17
pemerintah Kabupaten Dairi untuk memperoleh kepastian hukum hak atas tanah yang telah di bangun fasilitas umum.
Beberapa tesis di atas mengambil tema pengadaan tanah, pengembang perumahan dan fasilitas umum. Namun dari judul, lokasi penelitian dan permasalahan
tidak ada yang sama. Oleh sebab itu tesis ini dapat dikatakan asli.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi
1. Kerangka Teori
Teori adalah untuk menerangkan atau menjelaskan mengapa gejala spesifik atau proses tertentu terjadi.Suatu teori harus di uji dengan menghadapkannya pada
fakta–fakta yang menunjukan ketidakbenarannya.
41
Teori hukum juga bertujuan untuk menjelaskan kejadian-kejadian dalam bidang hukum dan mencoba untuk memberikan penilaian. Menurut Radburch tugas
dari teori hukum adalah membikin jelas nilai-nilai oleh postulat-postulat hukum sampai kepada dasar-dasar filsafat yang paling dalam. Teori hukum merupakan
kelanjutan dari usaha untuk mempelajari hukum positif. Teori hukum menggunakan hukum positif sebagai bahan kajian dengan telaah filosofis sebagai salah satu sarana
bantuan untuk menjelaskan tentang hukum.
42
Teori yang tepat untuk karya tulis ini adalah teori kemanfaatan atau utilitarian theory, disebut juga teori kebahagiaan
terbesar. Teori ini dipelopori oleh Jeremy Bentham yang terkenal sebagai salah
41
DJJ M Wuisman, Penelitian Ilmu–Ilmu Sosial jilid I, Penyunting M Hisyam Jakarta :UI Press 1996 hlm 203
42
Allan Banjarnahor, Teori Hukum,http:tubiwityu.typepad.comblog201002teori-hukum. html, di publikasikan tanggal 16 Februari 2010, diakses tanggal 21 juni 2011
18
seorang tokoh positivisme hukum, dilahirkan di London pada 15 Februari 1748. Dalam bukunya yang berjudul “introduction to the morals and legislation”, berpendapat
bahwa hukum bertujuan untuk mewujudkan semata-mata apa yang berfaedah manfaat bagi orang. Menurut teori ini, tujuan hukum ialah menjamin adanya
kemanfaatan atau kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada orang sebanyak-banyaknya The greatest happiness for the greatest number
43
. Asas manfaat hukum nyaris tidak pernah kita lupakan. Dalam proses
pembentukan, hukum
yang akan
dibuat dan diberlakukan selalu dengan
pertimbangan kemanfaatan dari hukum itu sendiri. Menurut Bentham, hukum juga mesti berperan sebagai penjaga keseimbangan dari berbagai macam kepentingan
balance of interests
44
. Dalam konteks inilah fasilitas umum harus memberikan manfaat utility
kepada masyarakat sehingga pihak pengembang wajib untuk memberikan apa yang menjadi kewajibannya dalam pembangunan perumahan. Kesenangan individu atau
asas manfaat bagi individu merupakan hal pokok yang terlebih dahulu harus diwujudkan hukum. Sementara masyarakat baginya hanyalah lembaga fiktif yang
terdiri dari individu-individu yang menjadi anggotanya. Oleh karena itu, kepentingan masyarakat tidak lebih dari jumlah kepentingan beberapa orang yang membentuknya.
