456
tahap analisis. Di sini diperoleh perangkat instrumen antara lain:
1. Kisi–kisi soal matematika pada
kompetensi proses koneksi dan refleksi
PISA berdasarkan
analisis peneliti. 2.
Soal matematika
pada kompetensi proses koneksi dan
refleksi PISA sebanyak 8 soal. 3.
Kartu Soal 4.
Rubrik penilaian
soal matematika
pada kompetensi
proses koneksi dan refleksi PISA.
2. Tahap Formative Evaluation
a. Self Evaluation
Pada tahap ini peneliti melakukan penilaian
terhadap soal
yang dikembangkan. Peneliti mengecek
kembali kesesuaian hasil desain dengan framework PISA, kisi-kisi,
dan rubrik penilaian yang telah dikembangkan. Hasil penilaian oleh
peneliti inilah yang kemudian di validasi oleh pembimbing dan para
pakar pada tahap selanjutnya.
b. Expert Review
Pada tahap ini dilakukan validasi prototipe 1 secara kualitatif oleh tim
validasi yaitu Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp, M.Sc dan Dr. Yusuf
Hartono,
M.Sc. Validasi
disini berkenaan
tentang konten,
konstruk, dan bahasa dari prototipe yang telah dikembangkan. Selain itu
peneliti meminta
pendapat dari
beberapa pakar dan teman sejawat untuk
memvalidasi prototipe
1 tersebut. Adapun validator tersebut
antara lain: 1.
Dr. Ross Turner, Peneliti Utama di
Australian Council
for Educational Research ACER dan
merupakan ketua tim ahli dalam PISA Matematika. Dalam PISA,
Ross Turner mengelola proses pengembangan
item tes
matematika dan
bertanggung jawab
untuk pengembangan
metodologi yang cocok untuk menilai
prestasi siswa,
dan berkontribusi terhadap aspek-
aspek lain dalam PISA. 2.
Prof. Dr. J. H. Lolombulan, MS, guru besardosen di jurusan
matematika program
studi pendidikan
matematika Universitas
Negeri Manado
UNIMA, yang
meninjau kesesuaian konsep matematika,
konteks dan tatabahasa yang digunakan pada soal matematika
kompetensi proses koneksi dan refleksi
PISA yang
dikembangkan. 3.
Prof. Dr. Mashadi, M.Si, guru besardosen
di Jurusan
Matematika Universitas
Riau UNRI, yang meninjau konsep
matematika yang
digunakan pada
soal matematika
yang dikembangkan.
4. Moch. Lutfianto, S.Pd, pelatih
olimpiade matematika,
guru matematika,
dosen STKIP
Sidoardjo dan
mahasiswa program
studi magister
pendidikan matematika
FKIP UNSRI
yang meninjau
kesesuaian soal
yang dikembangkan
dengan level
siswa kelas
IX SMP
dan kurikulum KTSP
c. One-to-one
Pada one-to-one,
desain soal
matematika Prototipe
1 yang
dikembangkan, diuji kepada 3 orang siswa kelas IX yang berkemampuan
tinggi, sedang, dan rendah secara individu.
Tahap one-to-one
ini dilaksanakan
pada tanggal
23 Oktober 2012.
Pelaksanaan tahap one-to-one ini difokuskan
pada kejelasan,
kemudahan penggunaan,
kepraktisan prototipe
yang dikembangkan,
dan ketertarikan
siswa terhadap soal yang diberikan. Oleh
karena itu
setelah siswa
mengerjakan soal
prototipe 1,
peneliti meminta siswa memberikan
457
pendapat, komentar, dan saran mereka terhadap soal-soal yang
diberikan.
d. Small Group
Small Group dilaksanakan pada tanggal 19 November 2012 di SMPK
Frater Xaverisus
1 Palembang.
Tahap ini diikuti oleh 6 orang siswa yang memiliki kemampuan beragam
yakni 2 orang berkemampuan tinggi, 2 orang berkemampuan sedang, 2
orang berkemampuan rendah.
Pada tahap ini siswa akan menjawab soal prototipe 2 yang ada selama 60
menit, dan kemudian diminta untuk memberikan komentar dan saran
terhadap prototipe 2 yang ada. Hasil pekerjaan, komentar, dan saran
siswa pada tahap ini kemudian dianalisis untuk melihat bagaimana
implementasi dari prototipe 2 yang adalah hasil revisi dari prototipe 1
pada tahap sebelumnya. Di sini akan dilihat apakah hasil revisi yang
dilakukan memberikan
pengaruh kepada tingkat pemahaman siswa
terhadap soal yang ada, ataukah hasil
revisi tidak
memberikan pengaruh
apa-apa atau
justru membuat siswa semakin sulit untuk
memahami masksud dari soal yang diberikan.
Sebelum melaksanakan field test, peneliti melakukan ujicoba di kelas
IX RSBI 2 SMP Xaverius 1 untuk kepentingan analisis validitas dan
reliabilitas soal. Analisis dilakukan berdasarkan hasil jawaban 20 orang
siswa yang menjadi subjek uji coba. Perhitungan validitas dan reliabilitas
soal dihitung menggunakan program SPSS-16. Untuk validitas digunakan
korelasi product moment dari Karl Pearson, dan untuk reliabilitas soal
digunakan
Cronbach-Alpha. Data
hasil perhitungan
validitas dan
reliabilitas soal ditunjukkan tabel berikut.
Tabel 1 Hasil Validitas Butir Soal
Nomor Soal r-hitung
r-tabel Kompetensi
Keterangan
Unit 1 0.629
0.444 Refleksi
Valid Unit 2
0.715 0.444
Refleksi Valid
Unit 3 0.601
0.444 Koneksi
Valid Unit 4
0.652 0.444
Refleksi Valid
Unit 5 0.621
0.444 Koneksi
Valid Unit 6
0.594 0.444
Koneksi Valid
Unit 7 0.547
0.444 Refleksi
Valid Unit 8
0.574 0.444
Koneksi Valid
Dari hasil pengujian validitas di atas terlihat bahwa soal matematika yang
dikembangkan telah
memenuhi kriteria valid. Sedangkan untuk
reliabilitas didapatkan hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,743, sehingga
soal matematika yang dikembangkan dapat dikatakan reliabel.
Hasil revisi berdasarkan tahap small group
dan analisis
butir soal,
menghasilkan prototipe
3 yang
terdiri dari 8 soal yang akan di uji cobakan pada tahap Field Test.
e. Field Test
Pada tahap ini hasil pengembangan soal dalam prototipe 3 diujicobakan
pada subjek penelitian yakni siswa SMP Xaverius 1 Palembang kelas IX
RSBI-2
sebanyak 28
siswa. Pelaksanaan
field test
ini dilaksanakan
pada tanggal
23 november
2012 selama
2 jam
pelajaran 90 Menit. Siswa diberikan paket soal prototipe 3 dengan lembar
jawabannya, kemudian
peneliti bertindak sebagai observer yang