JENIS OPERASI PADA KEDUA KELOMPOK PENELITIAN LAMA ANESTESI DAN PS-ASA

kelompok penelitian didapatkan nilai p = 0,234 berarti tidak ada perbedaan jenis suku antara kedua kelompok. Jenis pendidikan terbanyak dalam penelitian ini adalah SMA pada kelompok A dengan 20 orang 50,0 dan pada kelompok B 18 orang 45,0. Jenis pendidikan dianalisis dengan uji chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan nilai p = 0,767 berarti tidak ada perbedaan jenis pendidikan pada kedua kelompok. Jenis pekerjaan terbanyak dalam penelitian ini adalah PNS pada kelompok A 11 orang 27,5 sedangkan pada kelompok B adalah wiraswasta 10 orang 25,0. Jenis pekerjaan dianalisis dengan uji chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan nilai p = 0,153 berarti ada tidak perbedaan jenis pekerjaan antara kedua kelompok.

4.3. JENIS OPERASI PADA KEDUA KELOMPOK PENELITIAN

Karakteristik jenis operasi yang dilaksanakan pada sampel penelitian yaitu bedah mulut, bedah onkologi, bedah plastik, THT, bedah ortopedi, bedah urologi, bedah digestif dan mata. Hasil penelitian terlihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.3. Jenis Operasi pada Kedua Kelompok Penelitian Jenis operasi Kelompok Ketamin 0,5mgkgBB n=40 Kelompok Ketamin 0,7mgkgBB n=40 Total p THT 2 2,5 2 2,5 4 5 0,069NS Onkologi 16 20 7 8,8 2328,8 Mata 1 1,3 2 2,5 3 3,8 Urologi 8 10 4 5 12 15 Ortopedi 5 6,3 8 10 11 16,3 Bedah Plastik 6 7,5 5 6,3 11 13,8 Bedah Mulut Bedah Digestif 1 1,2 1 1,3 7 8,8 5 6,3 8 10 6 7,5 Total 40 50 40 50 80 100 Uji Chi-Square Universitas Sumatera Utara Jenis operasi terbanyak dalam penelitian ini adalah bedah onkologi pada kelompok A 16 orang 20 dan pada kelompok B yang terbanyak ada dua jenis yaitu bedah onkologi dan bedah mulut yaitu 7 orang 8,8. Jenis operasi dianalisis dengan uji chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan nilai p = 0,069 berarti tidak ada perbedaan jenis operasi antara kedua kelompok.

4.4. LAMA ANESTESI DAN PS-ASA

Karakteristik lama anestesi dan status fisik ASA pada penelitian ini terlihat pada tabel 4.4. di bawah ini. Tabel 4.4. Lama Anestesi dan Status Fisik ASA Variabel Kelompok Ketamin 0,5mgkg n=40 Kelompok Ketamin 0,7mgkgBB n=40 p Lama anestesi jam 2,23 SD 0,70 1,96 SD 0,89 0,180 NS PS-ASA 1 28 70,0 32 80,0 0,220 NS 2 12 30,0 8 20,0 Uji-t independen Uji Chi-Square Lama anestesi 0,75 –3 jam dengan rerata 2,23 SD 0,70 jam pada kelompok A. Pada kelompokB dengan rerata 1,96 SD 0,89 jam diuji dengan t-test didapatkan nilai p = 0,180. Berarti tidak ada perbedaan bermakna pada kedua kelompok. Status fisik ASA pada kedua kelompok ini adalah 1 dan 2, pada kelompok A yang terbanyak adalah PS-ASA 1 dengan 28 orang 70 dan pada kelompokB juga PS-ASA 1 dengan 32 orang 80. PS-ASA diuji dengan chi-square dengan nilai p = 0,220. Berarti tidak ada perbedaan bermakna pada PS-ASA diantara kedua kelompok. Universitas Sumatera Utara

4.5. KARAKTERISTIK KLINIS PERUBAHAN HEMODINAMIK PADA KEDUA KELOMPOK

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Koinduksi Ketamin 0,3 MG/KGBB IV Dengan Midazolam 0,03 MG/KGBB IV Terhadap Pengurangan Dosis Induksi Propofol

1 74 94

Perbandingan Pretreatment Lidokain 40 mg Intravena Ditambah Natrium Bikarbonat 1 mEq Dengan Ketamin 100 μg/kgBB Intravena Dalam Mengurangi Nyeri Induksi Propofol

3 86 89

Efek Penambahan Natrium Bikarbonat 1 mEq Kedalam Lidokain 40 Mg Intravena Dibandingkan Dengan Lidokain 40 Mg Intravena Untuk Mengurangi Nyeri Pada Saat Induksi Propofol MCT/LCT

1 74 97

Efek Penambahan Natrium Bikarbonat 1 mEq Kedalam Lidokain 40 MG Intravena Dibandingkan Dengan Lidokain 40 MG Intravena Untuk Mengurangi Nyeri Pada Saat Induksi Propofol MCT/LCT

1 46 97

Perbandingan Propofol 2 Mg/Kgbb-Ketamin 0,5 Mg/Kgbb Intravena Dan Propofol 2 Mg/Kgbb-Fentanil 1µg/Kgbb Intravena Dalam Hal Efek Analgetik Pada Tindakan Kuretase Kasus Kebidanan Dengan Anestesi Total Intravena

0 38 101

Perbandingan Efek Analgesia Parasetamol 15 mg/kgBB Intravena Dengan Metamizol 15 mg/kgBB Intravena Sebagai Preventif Analgesia Pada Pembedahan Pasien Anak Dengan Anestesi Umum

2 63 94

Perbandingan Ketamin 0,5 MG/KGBB Intravena Dengan Ketamin 0,7 MG/KGBB Intravena Dalam Pencegahan Hipotensi Akibat Induksi Propofol 2 MG/KGBB Intravena Pada Anestesi Umum

2 53 97

Perbandingan Efek Koinduksi Ketamin 0,3 MG/KGBB IV Dengan Midazolam 0,03 MG/KGBB IV Terhadap Pengurangan Dosis Induksi Propofol

0 1 13

Perbandingan Efek Koinduksi Ketamin 0,3 MG/KGBB IV Dengan Midazolam 0,03 MG/KGBB IV Terhadap Pengurangan Dosis Induksi Propofol

0 0 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Propofol - Perbandingan Pretreatment Lidokain 40 mg Intravena Ditambah Natrium Bikarbonat 1 mEq Dengan Ketamin 100 μg/kgBB Intravena Dalam Mengurangi Nyeri Induksi Propofol

0 0 25