untuk petani karet total biaya produksinya lebih kecil dari petani kelapa sawit adalah sebesar Rp 21.392.951Ha.
Berdasarkan Tabel 18. hasil analisis uji beda rata-rata total biaya produksi diperoleh t
hitung
sebesar 163,231yang lebih besar dari t
tabel
2,120, yang berarti Ho ditolak dan H
1
diterima sehingga hipotesis 4 yang menyatakan terdapat perbedaan total biaya produksi kelapa sawit, kakao, dan karet di daerah penelitian di terima.
Hal ini disebabkan karena petani yang mengusahakan usahatani kakao memiliki total biaya produksi yang lebih besar dibandingkan petani yang mengusakan
usahatani kelapa sawit dan karet.
5.5. Perbedaan Produksi Usahatani Kelapa Sawit, Kakao dan Karet
Produksi usahatani kelapa sawit, kakao, kakao dan karet merupakan total hasil yang diperoleh petani untuk setiap kg-nya yang dihasilkan dari usahatani
yang mereka kelola. Produksi dari usahatani inilah yang akan menjadi penerimaan petani jika dihitung dengan harga. Produksi kelapa sawit sebesar 67.000 kgHa,
untuk produksi kakao adalah sebesar 5.090 kgHa sedangkan produksi karet sebesar 5.962 kgHa. Adapun hasil uji beda rata-rata produksi usahatani kelapa
sawit, kakao, dan karet dapat dilihat pada Tabel 19 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19. Hasil Analisis Uji Beda Rata-rata Produksi Usahatani Kelapa Sawit, Kakao, dan Karet Per HaTahun
Produksi Kelapa Sawit
Kakao Karet
Rata-rata Mean 67.000
5.090 5.962
Std deviation 7,1937
1,2671 0,4327
Std error mean 2,3979
0,5667 0,1935
t-hitung 340,907
t-tabel 2,120
Ket: = 95 t-hitung t-tabel, tolak Ho dan terima H
1
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 31 Tahun 2007
Berdasarkan Tabel 19. di atas dapat dilihat bahwa produksi dalam usahatani kelapa sawit sebesar 67.000 kgHa, untuk usahatani kakao sebesar 5.090
kgHa sedangkan untuk usahatani karet sebesar 5.592 kgHa. Berarti ada perbedaan produksi usahatani dimana produksi kelapa sawit lebih besar yaitu
67.000 dari usahatani kakao sebesar 5.090 kgHa sedangkan petani karet adalah sebesar 5.962 kgHa.
Berdasarkan Tabel 19 hasil analisis uji beda rata-rata produksi diperoleh t
hitung
340,907 yang lebih besar dari t
tabel
2,120, yang berarti Ho ditolak dan H
1
diterima.sehingga hipotesis 5 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan produksi kelapa sawit, kakao, dan karet di daerah penelitian di terima. Hal ini
disebabkan karena petani yang mengusahakan usahatani kelapa sawit memiliki produksi yang lebih besar dibandingkan petani yang mengusakan usahatani kakao
dan karet.
5.6. Perbedaan Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit, Kakao, dan Karet
Penerimaan usahatani merupakan hasil pengurangan antara nilai total penerimaan usahatani dengan total biaya produks. Sehingga besarnya pendapatan
usahatani dipengaruhi oleh besarnya produksi yang diperoleh petani, harga jual yang berlaku dan besarnya total biaya produksi. Rata-rata pendapatan usahatani
Universitas Sumatera Utara
kelapa sawit, kakao, dan karet di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 20 dibawah ini :
Tabel 20. Rata-rata Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit, Kakao, dan Karet Per Tahun
Uraian Kelapa Sawit
Kakao Karet
Per Petani 202.113.856
1.606.108 78.288.968
Per Hektar 75.041.852
29.429.057 32.971.048
Sumber : Analisis Data Primer 20, 23, dan 26 Tahun 2007
Berdasarkan Tabel 20. dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan usahatani kelapa sawit per petani adalah sebesar Rp 202.113.856, untuk usahatani
kakao per petani adalah sebesar Rp 1.606.108 dan untuk usahatani karet per petani adalah sebesar Rp 78.288.968. sedangkan rata-rata pendapatan usahatani per Ha
per tahun untuk usahatani kelapa sawit adalah sebesar Rp 75.041.852, untuk usahatani kakao per Ha per tahun adalah sebesar Rp 29.429.057 dan untuk
usahatani karet per Ha per tahun adalah sebesar Rp 32.971.048. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani kelapa sawit per Ha per
tahun lebih besar dibandingkan dengan usahatani kakao dan karet. Hal ini disebabkan karena penerimaan petani kelapa sawit jauh lebih besar dibandingkan
petani kakao dan karet hal ini disebabkan adanya perbedaan produksi antar ketiga komoditi tersebut.
Hasil analisis uji beda rata-rata total biaya produksi usahatani kelapa sawit, kakao dan karet dapat dilihat pada Tabel 21 berikut ini :
Tabel 21. Hasil Analis Uji Beda Rata-Rata Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit, Kakao, dan Karet
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan Kelapa Sawit
Kakao Karet
Rata-rata Mean 75041852
29429057 32971048
Std deviation 10262679,77
15926704,76 6971762,42
Std error mean 3454560
7122639 3117867
t-hitung 35,337
t-tabel 2,120
Ket: = 95 t-hitung t-tabel, tolak Ho dan terima H
1
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 32 Tahun 2007
Berdasarkan hasil analisis uji beda rata-rata diperoleh t
hitung
sebesar 35,337 yang lebih besar dari t
tabel
2,120, yang berarti Ho ditolak dan H
1
diterima. Sehingga hipotesis 6 yang menyatakan terdapat perbedaan yang nyata dalam hal
rata-rata pendapatan usahatani per Ha per tahun antara usahatani kelapa sawit, kakao, dan karet, dimana rata-rata pendapatan per Ha pada usahatani kelapa sawit
lebih besar dari pada usahatani kakao dan karet. Hal ini disebabkan karena total penerimaan yang berbeda dalam usahatani kelapa sawit, kakao, dan kakao.
5.7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit, Kakao, dan Karet