Telah diuji pada Tanggal : 28 Mei 2012
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
Anggota :
1. Prof. Dr. Runtung, SH, MHum 2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
3. Chairani Bustami, SH, SpN, MKn 4. Notaris Rosniaty Siregar, SH, MKn
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: CANDY DESITA PARAMITHA MARIA
Nim :
107011117
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis :
KAJIAN HUKUM
TERHADAP PENGALOKASIAN
LAHAN UNTUK FASILITAS UMUM DIATAS HAK PENGELOLAAN UNTUK KEGIATAN PERUMAHAN
STUDI PADA PERUMAHAN PLAMO GARDEN DAN TAMAN HARAPAN INDAH DI KOTA BATAM
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat. Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama : CANDY DESITA PARAMITHA MARIA Nim
: 107011117
i
ABSTRAK
Pihak Pengembang Perumahan yang telah memiliki lahan harus mengikuti persyaratan pembagian luasan persil seluruhnya Building coverage, Bagian lahan yang diserahkan kepada Pemda
tersebut akan di gunakan sebagai fasilitas demi kepentingan bersama penghuni dan juga penghijauan agar perumahan terlihat asri. Namun pada kenyataannya telah ditemukan pihak pengembang yang
tidak memberikan apa yang seharusnya menjadi hak masyarakat kepada Pemerintah Kota dengan merubah fungsi yang tadinya pada Perumahan di janjikan akan di bangun prasarana lingkungan,
utilitas umum,fasiltas umum dan fasilitas sosial ternyata pada saat
perumahan itu sudah terjual beberapa unit di areal tersebut di rencanakan akan di bangun ruko rumah. Pengalihan fungsi ini tidak
sesuai dengan yang di perjanjikan sehingga merugikan konsumen Untuk
itu perlu
diteliti untuk
mengetahui pengaturan,pelaksanaan,dan
pengawasan permohonan alokasi lahan, penyerahan fasilitas umum dan perolehan status hak atas tanah di atas hak
pengelolaan di Kota Batam. Untuk mengkaji hal tersebut dilakukan penelitian empiris karena merupakan penelitian yang dilakukan dengan meneliti bahan-bahan yang bersumber dari kepustakaan
di gabung dengan penelitian lapangan.di samping itu sifat penelitian ini adalah deskriptif analistis dengan mengambil sumber data primer dan sekunder
Dari hasil temuan penelitian ditemukan kesimpulan bahwa Pengaturan Permohonan alokasi lahan di Pulau Batam didasarkan kepada Keputusan Presiden No 41 Tahun 1973 yang menyatakan
bahwa seluruh tanah yang terletak di Pulau Batam diserahkan kepada Otorita Batam dengan Hak pengelolaan, Kemudian pengaturan penyerahan fasilitas umum yang menjadi tanggung jawab
perusahaan pengembang kepada Pemda Kota Batam. Sedangkan pengaturan perolehan status hak atas tanah di atas hak pengelolaan di atur berdasarkan peraturan pendaftaran tanah yang berlaku pada
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Kemudian untuk Pelaksanaan permohonan lahan oleh pihak pengembang di Kota Batam adalah melalui beberapa tahapan yang di tetapkan oleh Otorita
Batam.Kemudian diurus sertifikat Hak guna Bangunan di atas HPL Otorita Batam dengan ketentuan pemenuhan pembangunan fasilitas umum 40 dari luas areal yang diberikan Hak Guna Bangunan
serta penyerahan dilakukan dengan berita acara serah terima yang di serahkan bersama Site plan. Dan untuk Pengawasan perolehan lahan untuk pihak pengembang dilakukan oleh Otorita Batam
berdasarkan Rekomendasi yang diterbitkan. Pengawasan untuk penyerahan Fasilitas umum dilakukan oleh Pemerintah Kota Batam untuk memastikan peyerahan melalui pembuatan Berita Acara.
Sedangkan Pengawasan perolehan status haknya yang berupa Hak Guna Bangunan dilakukan oleh instansi Badan Pertanahan Republik Indonesia dalam hal ini Kantor Pemerintah Kota Batam dengan
konsekwensi di kenakan sanksi administratif Perdata atau Tata Usaha Negara dan Pidana terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pengembang dan sanksi kepada pejabat yang menerbitkan Fatwa
planologi yang menyalahi ketentuan.
Terhadap hal tersebut diatas maka disarankan agar Pengaturan penyediaan Fasilitas umum oleh pengembang
lebih diperketat dan di tuangkan dalam aturan yang lebih tinggi. Termasuk
membuat aturan yang menegaskan bahwa perusahaan pengembang
yang tidak melaksanakan penyerahan fasilitas umum dan
pejabat yang menerbitkan Fatwa Planologi yang menyimpang dikenakan sanksi yang tegas, dan pengawasan penyediaan dan penyerahan fasilitas umum benar-benar
dilaksanakan oleh pihak pengembang, dilakukan dengan memonitoring secara berkala oleh
pemerintah Kota Batam,sehingga dengan pengawasan yang lebih diperketat maka Pihak pengembang perumahan akan semakin konsisten terhadap apa yang dijanjikan serta memperhatikan aspek-aspek
penting dalam perumahan.
