Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa pengangkutan sampah RS Martha Friska sebagian sudah memenuhi syarat, yaitu untuk pengangkutan sampah noninfeksius
langsung dibawa ke tempat pembuangan sementara TPS lalu diangkut oleh petugas dinas kebersihan, adan sampah infeksius disimpan dalam TPS dalam keadaaan tertutup,
jika sudah penuh lalu dibawa ke incinerator RSU HAM. Medan. Namun untuk wadah yang digunakan belum sesuai dengan Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004 dan Pruss
2005, karena wadah yang digunakan masih satu warna saja, yaitu warna hitam.
5.2.5. Pemilahan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pemilahan yang dilakukan sudah memenuhi syarat, karena sudah sesuai dengan Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004 yaitu
pemisahan antara sampah infeksius, noninfeksius, dan sampah dari tempat lainnya harus dipisahkan pada masing-masing tempatnya.
Menurut Pruss 2005 mengatakan bahwa setiap RS harus melakukan pemilahan limbah padat sesuai dengan kategori limbahnya, agar proses pengolahan limbah padat
sesuai dengan ketentuan yang telah diterapkan.
5.2.6. Pemotongan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa pemotongan sampah dilakukan di RSU HAM. Medan, karena untuk limbah infeksius langsung dikirim ke RS
tersebut, sehingga tidak dilakukan di RS Martha Friska Medan. Hal ini sudah sesuai dengan Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004.
Menurut Wiku 2007 mengatakan sebelum melakukan pengolahan limbah padat kedalam incinerator, sebaiknya diolah terlebih dahulu yaitu dengan melakukan
Universitas Sumatera Utara
pemotongan, RS Martha Friska tidak melkukannya karena untuk pengolahan ini diserahkan langsung ke RSUP HAM Medan.
5.2.7. Pengolahan Incenerator
Hasil penelitian yang diperoleh, bahwa pengolahan limbah padat infeksius sudah dilakukan kerja sama MOU dengan RSUP HAM Medan, hal ini sudah sesuai dengan
peraturan yang sudah ditetapkan yaitu Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004. Berdasarkan teori yang ada mengatakan bahwa jika satu RS tidak memiliki
incinerator sendiri, maka RS tersebut harus mengadakan kerjasama MOU dengan RS yang memiliki incinerator. Hal ini sudah dilakukan oleh RS Martha Friska Medan yaitu
dengan melakukan kerjasama MoU dengan RSUP HAM Medan Pruss, 2005.
5.2.8. Pembuangan Akhir
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa pembuangan sampah RS sudah sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan, dimana sampah noninfeksius
dikumpulkan di tempat pembuangan sampah sementara TPS yang akan diangkut oleh petugas dinas kebersihan, dan sampah infeksius ditempatkan ditempat pembuangan
sementara yang berbeda dengan TPS sampah noninfeksius, yang mana dibuat dalam keadaan tertutup, sehingga tidak menjadi tempat perkembangbiakan vector seperti lalat,
dan lain-lain. Jika sudah penuh akan dibawa ke incenerator RSUP. HAM. Medan untuk diolah. Hal ini sudah berdasarkan Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004.
5.3. Sarana dan Prasarana Pengelolaan Limbah Padat Di RS Martha Friska Medan