KARAKTERISTIK UMUM SUBJEK PENELITIAN JENIS SUKU, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN PADA KEDUA KELOMPOK PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan selama 2 bulan dari pertengahan September sampai pertengahan November 2010 dan diperoleh 80 sampel yang bersedia mengikuti penelitian dengan status fisik ASA 1 dan 2 yang menjalani operasi dengan anestesi umum sesuai dengan prosedur penelitian. Dari 80 pasien yang menjadi subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 40 pasien dalam kelompok A yaitu ketamin 0,5 mgkgBB IV dan 40 pasien dalam kelompok B yaitu ketamin 0,7 mgkgBB IV.

4.1. KARAKTERISTIK UMUM SUBJEK PENELITIAN

Karakter umum subjek penelitian dinilai dari umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh. Hasil penelitian terlihat pada tabel di bawah ini tabel 4.1. Tabel 4.1. Karakteristik Sampel Penelitian pada Kedua Kelompok Variabel Kelompok Ketamin Kelompok Ketamin p 0,5 mgkg BB n=40 0.7 mgkg BB n=40 Umur thn 33,8 SD 6,4 30,7 SD 9,3 0,083NS Jenis Kelamin L P 23 57,5 17 42,5 21 52,5 19 47,5 0,653NS Berat Badan kg 56.3 SD 7.7 54,4 SD 9,1 0,334NS Tinggi Badan cm 157,2 SD 7,4 157,8 SD 8,6 0,720NS Indeks Massa Tubuh 22,7 SD 1.9 21,7 SD 2,6 0,074NS Uji-t independen Universitas Sumatera Utara Uji Chi-Square Umur pasien yang menjadi subjek penelitian pada dua kelompok berkisar antara 15 – 48 tahun dengan rerata 33,8 SD 6,4 tahun pada kelompok A dan 30,7 SD 9,3 tahun pada kelompok B, dengan uji-t independen didapat nilai p = 0,083 berarti tidak ada perbedaan bermakna pada kedua kelompok penelitian. Jenis kelamin LP pada kelompok A 2317 orang 57,5 42,5 dan pada kelompok B 2119 orang 52,5 47,5 dengan uji chi-square didapat nilai p = 0,653 berarti tidak ada perbedaan bermakna. Berat badan sampel penelitian berkisar antara 40 – 70 kg dengan rerata 56,3 SD 7,7 kg pada kelompok A dan 54,4 SD 9,1 kg pada kelompok B, dengan uji-t independen didapat nilai p = 0,334 berarti tidak ada perbedaan bermakna. Tinggi badan sampel penelitian berkisar antara 140 – 175 cm dengan rerata 157,2 SD 7,4 cm pada kelompok A dan 157,8 SD 8,6 cm pada kelompok B dengan uji-t independen didapat nilai p = ,720 berarti tidak ada perbedaan. Indeks massa tubuh sampel penelitian berkisar antara 18,5 – 24,9 dengan rerata 22,7 SD 1,9 pada kelompok A dan 21,7 SD 2,6 pada kelompok B dengan uji-t independen didapat nilai p = 0,074 berarti tidak ada perbedaan bermakna.