Kata Kunci: Pengalokasian Lahan Fasilitas umum, pengaturan, pelaksanaan,Penyerahan fasilitas
umum, perolehan status hak atas tanah di atas hak pengelolaan
ii
ABSTRACT
Real estate developers that have land to be developed must follow the requirement of building coverage. The part of land submitted to the local government will be used as the
facility for the people who live there and the greening to make the residential area looks beautiful. Yet, it has been found out that the developers do not give what should belong to the
community to the local government. The developers changed the function of the land by building shop houses instead of environmental infrastructure, public utilities, public facilities
and social facilities as they promised. This action inflicted a loss to the consumers.
The purpose of this descriptive analytical empirical study was to find out the regulation, implementation and control of the application for land allocation, public facility
submission and status acquisition of right to the land under the right of management in the City of Batam. The primary and secondary data for this study were obtained through library
and field researches.
The result of this study showed that the Regulation of Land Allocation Application in Batam Island was based on Presidential Decree No. 411973 stating that all of the land
located in Batam Island is submitted to Batam Authority under the right of management. Then the regulation of public facility submission which became the responsibility of the real
estate companies to the City Government of Batam. The regulation of status acquisition of right to the land under the right of management was regulated based on the regulation of
land registration which is applicable at the National Land Board of the Republic of Indonesia. The implementation of application for land by the developers in the City of Batam
was through several stages defined by Batam Authority. Then the certificate of right to use the building on the land under the right of management of Batam Authority was arranged
under one condition that 40 of the total area of land which was given Right to Use the Building must be for the construction of public facility and this part of land was submitted to
the City Government of Batam with the official report of handover ceremony and Site Plan. The supervision of land acquisition for the developers was done by Batam Authority based on
the issued recommendation. The supervision of facility submission was done by the City Government of Batam to ensure that the submission was done under an Official Report. The
supervision of the right status acquisition in the form of Right to Use the Building was done by the Indonesian National Land Board in this case represented by the City Government of
Batam with consequence that any violation done by either the developers or the government officials issuing fatwa of city planning will be subject to Civil or State Administrative and
Criminal sanctions.
It is suggested that the regulation of public facility allocation by the developers should be stricter and included in the higher rule. A strict rule confirming that the developers
that do not provide land for public facilities and the government officials who issue the deviating fatwa of city planning will be subject to firm sanctions must be made, the
supervision of provision and submission of public facilities must be actually implemented by the developers under periodical monitoring by the City Government of Batam that with a
stricter control the real estate developers will be more consistent about what they have promised and pay more attention to the important housing aspects.
Keywords: Public Facility, Land Allocation, Regulation, Implementation, Public Facility Submission, Status Acquisition, Right to Land, Right of Management
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala karunia dan ridho-NYA, sehingga tesis dengan judul “KAJIAN HUKUM TERHADAP PENGALOKASIAN LAHAN FASILITAS UMUM DI ATAS
HAK PENGELOLAAN
UNTUK KEGIATAN
PERUMAHAN STUDI
TERHADAP PENGEMBANG PERUMAHAN DI KOTA BATAM” yang
merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh guna menyelesaikan Pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera dapat saya selesaikan. Penyelesaian Tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik itu
berupa bimbingan, pengarahan, nasehat maupun dorongan moral. Karena itu tidaklah berlebihan jika penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH, MSC CTM, Sp.A K selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku
Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Pembimbing 2 penulis dalam tesis
ini, yang telah dengan sabar memberikan segala petunjuk dan arahan dalam proses penyelesaian tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku Ketua Program Studi
Magister Kenotariatan dan selaku ketua komisi pembimbing penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan ilmunya di Bidang Pertanahan
dan dengan sabar memberikan bimbingan. 4.
Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum, selaku Pembantu Dekan I satu yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan masukan untuk Teori
Hukum dan juga memberikan spirit agar terselesaikannya tesis ini
iv 5.
Bapak Prof. Dr. M. Solly Lubis, SH yang telah memberikan memberikan masukan mengenai Teori Hukum untuk penyempurnaan tesis ini.
6. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, MHum selaku pembimbing penulis
yang telah dengan sabar memberikan masukan yang berarti untuk penulisan ini, informasi dan cara penulisan tesis yang benar.
7. Bapak Prof. Sulaiman Hamid beserta keluarga yang telah memberi dukungan,
dengan kebaikan dan
kesabaran menolong
penulis ketika menjalankan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara.
8. Suamiku tercinta, Agus Ardiansyah, SE, SH, atas segala jerih payahnya,
memberi dukungan doa, moriil dan materiil, dorongan, dan perhatiannya selama ini, serta yang terpenting adalah kebersamaannya
dalam mendukung penulis selama menjalankan pendidikan di lain kota.
9. Papi dan Mamiku tercinta. Kolonel Stefanus Subandi dan Arianne Marijke untuk
semua doa restu yang dukungan yang diberikan. 10. Anak-anakku tersayang Monica Andriani, Veramitha Andriani, Rosalinda
Candriansy, Clarissa Indira Candriansy dan Rodrigo Auffaa Ghatfaan untuk doa, dukungannya dan yang dengan sabar menunggu penulis dalam menjalankan
pendidikan di lain kota, yang terkadang dengan air mata. 11. Bapak dan Ibu Guru Besar juga Dosen pengajar pada Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan banyak ilmu selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Sumatera Utara
12. Para Pegawai karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang selalu membantu kelancaran dalam
manajemen administrasi yang di perlukan
13. Rekan - rekan mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara