Hasil Penelitian Jurnal EDUMAT Vol.4 No.7 2013
472
menghitung banyaknya stik es yang digunakan
pada pola
yang bertingkat dan berulang sehingga
peserta didik
dapat membuat
barisan bilangan dari pola tersebut. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat mengaplikasikan pola ke dalam model of pada papan
menggunakan stik es. Selain itu, peserta didik dapat menentukan
barisan bilangan, banyak stik es yang digunakan untuk pola tertentu,
dan menentukan aturan dari barisan bilangan tersebut.
Hasil Aktivitas:
Adapun hasil dari aktivitas yang dilakukan
peserta didik
secara berkelompok dengan motif ada yang
sama dan berbeda antar kelompok dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 3a dan 3b Papan Stik Es Hasil Karya Peserta didik
Pada kedua pola yang dibuat peserta didik
dari motif
yang sama
mempunyai strategi yang berbeda. Pada gambar 3a, peserta didik lebih
membuat pola secara bertingkat dan menyatu
sehingga menghasilkan
barisan bilangan yaitu 4, 8, 10, dan 12. Pola yang dibuat sama dengan
motif pada kain Tajung. Sedangkan pada gambar 3b, peserta didik
membuat pola
menyambung sehingga
terlihat memanjang
kesamping dan
menghasilkan barisan bilangan yaitu 4, 8, 12, dan
16. Untuk lembar aktivitas peserta didik mengerjakan secara tepat yang
dapat dilihat dari hasil lembar aktivitas berikut:
Gambar 4 Hasil Aktivitas 2 Peserta Didik
Hasil aktivitas peserta didik pada motif yang sama menghasilkan pola
yang berbeda berdasarkan strategi yang
mereka gunakan
masing- masing. Hal ini terlihat pada dua
motif yaitu motif segitiga dan belah ketupat. Pada motif segitiga, ada
kelompok yang menggambarkan pola secara bertingkat dan menyambung
sedangkan kelompok lain secara
473
bersambung saja. Hal ini juga terlihat pada pola belah ketupat
yang strategi peserta didik berbeda. Ada
yang membuat
secara bertingkat
dan ada
pula yang
membuat secara
menyambung. Untuk
pola bertingkat,
terlihat bahwa pola tersebut menyerupai
motif lembar aktivitas. Peserta didik juga menentukan barisan bilangan
dengan menghitung banyaknya stik es pada pola pertama, kedua, ketiga,
dan seterusnya. Selain itu, peserta didik juga diminta
untuk membuat pola berulang dan bertingkat sehingga menghasilkan
barisan bilangan berdasarkan pola yang
dibuat secara
individu sebelumnya. Berikut strategi peserta
didik dalam menggambarkan pola dan menentukan barisan bilangan:
Gambar 5 Strategi Fikri Al-Kausar
Terlihat dari pola yang dibuat, segienam
sehingga menghasilkan
kelipatan 6. Strategi yang digunakan Fikri adalah menggambar motif kain
Tajung dengan pola segienam. Fikri menggambar berulang pola tersebut
sehingga
menghasilkan barisan
bilangan 6, 12, 18, 24, 30. Dari aktivitas ini, pemahaman konsep
peserta didik dapat terlihat dengan dapat menggambar pola berulang
dan bertingkat serta menentukan barisan bilangan.
c.
Aktivitas 3 “Pemodelan Matematika”
Aktivitas Peserta Didik: Peserta didik membuat pola yang
dihasilkan pada
aktivitas sebelumnya kedalam bentuk tabel
dan menguraikan pola tersebut. Peserta didik mengerjakan lembar
aktivitas secara
berkelompok berdasarkan pola pada papan stik
es. Peserta didik memaparkan hasil dari aktivitas kelompok.
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat menentukan
uraian pola
yang terbentuk
sebelumnya berdasarkan strategi, ideatau gagasan mereka. Peserta
didik juga dapat menentukan pola barisan bilangan berdasarkan pola
masing-masing. Selain itu, peserta didik dapat menentukan barisan
bilangan dari pola yang diketahui maupun menentukan urutan pola
jika diketahui bilangan pada pola tersebut.
Hasil Aktivitas: Hasil yang diperoleh dari aktivitas
ini adalah peserta didik dapat menguraikan pola bertingkat dan
berulang yang telah mereka lakukan pada aktivitas sebelumnya. Hal ini
terlihat dari gambar dibawah ini:
474 Gambar 6 Strategi Pola Peserta Didik
Adapun strategi yang digunakan peserta didik dalam menemukan
pola barisan bilangan sederhana adalah
sebagai berikut:
Gambar 7a dan 7b Strategi Penguraian Pola Segitiga
Terlihat dari strategi yang digunakan peserta didik tiap kelompok berbeda.
Pada gambar 7a terlihat bahwa peserta didik menguraikan dengan
mengambil satu-satu tiap segitiga sedangkan
gambar 7b
mengelompokkan dua-dua sehingga pada akhir selalu lebih satu. Kedua
strategi digunakan beraneka ragam sehingga dapat dilihat bahwa pada
gambar 7.2
lebih tepat
pengerjaannya karena terlihat pola yang dibentuk.
Adapun strategi yang digunakan setiap kelompok berbeda-beda. Hal
ini dapat dilihat dari hasil coretan peserta
didik pada
pola belah
ketupat dan persegi memiliki cara yang berbeda yaitu:
- Pola Persegi
Gambar 8a dan 8b Strategi Peserta Didik Menguraikan Pola Persegi
Pada pola yang diuraikan kedua kelompok dilakukan hampir sama.
Namun, pada gambar 8a, semua pola diuraikan sehingga pemahaman
konsep terdiri dari penjumlahan menjadi
perkalian sedangkan
gambar 8b terlihat bahwa peserta didik
langsung mengubah
pola kedalam perkalian yang didapatkan
rumus pola persegi tersebut, .
475
- Pola Belah Ketupat
Gambar 9a dan 9b Strategi Peserta Didik Menguraikan Pola Belah Ketupat
Terlihat juga
pada pola
belah ketupat, strategi yang digunakan
sedikit berbeda
dengan gambar
pertama menghitung belah ketupat secara terpisah sedangkan gambar
kedua, belah
ketupat tersusun
rapidan bersambung namun pada pola kelima terpisah. Kedua strategi
pada pola
belah ketupat
menghasilkan rumus
pola yang sama.
d. Aktivitas 4 “Pemecahan Masalah
Pola Bilangan” Aktivitas Peserta Didik:
Peserta didik menyimak informasi dari guru tentang pola jumlah
bilangan ganjil dan secara individu diberi
latihan untuk
mengaplikasikan dengan materi pola bilangan
yang telah
dipelajari sebelumnya.
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat menentukan
unsur dari
pola bilangan
dan menentukan
pola jumlah
pada bilangan ganjil dan genap.
Hasil Aktivitas: Peserta
didik secara
kelompok menentukan pola jumlah bilangan
genap sehingga menghasilkan pola yang terlihat dari hasil kerja peserta
didik. Selain itu terlihat juga bahwa peserta
didik dapat
menjawab beberapa soal pemecahan masalah
yang merupakan aplikasi dari pola barisan bilangan.