43
Scribd, Teori Tujuan Hukum, http:www.scribd.comdoc56939542TEORI-TUJUAN- HUKUM, di publikasikan tanggal 11 juli 2010 , diakses tanggal 21 juni 2011
44
Khairul, Kritik atas kekaburan Filsafat Jermy Bentham, http:www.facebook.com topic.php?uid=87059425184topic=8849, di publikasikan tanggal 14 April 2009, di akses tanggal 21
juni 2011
19
Dalam hal ini berarti kepentingan pihak pengembang tidak boleh lebih besar dari jumlah masyarakat yang bermukim di perumahan. Sudah sewajarnya mereka
mendapatkan perumahan yang layak untuk tinggal bukan hanya tidak tercemar,
nyaman, asri saja tapi dengan dilengkapi fasilitas umum yang merupakan fasilitas dari perumahan itu sendiri. Tentu akan sangat berguna bagi masyarakat. Contohnya
jika di perumahan tersebut akan di bangun fasilitas umum sekolah TK-SD tentu akan memudahkan penghuni perumahan tersebut untuk menyekolahkan anaknya di lokasi
terdekat dari rumahnya, jika di bangun tempat ibadah akan mempermudah untuk masyarakat penghuni perumahan tersebut untuk beribadah dan lebih aktif
menjalankan aktifitas keagamaan, dan jika akan di bangun suatu tempat untuk olah raga club house akan mempermudah masyarakat untuk berolah raga dalam komplek
tempat tinggal mereka. Hal ini adalah untuk pihak pengembang yang tidak memberikan kewajibannya
kepada warga masyarakat. Dalam artian lahan yang seharusnya menjadi fasilitas umum tetapi di jadikan beberapa rumah lagi bahkan kemungkinan pada saat
pemasaran pihak pengembang menawarkan brosur terindah dengan sejumlah fasilitas umum yang
menjadi daya tarik pembeli untuk memiliki rumah di perumahan tersebut dan kenyataannya waktu telah terjadi jual beli dan tinggal di lokasi tersebut
ternyata tidak sesuai dengan yang di perjanjikan pada brosur. Menurut teori klasik hukum kontrak tidak dapat di tuntut pertanggungjawabannya karena janji–janji
tersebut adalah janji-janji pra kontrak yang tidak tercantum dalam pengikatan jual beli, sehingga konsumen tidak dapat menuntut ganti rugi.namun bertentangan dengan
20
teori kontrak modern dimana janji-janji pra kontrak dalam brosur iklan perumahan mempunyai akibat hukum jika janji-janji ini diingkari.
45
Fasilitas yang di perjanjikan di bangun beberapa rumah lagi oleh pihak pengembang. Di samping kepentingan individu, ada kepentingan masyarakat yang
juga mesti diperhatikan.Kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat bisa diselaraskan, maka dibutuhkan “simpati”. Bentham meyakini bahwa dengan adanya
“simpati”, jika setiap orang mementingkan kepentingan orang lain, maka kebahagiaan umum dengan sendirinya akan terwujud. Dalam penyelarasan kepentingan individu
dengan masyarakat tersebut, titik berat perhatian mesti tetap pada individu. Sebab apabila setiap individu telah memperoleh kebahagiaannya, dengan sendirinya
kebahagiaan masyarakat
akan dapat
diwujudkan secara
simultan. Bentham
mengatakan bahwa
tujuan hukum
adalah untuk
melengkapi penghidupan,
mengendalikan kelebihan, memajukan persamaan dan menjaga kepastian. Hukum baginya harus ditujukan untuk mencapai kebahagiaan tertinggi dengan cara
melengkapi kehidupan, mengendalikan kelebihan, mengedepankan persamaan dan menjaga kepastian. Dengan demikian, hukum itu pada prinsipnya ditujukan untuk
menciptakan ketertiban masyarakat, disamping untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada jumlah orang yang terbanyak.
46
45
Suharnoko, Hukum Perjanjian Teori dan Analisa Kasus, Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2009,hal 2
46
Scribd, Pembangunan
Hukum di
Indonesia, http:www.scribd.comdoc25009936
Mengapa-Pembangunan-Hukum-Di-Indonesia-Menghadapi-Berbagai kendala
dalam mewujudkan tatanan hukum sebagai supremasi dalam memecahkan persoalan bangsa dan negara, di publikasikan
tanggal 19 Mei 2010, diakses tanggal 21 juni 2011
21
Pihak pengembang seharusnya memperhatikan peraturan mengenai kepastian berapa persentasi dari perumahan yang dimilikinya yang menjadi prasarana
lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial demi tercapainya kepentingan umum.
2. Kerangka Konsepsi