Pemberian Hak Atas Tanah Untuk Keperluan Perusahaan Pembangunan

45 dekat daerah yang diperuntukan sebagai tanah makam harga property juga cenderung sulit naik karena di anggap tidak prospektif. 88

3. Pemberian Hak Atas Tanah Untuk Keperluan Perusahaan Pembangunan

Perumahan. Dalam melaksanakan Kebijaksanaan mengenai penyediaan dan pemberian tanah untuk keperluan perusahaan-perusahaan itu maka selain segi-segi ekonomis dan yuridis daripada perusahaan yang bersangkutan perlu mendapat perhatian dari segi-segi yang menyangkut aspek-aspek sosial, politis, psikologis dan hankamnas atas dasar azas-azas pembangunan nasional dan wawasan nusantara sebagaimana dicantumkan dalam Bab II Garis-Garis Besar Haluan Negara. Persyaratan hak atas tanah untuk keperluan perusahaan di jelaskan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974 tentang ketentuan mengenai penyediaan dan pemberian tanah untuk keperluan perusahaan Bab II Pasal 2 dijelaskan sebagai berikut : a. Kepada perusahaan dapat di berikan sesuatu hak atas tanah negara : 1. Jika perusahaan berbentuk badan hukum : hak pengelolaan, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai. 2. Jika perusahaannya merupakan perusahaan perorangan dan pengusaha berkewarganegaraan Indonesia. b. Perusahaan dapat pula menggunakan tanah pihak lain atas dasar sewa atau bentuk lainnya menurut peraturan perundang-undangan agraria yang berlaku. Kecuali jika dalam peraturan yang bersangkutan hal itu tidak diperbolehkan. Untuk perusahaan pembangunan perumahan dijelaskan sebagai berikut: 89 88 Joko Salim, 108 Tanya Jawab Investasi dan Bisnis Properti,Jakarta: Visimedia 2011 , Hal. 27 89 Peraturan menteri Dalam Negeri nomor 5 tahun 1974 Tentang Ketentuan Ketentuan Mengenai Penyediaan dan Pemberian Tanah Untuk Keperluan Perusahaan, Bab II pasal 5 46 a. Perusahaan pembangunan perumahan adalah suatu perusahaan yang berusaha dalam bidang pembangunan perumahan dari berbagai jenis. b. Yang dapat diberi tanah untuk usaha di bidang pembangunan perumahan adalah badan-badan hukum yang didirikan menurut Hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia dengan ketentuan bahwa jika badan itu bermodal asing maka harus berbentuk suatu perusahaan campuran dengan modal nasional memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijaksanaan penanaman modal yang di tetapkam oleh pemerintah. c. Kepada perusahaan pembangunan perumahan yang seluruh modalnya berasal dari pemerintah dan atau pemerintah daerah dapat di berikan tanah negara dengan hak pengelolaan, hak guna bangunan atau hak pakai menurut kebutuhan sesuai dengan peraturan perundang-undangan agraria yang berlaku. d. Kepada perusahaan pembangunan perumahan yang didirikan dengan modal swasta dapat di berikan tanah negara dengan hak guna bangunan atau Hak Pakai menurut kebutuhan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang agraria yang berlaku. e. Usaha pembangunan perumahan yang dimaksudkan pada ayat 1 pasal ini tidak boleh di selenggarakan dengan menggunakan tanah pihak lain. f. Perusahaan pembangunan perumahan berkewajiban antara lain untuk: 1. Mengajukan kepada pemerintah dengan perantaraan Gubernur Kepala Daerah yang bersangkutan rencana proyek yang akan di bangunnya yang antara lain meliputi pembiayaannya, areal tanah yang di perlukan, jenis- jenis rumah dan bangunan serta prasarana-prasarana lingkungan dan fasilitas-fasilitas sosial yang di bangun , jangka waktu di selesaikannya pembangunan dan rencana penjualan rumah-rumah yang sudah selesai di bangun. 2. Mematangkan tanah yang di berikan kepadanya dan membangun di atasnya jenis-jenis rumah sebagai yang disebutkan dalam rencana proyek yang sudah di setujui oleh pemerintah yang harus meliputi pula rumah-rumah”murah” meliputi imbangan yang di tetapkan dalam rencana proyek tersebut. 3. Membangun dan memelihara selama waktu yang di tentukan prasarana- prasarana lingkungan dan fasilitas-fasilitas sosial yang di perlukan oleh masyarakat penghuni lingkungan yang di bangun itu seperti jalan-jalan lingkungan, saluran-saluran pembuangan air, persediaan air minum, listrik, telepon, tempat peribadatan, tempat rekreasi atau olahraga, pasar, pertokoan, sekolahan dan lain sebagainya. 4. Menyerahkan prasarana-prasarana lingkungan dan fasilitas-fasilitas sosial yang telah di bangun itu kepada pemerintahpemerintah daerah setelah di pelihara oleh perusahaan selama jangka waktu yang di tentukan. 5. Menyimpan sebagian modal kerjanya di dalam bank yang di tunjuk oleh Gubernur Kepala Daerah yang bersangkutan sebagai jaminannya bahwa 47 perusahaan akan benar-benar melaksanakan proyeknya sebagaimana tercantum dalam rencana yang telah mendapat persetujuan dari pemerintah sepanjang perusahaan tersebut didirikan dengan modal swasta. g. Atas dasar rencana peruntukan dan penggunaan tanah yang sudah di tetapkan maka: 1. Tanah-tanah yang di kuasai oleh perusahaan pembangunan perumahan dengan hak pengelolaan, atas usul perusahaan tersebut oleh pejabat yang berwenang, dapat di berikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya dengan hak milik, hak guna bangunan atau hak pakai berikut rumah- rumah, bangunan-bangunan yang ada di atasnya menurut ketentuan dan persyaratan perundang-undangan agraria yang berlaku. 2. Tanah-tanah yang di kuasai oleh perusahaan pembangunan perumahan dengan hak guna bangunan atau hak pakai dapat di pindahkan haknya berikut rumah-rumah atau bangunan-bangunan yang berada di atasnya kepada pihak-pihak lain yang memerlukannya menurut ketentuan persyaratan peraturan perundangan agraria yang berlaku kecuali apabila perusahaan tersebut bermodal swasta maka pemindahan hak tersebut merupaka suatu kewajiban. h. Dengan adanya kewajiban tersebut maka pada waktunya akan putuslah hubungan hukum antara perusahaan yang bersangkutan dengan dengan proyek yang di bangunnya itu. i. Penyerahan tanah kepada pihak lain yang memerlukan, hanya dapat di lakukan dalam keadaan sudah selesai di bangun sesuai dengan rencana pembangunan proyek yang sudah di setujui oleh pemerintah tersebut.

