Prosedur eksperimen Metode Pengumpulan Data

dari mengkonsumsi kafein dari semua sumber selama 24 jam sebelum eksperimen. Hal ini adalah untuk memastikan bahwa tidak ada zat kafein dalam darah peserta sebelum penelitian. Mereka telah diberikan satu daftar makanan dan minuman yang mengandung kafein dan diminta untuk tidak mengkonsumsi semua sumber tersebut. Peserta juga telah diminta untuk berpuasa 10 jam sebelum eksperimen. Peserta penelitian berpuasa sejak pukul 2300 WIB hingga 0900 WIB keesokan harinya. Semua relawan hadir di tempat penelitian yaitu di Departemen Farmakologi Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada pukul 0800 WIB. Pada hari eksperimen, semua relawan telah ditanyakan apakah mereka mematuhi aturan ini sebelum layak untuk mengikuti eksperimen. Setelah itu, relawan diberikan penjelasan tentang tes yang akan dijalankan berserta contoh-contohnya. Setelah semua relawan memahami tes yang digunakan, mereka diberikan setengah gelas air putih hangat dan eksperimen dimulai tepat pada pukul 0900 WIB. Relawan diminta untuk melakukan uji tremor tangan menggunakan kertas dan melukis satu garisan lurus di atas kertas dalam masa 10 detik. Peneliti mengobservasi getaran tangan relawan. Data yang diperoleh adalah data sebelum konsumsi kopi data sebelum. Setelah diperoleh data sebelum, pada pukul 0930 WIB, semua relawan mengkonsumsi kopi. Kopi yang diminum telah dipersiapkan sebelmnya dengan cara 2 sendok teh cth kopi =10ml dilarutkan dalam 150 ml air hangat. Kandungan kafein adalah kira-kira 30 sampai 120 mg per 150 ml. Peneliti menggunakan kopi merek dagang INDOCAFÉ® Original Blend. Relawan diberikan masa selama 2 menit untuk menghabiskan 150 ml larutan kopi tersebut. Setelah pemberian kafein, ditunggu selama 60 menit. Menurut kepustakaan, kadar konsentrasi darah puncak kafein tercapai setelah 1 jam pemberian kafein Peeling Dawson, 2007. Sesudah 1 jam kemudian, pada pukul 1030 WIB, peserta diminta untuk mengulangi tes yang sama dan peneliti melakukan observasi pada peserta penelitian untuk melihat apakah terjadi tremor tangan. Data yang diperoleh adalah data sesudah konsumsi kopi data sesudah. Gambar 4.1. Kerangka Prosedur Eksperimen

4.5. Metode Analisa Data

Setelah seluruh data yang diperlukan didapat, maka data diperiksa kelengkapan dan ketepatannya. Kemudian untuk mengetahui pengaruh efek pemberian kafein terhadap kejadian tremor tangan, analisa data dilakukan dengan menggunakan SPSS 22.00 for windows. Uji hipotesa yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji T Berpasangan. Responden diberikan kuesioner Responden berpuasa selama 10 jam Responden diberikan setengah gelas air putih hangat Responden melakukan uji tremor tangan menggunakan kertas dan uji tremor tangan dengan melukis garisan lurus dalam masa 10 detik Peneliti mengobservasi getaran tangan responden Responden diberikan 150 ml larutan kopi Ditunggu 1 jam, responden mengulangi tes yang sama Peneliti mengobservasi getaran tangan responden BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian telah dijalankan pada tanggal 28 hingga 30 Nopember 2013 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan. Eksperimen telah dijalankan di dalam ruang laboratorium Departemen Farmakologi Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Ruang ini dipilih karena luas dan selesa untuk melakukan penelitian.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Pada penelitian ini, jumlah jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak dibatasi namun umur mahasiswa berada dalam rentang 18 sampai 23 tahun. Peneliti hanya ingin melihat dampak kafein kejadian terhadap tremor tangan tanpa membandingkannya berdasarkan jenis kelamin dan umur. Peserta penelitian ini terdiri daripada 36 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan umur digambarkan di dalam Tabel 5.1.