Metodologi Penelitian Jurnal EDUMAT Vol.4 No.7 2013

456 tahap analisis. Di sini diperoleh perangkat instrumen antara lain: 1. Kisi–kisi soal matematika pada kompetensi proses koneksi dan refleksi PISA berdasarkan analisis peneliti. 2. Soal matematika pada kompetensi proses koneksi dan refleksi PISA sebanyak 8 soal. 3. Kartu Soal 4. Rubrik penilaian soal matematika pada kompetensi proses koneksi dan refleksi PISA.

2. Tahap Formative Evaluation

a. Self Evaluation Pada tahap ini peneliti melakukan penilaian terhadap soal yang dikembangkan. Peneliti mengecek kembali kesesuaian hasil desain dengan framework PISA, kisi-kisi, dan rubrik penilaian yang telah dikembangkan. Hasil penilaian oleh peneliti inilah yang kemudian di validasi oleh pembimbing dan para pakar pada tahap selanjutnya. b. Expert Review Pada tahap ini dilakukan validasi prototipe 1 secara kualitatif oleh tim validasi yaitu Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp, M.Sc dan Dr. Yusuf Hartono, M.Sc. Validasi disini berkenaan tentang konten, konstruk, dan bahasa dari prototipe yang telah dikembangkan. Selain itu peneliti meminta pendapat dari beberapa pakar dan teman sejawat untuk memvalidasi prototipe 1 tersebut. Adapun validator tersebut antara lain: 1. Dr. Ross Turner, Peneliti Utama di Australian Council for Educational Research ACER dan merupakan ketua tim ahli dalam PISA Matematika. Dalam PISA, Ross Turner mengelola proses pengembangan item tes matematika dan bertanggung jawab untuk pengembangan metodologi yang cocok untuk menilai prestasi siswa, dan berkontribusi terhadap aspek- aspek lain dalam PISA. 2. Prof. Dr. J. H. Lolombulan, MS, guru besardosen di jurusan matematika program studi pendidikan matematika Universitas Negeri Manado UNIMA, yang meninjau kesesuaian konsep matematika, konteks dan tatabahasa yang digunakan pada soal matematika kompetensi proses koneksi dan refleksi PISA yang dikembangkan. 3. Prof. Dr. Mashadi, M.Si, guru besardosen di Jurusan Matematika Universitas Riau UNRI, yang meninjau konsep matematika yang digunakan pada soal matematika yang dikembangkan. 4. Moch. Lutfianto, S.Pd, pelatih olimpiade matematika, guru matematika, dosen STKIP Sidoardjo dan mahasiswa program studi magister pendidikan matematika FKIP UNSRI yang meninjau kesesuaian soal yang dikembangkan dengan level siswa kelas IX SMP dan kurikulum KTSP c. One-to-one Pada one-to-one, desain soal matematika Prototipe 1 yang dikembangkan, diuji kepada 3 orang siswa kelas IX yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah secara individu. Tahap one-to-one ini dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2012. Pelaksanaan tahap one-to-one ini difokuskan pada kejelasan, kemudahan penggunaan, kepraktisan prototipe yang dikembangkan, dan ketertarikan siswa terhadap soal yang diberikan. Oleh karena itu setelah siswa mengerjakan soal prototipe 1, peneliti meminta siswa memberikan 457 pendapat, komentar, dan saran mereka terhadap soal-soal yang diberikan. d. Small Group Small Group dilaksanakan pada tanggal 19 November 2012 di SMPK Frater Xaverisus 1 Palembang. Tahap ini diikuti oleh 6 orang siswa yang memiliki kemampuan beragam yakni 2 orang berkemampuan tinggi, 2 orang berkemampuan sedang, 2 orang berkemampuan rendah. Pada tahap ini siswa akan menjawab soal prototipe 2 yang ada selama 60 menit, dan kemudian diminta untuk memberikan komentar dan saran terhadap prototipe 2 yang ada. Hasil pekerjaan, komentar, dan saran siswa pada tahap ini kemudian dianalisis untuk melihat bagaimana implementasi dari prototipe 2 yang adalah hasil revisi dari prototipe 1 pada tahap sebelumnya. Di sini akan dilihat apakah hasil revisi yang dilakukan memberikan pengaruh kepada tingkat pemahaman siswa terhadap soal yang ada, ataukah hasil revisi tidak memberikan pengaruh apa-apa atau justru membuat siswa semakin sulit untuk memahami masksud dari soal yang diberikan. Sebelum melaksanakan field test, peneliti melakukan ujicoba di kelas IX RSBI 2 SMP Xaverius 1 untuk kepentingan analisis validitas dan reliabilitas soal. Analisis dilakukan berdasarkan hasil jawaban 20 orang siswa yang menjadi subjek uji coba. Perhitungan validitas dan reliabilitas soal dihitung menggunakan program SPSS-16. Untuk validitas digunakan korelasi product moment dari Karl Pearson, dan untuk reliabilitas soal digunakan Cronbach-Alpha. Data hasil perhitungan validitas dan reliabilitas soal ditunjukkan tabel berikut. Tabel 1 Hasil Validitas Butir Soal Nomor Soal r-hitung r-tabel Kompetensi Keterangan Unit 1 0.629 0.444 Refleksi Valid Unit 2 0.715 0.444 Refleksi Valid Unit 3 0.601 0.444 Koneksi Valid Unit 4 0.652 0.444 Refleksi Valid Unit 5 0.621 0.444 Koneksi Valid Unit 6 0.594 0.444 Koneksi Valid Unit 7 0.547 0.444 Refleksi Valid Unit 8 0.574 0.444 Koneksi Valid Dari hasil pengujian validitas di atas terlihat bahwa soal matematika yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid. Sedangkan untuk reliabilitas didapatkan hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,743, sehingga soal matematika yang dikembangkan dapat dikatakan reliabel. Hasil revisi berdasarkan tahap small group dan analisis butir soal, menghasilkan prototipe 3 yang terdiri dari 8 soal yang akan di uji cobakan pada tahap Field Test. e. Field Test Pada tahap ini hasil pengembangan soal dalam prototipe 3 diujicobakan pada subjek penelitian yakni siswa SMP Xaverius 1 Palembang kelas IX RSBI-2 sebanyak 28 siswa. Pelaksanaan field test ini dilaksanakan pada tanggal 23 november 2012 selama 2 jam pelajaran 90 Menit. Siswa diberikan paket soal prototipe 3 dengan lembar jawabannya, kemudian peneliti bertindak sebagai observer yang