Deskripsi Daerah Penelitian Luas Dan Topografi

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gunung Selamet, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara.

a. Luas Dan Topografi

Desa Gunung Selamet berada di kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu dengan luas wilayah 1167,5 Ha. Desa Gunung Selamet terletak pada ketinggian 45 mdpl, dengan suhu rata-rata 22 C. Secara administratif Desa Gunung Selamet memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Utara : Desa Tebing Tinggi - Sebelah Timur : Desa Kebun Perlabean - Sebelah Selatan : Perkebunan PTPN III Eknabara - Sebelah Barat : Pematang Celeng Jarak Desa Gunung Selamet dengan ibukota kecamatan ± 8 km dan jarak ke ibukota kabupaten 22 km. Luas penggunaan tanah dan tata guna lahan Desa Gunung Selamet diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 5. Penggunaan Tanah Desa Gunung Selamet 2007 No Jenis Penggunaan Lahan Luas Ha Persentase 1 Tanah Kering - Perkebunan Rakyat 1119 95,85 - Pemukiman 45 3,85 2 Bangunan Umum 1 0,08 3 Jalan Desa 1 0,08 4 Tanah Kosong 1,5 0,12 Total 1167,5 100 Sumber: Monografi Desa Gunung Selamet 2006 Universitas Sumatera Utara Tabel 5. menunjukkan bahwa penggunaan lahan yang utama adalah untuk perkebunan rakyat sekitar 1119 Ha 95,85, pemukiman 45 Ha 3,85, tanah kosong belum dikelola sekitar 1,5 Ha 0,12. Keadaan Penduduk Jumlah penduduk Desa Gunung Selamet sebanyak 2006 jiwa terdiri dari 908 jiwa laki-laki dan 1008 jiwa perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 458 KK. Suku yang terdapat di desa ini mayoritasnya adalah Suku Jawa. Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Desa Gunung Selamet 2007 No Kelompok Umur Tahun Jumlah Jiwa Persentase 1 0 6 286 14,26 2 7 13 307 15,30 3 14 20 210 10,47 4 21 27 209 10,42 5 28 - 34 199 9,92 6 35 41 204 10,17 7 42 48 192 9,57 8 49 55 190 9,47 9 55 209 10,42 Total 2006 100 Sumber: Monografi Desa Gunung Selamet 2006 Tabel 6. menunjukkan bahwa kelompok umur yang termasuk usia produktif adalah umur 13 - 55 tahun memiliki persentase yang terbesar yaitu 75,32 sedangkan untuk usia non produktif yaitu sebesar 24,68. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Gunung Selamet 2007 No Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Persentase 1 Belum Sekolah 295 30,70 2 Tidak Tamat SD 40 4,16 3 Tamat SD 200 20,81 4 Tamat SLTP 101 10,51 5 Tamat SLTA 203 21,12 6 Tamat Akademi DI, D2, D3 72 7,49 7 Sarjana 50 5,20 Total 961 100 Sumber: Monografi Desa Gunung Selamet 2006 Tabel 7. menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang paling banyak adalah penduduk yang memiliki tingkat pendidikannya yang sudah cukup tinggi yaitu tamat SLTA yaitu sebesar 203 jiwa 21,12, sedangkan tingkat pendidikan yang masih rendah yaitu tamat SD sebesar 40 jiwa 4,16. Tabel 8. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Gunung Selamet 2007 No Mata Pencaharian Jumlah Jiwa Persentase 1 Petani 1280 75,52 2 Pegawai Negeri Sipil 17 1,00 3 Wiraswasta 54 3,19 4 Pedagang 51 3,01 5 Pengrajin 1 0,06 6 Buruh Tani 292 17,23 Total 1695 100 Sumber: Monografi Desa Gunung Selamet 2006 Tabel 8. menunjukkan bahwa penduduk Desa Gunung Selamet mata pencaharian utama adalah sektor pertanian yaitu sebagai petani dengan persentase 75,52, ada juga yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil 1,00, wiraswasta 3,19, pedagang 3,01, ataupun bergerak dibidang pengrajin 0,06 dan selebihnya adalah sebagai buruh tani 17,23. Universitas Sumatera Utara Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Gunung Selamet dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 9. Sarana dan Prasarana di Desa Gunung Selamet 2007 No Uraian Jumlah 1 Pendidikan - TK 2 - SDNInpres 2 - SLTP - - SLTA - 2 Kesehatan - Poliklinik 1 - Posyandu 2 3 Kantor Kepala Desa 1 4 Kantor Camat 1 5 Pos Kamling 6 Sumber: Monografi Desa Gunung Selamet 2006 Tabel 9. menunjukkan bahwa sarana dan prasarana di Desa Gunung Selamet belum lengkap khususnya dibidang pendidikan, karena belum terdapat SLTP dan SLTA, sehingga untuk melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya mereka harus ke ibukota kecamatan dan ibukota kabupaten. Sarana kesehatan yang sudah ada yaitu poliklinik dan posyandu.

4.2. Karakteristik Petani Sampel