PAPAN TULIS Jurnal EDUMAT Vol.4 No.7 2013

463 Gambar 6 Jawaban Celine untuk soal unit 3

3. SEBIDANG TANAH

Pak Ridwan mempunyai sebidang tanah yang berbentuk trapesium seperti gambar berikut Tanah tersebut akan diberikan kepada 4 anaknya. Setiap anak akan menerima bagian tanah dengan luas yang sama. Tunjukkan cara Pak Ridwan membagi tanah tersebut menjadi 4 bagian yang luasnya sama dan sebangun Konten : Bentuk dan ruang Konteks : Umum Tipe Soal : Open Constructed – Response Soal di atas termasuk dalam kompetensi koneksi karena siswa diminta untuk memahami masalah, melakukan perencanaan, dan berpikir logis dalam membentuk strategi pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal tersebut. Gambar 7 merupakan jawaban Odilia yang menunjukkan dia telah mampu memahami, merencanakan dan berpikir logis dalam membentuk strategi pemecahan masalah dengan benar. Hal ini berbeda dengan Kevin yang tidak mampu memberikan solusi yang benar pada soal tersebut. Berikut ini jawaban kedua siswa tersebut: 80 m 40 m 40 m 80 m 40 m 464 Gambar 7 Jawaban Odilia Kevin untuk soal 3 Berdasarkan pembahasan di atas terlihat bahwa soal matematika pada kompotensi proses koneksi dan refleksi yang dikembangkan dapat menggali potensi matematika siswa memiliki efek potensial. Terlihat bahwa siswa dituntut menggunakan seluruh kemampuan matematikanya secara optimal dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari seperti soal PISA ini. Hasil field test di atas menunjukkan bahwa ada siswa yang dapat menunjukkan kemampuan matematika dengan baik, mampu menjawab dengan benar dan memberikan penjelasan yang baik dalam menjawab soal yang diberikan. Ada juga yang mampu memahami dan merencanakan strategi dengan benar namun sulit melakukan penyelesaiannya. Namun, ada juga siswa yang tidak bisa mengerjakan soal karena tidak memahami maksud dari soal yang diberikan. Berdasarkan analisis jawaban siswa di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa telah mampu menyelesaikan soal dengan menggunakan kompetensi proses koneksi dan refleksi dalam PISA. Siswa telah dapat memunculkan indikator kemampuan koneksi refleksi matematis, antara lain: 1. Menggunakan koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu yang lain 2. Menggunakan koneksi antar topik matematika 3. Menghubungkan prosedur antar representasi ekuivalen 4. Menerapkan pemikiran dan pemodelan matematika untuk menyelesaikan masalah yang muncul pada disiplin ilmu lain 5. Mengeksplorasi masalah dan menjelasskan hasilnya dengan grafik numeric, fisik, aljabar, dan model matematika 6. Serta merepresentasi permasalahan matematika dengan cara membuat model sendiri, melakukan analisis, berpikir kritis, serta mengkomunikasikan dan mengambil keputusan untuk memecahkan masalah Dari hasil angket yang dilaksanakan pada tahap field test terlihat sebagian besar siswa mengatakan bahwa soal matematika yang pada kompetensi proses koneksi dan refleksi yang diberikan menarik dan dapat memacu semangat dalam belajar matematika karena soal yang diberikan berkaitan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil analisis ini dapat dinyatakan bahwa aspek efektif memiliki efek potensial dari soal matematika yang dikembangkan dapat dikatakan baik karena memanuhi kriteria Akker 1999, yaitu: 1. Ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya menyatakan bahwa perangkat soal memenuhi syarat efektif 465 2. Secara operasional di lapangan soal-soal tersebut memberikan hasil yang sesuai harapan. Oleh karena itu pengembangan soal matematika pada kompetensi proses koneksi dan refleksi dapat dikatakan memiliki efek potensial terhadap kemampuan matematika siswa.

4. Kesimpulan Saran

Berdasarkan hasil pengembangan soal matematika pada kompetensi proses koneksi dan refleksi PISA pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa 8 soal yang dikembangkan berdasarkan kompetensi proses koneksi dan refleksi PISA tersebut dapat dikategorikan valid dan praktis. Valid tergambar secara kualitatif yakni dari hasil penilaian validator, dimana semua validator menyatakan baik berdasarkan konten, konstruk, dan bahasa. Selain itu, berdasarkan analisis butir soal terlihat bahwa soal yang dikembangkan telah valid secara kuantitatif. Kepraktisan dapat tergambar dari hasil pelaksanaan pada tahap one-to-one dan small group menunjukkan bahwa perangkat soal yang dikembangkan telah praktis. Dari hasil jawaban siswa terlihat bahwa perangkat soal yang dikembangkan memiliki efek potensial untuk menggali potensi siswa kelas IX SMP Xaverius 1 Palembang. Selain itu, diperoleh bahwa terdapat 78,6 siswa yang menguasai kompetensi proses koneksi dan 17,9 siswa yang menguasai kompetensi proses refleksi. Ini berarti bahwa siswa memiliki potensi untuk mengembangkan pengetahuan mereka sendiri. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka disarankan 1 siswa agar melatih kemampuan matematikanya dengan menggunakan soal model PISA seperti yang dikembangkan pada penelitian ini; 2 guru matematika hendaknya dapat menggunakan soal matematika model PISA khususnya pada kompetensi proses koneksi dan refleksi sebagai alternatif dalam evaluasi pembelajaran dan proses pembelajaran karena dapat melatih kemampuan matematika siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya pada kehidupan sehari-hari. 3 hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dan referensi dalam penelitian tentang soal matematika model PISA selanjutnya. Daftar Pustaka Akker, J.v.d. 1999. Principes and Method of development research Eds. Design Approaches and Tools in Education and Training. Dordrecht: Kluwer Academic Publisher Annisah. 2011. Pengembangan Soal Matematika Model PISA pada Konten Quantity untuk Mengukur Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan pp. 152-164. Palembang: FKIP UNSRI Edo. 2012. Investigating Secondary School Students Difficulties in Modeling Problems PISA-Model Level 5 and 6 Journal on Mathematics Education IndoMS-JME, July 2012, Volume 3 No. 2 Eka. 2012. Pengembangan Soal Matematika Model PISA untuk Mengetahui Argumentasi Siswa di SMP. Tesis. Palembang: FKIP UNSRI Hayat, B., Yusuf, S. 2010. Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Kamaliyah. 2012. Developing the Sixth Level of PISA – Like Mathematics