Pengumpulan data Metode Analisis Data

n = 05 , 213 1 213  n = 65 , 10 1 213  = 65 , 11 213 = 18,28 n = 19 maka jumlah sampel petani yang diambil adalah sebanyak 19 kk, dan untuk lebih jelas dapat dilihat distribusi populasi usahatani kelapa sawit, kakao dan karet pada Tabel dibawah ini: Tabel 4. Jumlah Populasi dan Sampel Petani Kelapa Sawit, Kakao dan Karet di Desa Gunung Selamet NO Komoditi Populasi kk Total Sampel 1 2 3 Kelapa Sawit Kakao Karet 100 56 57 9 5 5 Jumlah 213 19 Sumber : Pra Survei 2006

3.3 Pengumpulan data

Data yang diperoleh pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil wawancara atau kuisioner langsung dengan sampel berupa identitas petani sebagai produsen dan konsumen.Data sekunder diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti di Dinas Perkebunan Kabupaten Labuhan Batu, Kantor Kecamatan Bilah Hulu, Kantor Kepala Desa Gunung Selamet dan Penyuluh Pertanian Di Kecamatan Bilah Hulu. Universitas Sumatera Utara

3.4 Metode Analisis Data

Semua data yang diperoleh terlebih dahulu ditabulasi secara sederhana dan selanjutnya dianalisis sesuai dengan metode analisis yang sesuai. Untuk menguji hipotesis 1 digunakan metode analisis deskriftif, dengan melihat bagaimana sistem produksi usahatani budidaya kelapa sawit, kakao dan karet di daerah penelitian. Untuk menguji hipotesis 2, 3, 4, 5 dan 6 dianalisis dengan menggunakan alat uji analysis of variance Anova yaitu : Ho = 1 = 2 = 3 = 4 = 5 = 6 HI = 1 2 3 4 5 6 JK total =      n X X 2 2 JK antar kelompok =         N X n X ..... 2 n X n X 2 2 2 2 2 1 2 1         JK dalam kelompok = JK total JK antar kelompok dk antar kelompok = k - 1 RJK antar kelompok = JK antar kelompok dk antar kelompok dk dalam kelompok = n 1 RJK dalam kelompok = JK antar kelompok dk dalam kelompok F = RJK antar kelompok RJK dalam kelompok Keterangan : k = Banyak kelompok n = Kelompok ke n x = Populasi Universitas Sumatera Utara Dengan kriteria uji F : Jika F-hitung F-tabel, H1 diterima, Ho ditolak ada perbedaan Jika F-hitung F- tabel, H1 ditolak, Ho diterima tidak ada perbedaan Sibuea, 2001. Untuk menguji hipotesi 7 dianalisis dengan menggunakan model penduga regresi linier berganda dengan metode pembangun model adalah metode kuadrat terkecil OLS = Ordinary Least Square dan metode kemungkinan maximum MLE = Maxsimum Likely Hood Estimation dengan rumus : Y =  +  1 x 1 +  1 x 2 +  1 x 3 Dimana : Y = Pendapatan  = Konstanta yang mencerminkan pengaruh alami terhadap Y disebut koefisien intersepsi  1 = Konstanta yang mencerminkan pengaruh X terhadap Y disebut koefisien regresi x 1 = Luas lahan x 2 = Modal x 3 = Tenaga kerja Sulistyo, 2001. Untuk menguji pengaruh variabel tersebut secara serempak maka digunakan uji F yakni : r 2 k F hit = 1-rn-k-1 Universitas Sumatera Utara Keterangan : r 2 = Koefisien determinasi n = Jumlah sampel k = Derajat bebas pembilang n-k-1 = Derajat bebas penyebut Sudjana, 1992. Dengan kriteria uji : Jiki Fhit Ftabel maka tolak Ho atau terima H1 Jika Fhit Ftabel maka terima Ho atau tolak H1 Untuk menguji hipotesis 8 digunakan metode analisis Return on Investmen ROI dengan rumus yaitu : ROI = Pendapatan bersih x 100 Modal Dimana : ROI = Tingkat pengembalian modal Pendapatan bersih = Total penerimaan dikurangi total biaya usaha Total modal = Jumlah modal yang dimiliki usaha Makin kecil nilai ROI maka makin tidak efisien penggunaan modal usaha tersebut Prawirokusumo, 1990. Universitas Sumatera Utara

3.5 Definisi dan Batasan Operasional