4. Mekanisme Permohonan Lahan

Dokumen yang terkait

Kajian Pembentuk Citra Kawasan Perumahan Studi Kasus: Perumahan Taman Setiabudi Indah, Medan

0 23 8

PENYELESAIAN SENGKETA LAHAN FASILITAS UMUM ANTARA DEVELOPER DENGAN WARGA PERUMAHAN Penyelesaian Sengketa Lahan Fasilitas Umum Antara Developer Dengan Warga Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo.

0 3 19

SKRIPSI PENYELESAIAN SENGKETA LAHAN FASILITAS UMUM ANTARA Penyelesaian Sengketa Lahan Fasilitas Umum Antara Developer Dengan Warga Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo.

0 2 13

PENDAHULUAN Penyelesaian Sengketa Lahan Fasilitas Umum Antara Developer Dengan Warga Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo.

0 7 10

Analisis Sadd al Dhari‘ah terhadap praktik kegiatan Pedagang Kaki Lima di fasilitas umum perumahan Taman Pinang Indah Sidoarjo.

0 2 75

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 21

Kajian hukum terhadap Pengalokasian Lahan Untuk Fasilitas Umum diatas Hak Pengelolaan Untuk Kegiatan Perumahan (studi Pada Perumahan Plamo Garden dan Taman Harapan Indah di Kota Batam)

0 0 7

BAB II PENGATURAN PERMOHONAN ALOKASI LAHAN, PENYERAHAN FASILITAS UMUM, DAN PEROLEHAN STATUS HAK ATAS TANAH DI ATAS HAK PENGELOLAAN DI KOTA BATAM A. Gambaran Lokasi Penelitian - Kajian hukum terhadap Pengalokasian Lahan Untuk Fasilitas Umum diatas Hak Peng

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kajian hukum terhadap Pengalokasian Lahan Untuk Fasilitas Umum diatas Hak Pengelolaan Untuk Kegiatan Perumahan (studi Pada Perumahan Plamo Garden dan Taman Harapan Indah di Kota Batam)

0 0 29

Kajian hukum terhadap Pengalokasian Lahan Untuk Fasilitas Umum diatas Hak Pengelolaan Untuk Kegiatan Perumahan (studi Pada Perumahan Plamo Garden dan Taman Harapan Indah di Kota Batam)

0 0 16