Tabel 4.1.5. Distribusi frekwensi penderita OMSK tipe bahaya berdasarkan komplikasi
Komplikasi Jumlah n
Persen Paralisis nervus fasialis
Abses retroaurikular Fistel retroaurikular
Labirinitis Abses otak
7 7
6 5
1 23,3
23,3 20,0
16,7
3,3 Komplikasi yang paling banyak terjadi adalah paralisis nervus fasialis
dan abses retroaurikular yaitu masing-masing 7 23,3 penderita.
Tabel 4.1.6. Distribusi frekwensi penderita OMSK tipe bahaya berdasarkan ekspresi IL-1
Ekspresi IL-1 Jumlah n
Persen Positif
19 63,3
Negatif 11
36,7 Jumlah
30 100,0
Dari 30 penderita OMSK tipe bahaya, ditemukan 19 63,3 dengan ekpresi IL-1 positif, sedangkan dengan ekspresi IL-1 negatif
sebanyak 11 36,7.
4.2 Hasil Analisis Bivariat
Tabel 4.2.1. Hubungan ekspresi IL-1 dengan usia Ekspresi IL- 1
Usia tahun 16 tahun
≥16 tahun Jumlah
Positif 4 21,7
15 78,9 19 100
Negatif 2 18,2
9 81,8 11 100
p = 1,000 Dari tabel diatas diperoleh ekspresi IL-1 positif lebih banyak pada
kelompok usia ≥16 tahun sebanyak 15 78,9 dan pada kelompok usia 16 tahun sebanyak 4 21,7.
Dari uji Fisher`s exact diperoleh nilai p = 1,000, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara ekspresi IL-1 dengan
usia.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2.2. Hubungan ekspresi IL-1 dengan lama keluhan Ekspresi IL-1
Lama keluhan Jumlah
0-5 tahun 6-10 tahun
10 tahun f
f f
f Positif
6 31,6 6 31,6
7 36,8 19 100
Negatif 1 9,1
6 54,5 4 36,4
11 100 p = 0,297
Dari tabel diatas diperoleh ekspresi IL-1 positif lebih banyak pada kelompok penderita dengan lama keluhan 10 tahun sebanyak 7 36,8
penderita. Dari uji Chi square diperoleh nilai p= 0,297, hal ini menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan yang bermakna antara ekspresi IL-1 dengan lama keluhan.
Tabel 4.2.3. Hubungan ekspresi IL-1 dengan komplikasi OMSK tipe bahaya
Ekspresi IL-1
Komplikasi Jumlah
Komplikasi + Komplikasi - f
f f
Positif 14 73,7
5 26,3 19 100
Negatif 8 72,7
3 27,3 11 100
p = 1,000 Dari tabel diatas diperoleh ekspresi IL-1 positif lebih banyak pada
kelompok penderita OMSK dengan komplikasi yaitu sebanyak 14 73,7 penderita.
Dari uji Fisher`s exact diperoleh nilai p = 1,000, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara ekspresi IL-1 dengan
ada tidaknya komplikasi OMSK.
Tabel 4.2.4. Hubungan ekspresi IL-1 dengan derajat destruksi tulang Ekspresi
IL-1 Derajat
Jumlah Ringan Sedang
Berat f f
f f
Positif 0 0,0 11 57,9
8 42,1 19 100
Negatif 19,1 654,5 4 36,4
11 100 p = 1,000
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas diperoleh ekspresi IL-1 positif lebih banyak pada kelompok penderita OMSK derajat sedang yaitu sebanyak 11 penderita
57,9. Dari uji Fisher`s exact diperoleh nilai p = 1,000, hal ini menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara ekspresi IL-1 dengan derajat destruksi tulang pada OMSK tipe bahaya.
Tabel 4.2.5 Hubungan skor imunoreaktifitas IL-1 dengan derajat destruksi tulang
Derajat Destruksi Tulang Skor Imunoreaktifitas IL-1
rerata ± SB Ringan
5,80 Sedang
5,82 ± 2,70 Berat
7,0 ± 2,95 p= 0,273
Dari hasil analisis menggunakan uji Kruskal Wallis yang tercantum dalam tabel 4.2.5 ditemukan hubungan yang tidak signifikan antara skor
imunoreaktifitas IL-1 dengan derajat destruksi tulang p = 0,273.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Grafik linier skor imunoreaktif Interleukin-1 berdasarkan derajat destruksi tulang.
Pada derajat ringan dan sedang hampir tidak ada perbedaan, namun pada derajat berat terdapat peningkatan ekspresi IL-1. Dari uji Kruskal
Wallis tidak ditemukan perbedaan rerata ekspresi IL-1 yang signifikan dengan derajat destruksi tulang. Dari grafik linear terlihat bahwa derajat
destruksi ringan dan sedang memiliki rerata ekspresi yang hampir sama dan terjadi peningkatan rerata ekspresi IL-1 pada derajat berat.
1 2
3 4
5 6
7 8
I II
III S
ko r
In te
rl e
u ki
n 1
Derajat destruksi tulang
Interleukin 1
Ringan Sedang
Berat
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN