan jika berbeda disebut Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Situmorang et al., 2010:98. 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode The Runs Test. Kriteria keputusan menolak hipotesisi nol jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual tidak random atau terjadi autokorelasi antar nilai residual.

d. Koefisien Determinasi