Prosedur kerja a. Pengambilan bahan kolesteatoma Prosedur pewarnaan histokimia Teknik Pengumpulan Data

3.6 Alat dan Bahan Penelitian

3.6.1. Alat penelitian

Penelitian ini membutuhkan beberapa bahan, reagen dan peralatan sebagai berikut: a. Catatan medis penderita dan status penelitian penderita b. Formulir persetujuan ikut penelitian c. Untuk pemeriksaan hispatologi Formalin 10, blok parafin, aqua destilata, hematoxyllin-eosin. d. Untuk pemeriksaan immunohistokimia Xylol, alkohol absolut, alkohol 95, alkohol 80, alkohol 70, H 2 2 0,5 dalam methanol, Phosphat Buffer Saline PBS, antibodi IL-1 The Envision+Dual link system dari Dako®, antibodi sekunder, Envision, Choromogen Diamino Benzidine DAB. Lathium Carbonat jenuh, Tris EBTA, Hematoxylin, aqua destillata. e. Alat untuk pemeriksaan immunohistokimia Sistem visualisasi immunohistokimia Envision kit, mesin pemotong jaringan microtome, silanized slide, mikroskop cahaya Olympus®.

3.6.2 Bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolesteatoma penderita OMSK tipe bahaya yang berasal dari telinga tengah dan kavum mastoid yang diperoleh pada saat operasi timpanomastoidektomi. Bahan jaringan diperiksa secara imunohistokimia dengan menilai imunoreaktifitas Interleukin-1.

3.7. Prosedur kerja a. Pengambilan bahan kolesteatoma

Kolesteatoma diambil pada saat operasi timpanomastoidektomi dengan menggunakan kuret Lempert dan dimasukkan dalam formalin 10. Universitas Sumatera Utara

b. Prosedur pewarnaan histokimia

sediaan mikroskopis dibuat dengan cara sebagai berikut: 1. Blok parafin yang telah dikumpulkan, disimpan dalam freezer sampai cukup dingin, selanjutnya dipotong tipis dengan menggunakan mikrotom dengan tebal 4µm. Setiap blok parafin dipotong ulang satu kali untuk pulasan histokimia Interleukin-1 2. Sampel blok parafin yang sudah dipotong tipis 4µm ditempelkan pada kaca objek. Pada pulasan imunohistokimia Interleukin-1 digunakan kaca objek yang telah di-coating dengan poly-L-Lysine atau Sialinized slide agar jaringan dapat menempel pada kaca objek selama proses pulasan imunohistokimia. 3. Preparat dimasukkan dalam inkubator satu malam, suhu 37 C. 4. Deparafinisasi dengan mencelupkan preparat kedalam cairan Xylol sebanyak 3 kali, masing-masing 5 menit. 5. Rehidrasi dengan cara mencelupkan secara berurutan dalam etanol 98 sebanyak 3 kali, masing-masing selama 5 menit, kemudian alcohol 90, 80 dan 70 masing-masing selama 5 menit. 6. Bilas dengan PBS 2 kali masing-masing selama 3 menit. 7. Masukkan dalam larutan Buffer Sitrat yang telah dipanaskan dengan microwave selama 5 menit sebanyak 2 kali masing-masing 5 menit. 8. Dinginkan selama 20 menit dalam suhu ruangan. 9. Bilas dengan PBS selama 3 menit sebanyak 2 kali dan keringkan. 10. Teteskan Dual endogenous enzyme block Dako® secukupnya untuk menutupi seluruh specimen. 11. Inkubasi selama 5-10 menit. 12. Bilas dengan air destilasi tanpa mengenai spesimen langsung. 13. Dehidrasi- clearing-mounting Universitas Sumatera Utara 14. Slide dibaca dengan menggunakan mikroskop cahaya Olympus® pembesaran 400X.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Data diambil dari hasil pemeriksaan di Departemen THT-KL FK USU RSUP H. Adam Malik Medan dan pemeriksaan imunohistokimia dilakukan di Departemen Patologi Anatomi RSUP. H. Adam Malik Medan. Untuk menilai ekspresi Interleukin-1 yang dihubungkan dengan derajat destruksi tulang.

3.9 Analisis Data