497
b. Data Kualitatif
Selama permainan kartu domino bilangan
pecahan aljabar
berlangsung maka
diadakan observasi dengan dibuatkan table
cheklist. Hasil observasi siklus 1 dan
siklus 2
dicatat tentang
kegiatan guru dan siswa. Prosentase keaktifan siswa, jumlah siswa yang
hadir, masalah yang dijumpai serta solusi yang diberikan oleh guru
matematika sesuai kesulitan siswa dalam
penyelesaian kesamaan
bentuk aljabar.
5. Pembahasan
Siswa kelas
VII.2 berdasarkan
peringkat kelas pada urutan ke 7 dari 9 kelas siswa kelas VII SMP N I
Makassar T.A 2012-2013. Siswa kelas VII.7 memiliki ciri khas kreatif,
berani
berbicara, kompak,
dan senang
situasi bersifat
pembaharuan. Pelaksanaan
PTK yaitu
guru memperkenalkan permainan kartu
domino bilangan pecahan aljabar melalui divisi prestasi tim siswa dan
siswa melakukan permainan kartu domino bilangan pecahan aljabar.
Sebelum permainan kartu domino bilangan pecahan aljabar dilakukan,
masing-masing
tim siswa
mempelajari penyelesaian
perhitungan pecahan aljabar yang tetulis
pada kartu.
Pada pelaksanaan permainan, setiap tim
terdapat 9 orang atau 8 orang terdiri atas perempuan dan laki
– laki. Satu kali permainan yang pegang kartu
bilangan pecahan aljabar adalah 4 orang dan masing-masing punya
pendamping untuk
membantu penyelesaian soal pada kartu.
Selama pembelajaran matematika melalui permainan kartu domino
bilangan pecahan aljabar diadakan observasi dengan dibuatkan gambar
table chek list.
Gambar 1 Permainan kartu domino
bilangan aljabar siklus 1 Pada siklus 1, perencanaan tindakan
kelas merujuk pada Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pelajaran
RPP. Pelaksanaan
siklus 1
sebanyak 2× pertemuan dengan perincian
sebagai berikut:
1. Pertemuan pertama : 2×40 menit; 2
Pertemuan kedua : 3×40 menit. Hasil
observasi pada
siklus 1
menunjukkan siswa
masih mengalami
kesulitan dalam
penyelesaian kesamaan
bentuk aljabar sehingga siswa belum
terampil melakukan
permainan kartu domino bilangan pecahan
aljabar. Evaluasi menggunakan tes hasil
belajar selanjutnya lembar jawaban diberi skor dan dianalisis secara
komputerisasi. Perolehan analisis daya
pembeda pada
siklus 1
menunjukkan ketercapaian
hasil belajar sbesar 22,72. Hasil analisis
daya pembeda menunjukkan nomor 1 dan nomor 2 memberi keterangan
baik dan nomor 3, 4, 5 memberi keterangan cukup. Analisis validitas
item
soal dilakukan
untuk mendapatkan
data yang
valid, artinya instrumen dapat digunakan
untuk mengukur
sesuatu yang
hendak diukur Sugiyono, 2003. Hasil analisis validitas soal soal
nomor 3 memberi keterangan tidak valid dan nomor lainnya memberi
keterangan
valid. Selanjutnya
reliabel untuk
menentukan ketetapankeajegan
data. Data
penelitian dianalisis melalui sistem
498
komputerisasi. Analisis reliabilitas menunjukkan soal siklus 1 memberi
keterangan valid dan reliable karena r
hitung
r
kriteria
0,9790,29 dengan
jumlah sampel sebesar 44 orang dengan taraf kesalahan 5. Menurut
Sugiyono, perolehan validitas dan reliabilitas ini menyatakan bahwa
instrumen sudah layak dijadikan alat ukur untuk menguji data dalam
PTK.
Analisis diskriptif
untuk menentukan ukuran gejala pusat
antara lain modus, median, mean, standar
deviasi, dan
variansi. Analasis
diskriptif siklus
1 menunjukkan modusmedianmean
70 50 49,09. Perolehan standar deviasi=17,76;
varian=315,43; koefisien kemiringan=-1,1773.
Hasil refleksi menunjukkan keadaan perolehan hasil belajar ini artinya
banyak siswa
memperoleh nilai
cukup tinggi karena siswa tidak terlalu
sulit mengerjakan
soal kesamaan bentuk aljabar Tiro M
Arif, 1999 karena siswa sudah melakukan permainan kartu domino
bilangan pecahan aljabar melalui divisi prestasi tim siswa dalam
pembelajaran matematika di kelas. PTK masih dilanjutkan pada siklus 2
karena perolehan analisis daya pembeda
pada siklus
1 menunjukkan
ketercapaian hasil
belajar sebesar 22,72 dan perlu ditingkatkan hasil belajar siswa
kelas VII.2 SMP N I Makassar T.A 2012-2013.
Pada siklus 2, perencanaan PTK dilakukan oleh guru matematika
siklus 2 merujuk Silabus dan RPP. Pelaksanaan pembelajaran dalam
PTK
pada siklus
2 sebanyak
2×pertemuan sesuai
dengan rancangan pada RPP yaitu dengan
rincian: 1. Pertemuan pertama: 2×40 menit; 2 pertemuan kedua:
3×40 menit.
Gambar 2 Permainan kartu domino
bilangan aljabar siklus 2 Pelaksanaan pembelajaran dalam
PTK yaitu
guru matematika
menjelaskan kesamaan
bentuk aljabar berdasarkan kesulitan siswa
yang dijumpai pada siklus 1. Siswa mengulang melakukan permainan
kartu domino bilangan pecahan aljabar.
Hasil observasi
pada siklus
2 menunjukkan siswa sudah mampu
menyelesaikan kesamaan
bentuk aljabar sehingga siswa terampil
melakukan permainan kartu domino bilangan pecahan aljabar melalui
divisi prestasi tim siswa di kelas. Siswa sudah terampil melalukan
permainan kartu domino bilangan pecahan
aljabar melalui
divisi prestasi tim.
Evaluasi menggunakan instrumen berbentuk tes hasil belajar siklus 2.
Banyak soal 5 nomor dan berbentuk uraian.
Waktu yang
digunakan untuk tes hasil belajar yaitu 70
menit. Lembar
jawaban yang
diperoleh dari
siswa dikumpul,
diperiksa dan diberi skor dan bobot oleh guru matematika. Hasil analisis
skor perolehan
analisis daya
pembeda pada
siklus 2
menunjukkan ketercapaian
hasil belajar sebesar 75. Hasil analisis
daya pembeda menunjukkan nomor 1, 2, 3, 4, 5 memberi keterangan
baik. Analisis validitas item soal dilakukan untuk mendapatkan data
yang valid, artinya instrumen dapat digunakan untuk mengukur sesuatu