4.2. JENIS SUKU, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN PADA KEDUA KELOMPOK PENELITIAN

Karakteristik sosial ekonomi sampel penelitian dinilai dari suku, pendidikan dan pekerjaan. Hasil penelitian terdapat pada tabel di bawah ini tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Jenis Suku, Pendidikan dan Pekerjaan pada Kedua Kelompok Penelitian Jenis Kelompok ketamin 0,5 mgkgBB n=40 Kelompok ketamin 0,7mgkgBB n=40 p Suku - Batak - Aceh - Padang - Jawa - Melayu - Nias 21 52,5 3 7,5 1 2,5 11 27,5 3 7,5 1 2,5 17 42,5 0 0 1 2,5 11 27,5 7 17,5 4 10,0 0,234 NS Pendidikan : - SD - SMP - SMA - D3 - S1 5 12,5 9 22,5 20 50.0 3 7,5 3 7,5 5 12,5 13 32,5 18 45,0 1 2,5 3 7,5 0,767 NS Pekerjaan : - Wiraswasta - Petani - Mahasiswa - IRT - Swasta -PNS -Pelajar 6 15,0 9 22,5 1 2,5 6 15,0 6 15,0 11 27,5 1 2,5 10 25,0 8 20,0 2 5,0 8 20,0 1 2,5 6 15,0 5 12,5 0,153 NS Uji Chi-Square Jenis suku terbanyak dalam penelitian ini adalah batak pada kelompok A dengan 21 orang 52,5 dan pada kelompok B 17 orang 42,5. Jenis suku dianalisis dengan uji chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua Universitas Sumatera Utara kelompok penelitian didapatkan nilai p = 0,234 berarti tidak ada perbedaan jenis suku antara kedua kelompok. Jenis pendidikan terbanyak dalam penelitian ini adalah SMA pada kelompok A dengan 20 orang 50,0 dan pada kelompok B 18 orang 45,0. Jenis pendidikan dianalisis dengan uji chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan nilai p = 0,767 berarti tidak ada perbedaan jenis pendidikan pada kedua kelompok. Jenis pekerjaan terbanyak dalam penelitian ini adalah PNS pada kelompok A 11 orang 27,5 sedangkan pada kelompok B adalah wiraswasta 10 orang 25,0. Jenis pekerjaan dianalisis dengan uji chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan nilai p = 0,153 berarti ada tidak perbedaan jenis pekerjaan antara kedua kelompok.

4.3. JENIS OPERASI PADA KEDUA KELOMPOK PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Koinduksi Ketamin 0,3 MG/KGBB IV Dengan Midazolam 0,03 MG/KGBB IV Terhadap Pengurangan Dosis Induksi Propofol

1 74 94

Perbandingan Pretreatment Lidokain 40 mg Intravena Ditambah Natrium Bikarbonat 1 mEq Dengan Ketamin 100 μg/kgBB Intravena Dalam Mengurangi Nyeri Induksi Propofol

3 86 89

Efek Penambahan Natrium Bikarbonat 1 mEq Kedalam Lidokain 40 Mg Intravena Dibandingkan Dengan Lidokain 40 Mg Intravena Untuk Mengurangi Nyeri Pada Saat Induksi Propofol MCT/LCT

1 74 97

Efek Penambahan Natrium Bikarbonat 1 mEq Kedalam Lidokain 40 MG Intravena Dibandingkan Dengan Lidokain 40 MG Intravena Untuk Mengurangi Nyeri Pada Saat Induksi Propofol MCT/LCT

1 46 97

Perbandingan Propofol 2 Mg/Kgbb-Ketamin 0,5 Mg/Kgbb Intravena Dan Propofol 2 Mg/Kgbb-Fentanil 1µg/Kgbb Intravena Dalam Hal Efek Analgetik Pada Tindakan Kuretase Kasus Kebidanan Dengan Anestesi Total Intravena

0 38 101

Perbandingan Efek Analgesia Parasetamol 15 mg/kgBB Intravena Dengan Metamizol 15 mg/kgBB Intravena Sebagai Preventif Analgesia Pada Pembedahan Pasien Anak Dengan Anestesi Umum

2 63 94

Perbandingan Ketamin 0,5 MG/KGBB Intravena Dengan Ketamin 0,7 MG/KGBB Intravena Dalam Pencegahan Hipotensi Akibat Induksi Propofol 2 MG/KGBB Intravena Pada Anestesi Umum

2 53 97

Perbandingan Efek Koinduksi Ketamin 0,3 MG/KGBB IV Dengan Midazolam 0,03 MG/KGBB IV Terhadap Pengurangan Dosis Induksi Propofol

0 1 13

Perbandingan Efek Koinduksi Ketamin 0,3 MG/KGBB IV Dengan Midazolam 0,03 MG/KGBB IV Terhadap Pengurangan Dosis Induksi Propofol

0 0 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Propofol - Perbandingan Pretreatment Lidokain 40 mg Intravena Ditambah Natrium Bikarbonat 1 mEq Dengan Ketamin 100 μg/kgBB Intravena Dalam Mengurangi Nyeri Induksi Propofol

0 0 25