Patofisiologi Tremor Tingkat Penilaian Tremor

1. Tremor kepala : Subyek dalam posisi duduk tegak. Kepala dirotasikan sepenuhnya kiri dan kanan dan kemudian diamati selama 10 detik pada pertengahan posisi. Nilai amplitudo terburuk selama ujian. 0 = tidak ada tremor 1 = tremor kecil kelihatan 2 = tremor ringan 3 = tremor moderat 4 = tremor berat 2. Tremor Wajah : Senyum, tutup mata, buka mulut. Amplitudo tertinggi dari anatomi wajah yang terlibat dinilai. 0 = tidak ada tremor 1 = hampir tidak kelihatan 2 = tremor ringan 3 = tremor moderat 4 = tremor berat 3. Tremor Lidah : Subyek dalam posisi duduk tegak. Subyek membuka mulut selama 5 detik dan menjulurkan lidah selama 5 detik. 0 = tidak ada tremor 1 = hamper tidak kelihatan 2 = tremor ringan 3 = tremor moderat 4 = tremor berat 4. Tremor Suara : Meminta subyek menghasilkan bunyi “aaa” dan “eee” yang panjang selama 5 detik setiap satu. 0 = tidak ada tremor 1 = hampir tidak dikesan 2 = ringan 3 = tremor moderat 4 = tremor berat 5. Tremor Lengan : Subyek dalam posisi duduk tegak. Tremor dinilai sewaktu tiga maneuver lengan forward horizontal reach posture, lateral “wing beating” posture dan kinesis. Setiap lengan dinilai selama 5 detik dalam setiap posisi. Lengan kanan dan kiri bisa dinilai bersamaan. a. Forward outstretched postural tremor : Subyek harus mengangkat lengannya separas dada dan paralel dengan tanah. Pergelangan tangan harus lurus dan jari-jari diabduksi secara maksimal. b. Lateral “wing beating” postural tremor : Subyek mengabduksi lengannya paralel dengan tanah dan memfleksi siku supaya kedua tangan tidak menyentih antara satu sama lain. Jari-jari diabduksi secara maksimal, dengan jari telunjuk berada di paras bahu. c. Tremor Kinetik : Subyek hanya mengekstensi jari telunjuknya. Kemudian subyek menyentuh jari peneliti yang berada dalam jangkaun subyek. Subyek kemudiannya menyentuh hidungnya atau dagu. Tindakan ini diulang sebanyak 5 kali. 0 = tidak ada tremor 1 = tremor hampir tidak kelihatan 1.5 = tremor kelihatan, tetapi 1 cm 2 = tremor dengan amplitud 1-3 cm 2.5 = tremor dengan amplitud 3-5 cm 3 = tremor dengan amplitud 5-10 cm 3.5 = tremor dengan amplitud 10-20 cm 4 = tremor dengan amplitud 20 cm 6. Tremor Kaki : Subyek dalam posisi duduk. Kemudian subyek diminta untuk mengangkat kakinya secara horizontal paralel dengan tanah selama 5 detik. Tremor maksimum pada setiap kaki dicatit. 0 = tidak ada tremor 1 = hampir tidak kelihatan 2 = jelas tapi tremor ringan 3 = tremor moderat 4 = tremor berat 7. Tremor Berdiri : Subyek dalam posisi berdiri, tanpa dibantu.Jarak antara kedua lutut subyek sebanyak 10-20 cm dan difleksi dengan derajat 10-20°. Lengan berada di sisi subyek. Tremor dinilai di setiap tempat pada kaki dan badan. 0 = tidak ada tremor 1 = hampir tidak kelihatan 2 = jelas tapi tremor ringan 3 = tremor moderat 4 = tremor berat 8. Tulisan Tangan : Meminta pasien menulis ayat standard “Hari ini merupakan hari yang baik” menggunakan tangan dominan. Subyek tidak boleh memegang menstabilisasi tangannya menggunakan tangan yang satu lagi. Nilai hanya pada tangan dominan. 0 = tidak ada tremor 1 = sedikit tidak kemas 2 = bisa dibaca, tetapi dengan sedikit tremor 3 = tidak bisa dibaca 4 = tidak bisa menetapkan pen ke atas kertas tanpa memegang dengan menggunakan tangan yang sebelahnya 9. Memegang Pen : Sedekat mungkin pada titik yang telah dilukis pada sehelai kertas tanpa menyentuh titik tersebut jarak ideal sekitar 1mm selama 10 detik. 0 = tidak ada tremor 1 = tremor hampir tidak kelihatan 1.5 = tremor kelihatan, tetapi 1 cm 2 = tremor dengan amplitud 1-3 cm 2.5 = tremor dengan amplitud 3-5 cm 3 = tremor dengan amplitud 5-10 cm 3.5 = tremor dengan amplitud 10-20 cm 4 = tremor dengan amplitud 20 cm 10. Menuang Air dari Satu Gelas ke dalam Gelas yang Lain : Menggunakan gelas kertas dengan ketinggian sekitar 10 cm. Penuhkan gelas tersebut sehingga tinggal sisa 1 cm dari atas gelas. Nilai yang paling teruk antara tiga cobaan. Gelas yang menerima air diletakkan di atas meja, bukan dipegang. Subyek bisa berdiri atau duduk, tetapi posisi gelas harus berada di sekitar dada toraks. 0 = tidak ada tremor 1 = lebih berhati-hati dari orang yang tidak ada tremor, air tidak tumpah 2 = air tertumpah dalam kadar yang sedikit 10 3 = air tertumpah dalam kadar 10-15 4 = tidak dapat menuang air tanpa menumpahkan air yang banyak Tremor Research Group, 2003

2.3. Mekanisme Kafein Menyebabkan Tremor

Seperti yang kita tahu, kafein merupakan antagonis reseptor adenosine di mana efeknya berlawanan dengan kerja adenosine. Adenosin berfungsi untuk mengurangkan kadar ledakan neuron selain menghambat transmisi sinaptik dan pelepasan neurotransmitter. Dengan konsumsi kafein, kafein akan berikatan dengan reseptor adenosine. Hal ini menyebabkan neuron menjadi lebih aktif dan kadar ledakan neuron meningkat. Potensial aksi ditimbulkan secara berulang-ulang yang menyebabkan motor unit meningkat dan memicu kejadian tremor. BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada efek kafein terhadap kejadian tremor tangan. Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian Gambar 3.2. Kerangka Teori Penelitian konsumsi kafein tremor tangan Konsumsi Kafein Kafein berikatan dengan reseptor adenosin neuron menjadi lebih aktif motor unit meningkat tremor Osilator sentral adalah kelompok sel dalam Susunan Saraf Pusat yang berada dalam talamus, basal ganglia dan inferior olive. Sel-sel ini memiliki kemampuan untuk menimbulkan potensial aksi secara berulang-ulang