Pewadahan dan Pemilahan Pada Sumber Pengumpulan

5.2.1. Pewadahan dan Pemilahan Pada Sumber

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Martha Friska Medan, ditemukan beberapa tempat sampah yang sudah diberikan label nama masing- masing tempat sampah yang tersedia, misalnya sampah infeksius, sampah noninfeksius, sampah fls infus dan box tempat limbah tajam , yang terbuat dari bahan plastik, kedap air, tertutup dan tidak korosif, hal tersebut sudah sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204 Tahun 2004, Untuk plastik pelapis tempat sampah tersebut yang ditemukan hanya dua macam warna saja, yaitu merah dan hitam saja. Hal ini tidak sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204 Tahun 2004. Dimana seharusnya warna yang disediakan untuk pelapis tempat sampah tersebut harus sesuai dengan limbah yang akan ditempatkan, yaitu : sampah radioaktif warna kantong plastiknya berwarna merah, sampah sangat infeksius, sampah infeksius, patologi dan anatomi berwarna kuning, sampah sitotoksis berwarna ungu, dan sampah kimia dan farmasi berwarna coklat, dan setiap wadah diberi lambang sesuai dengan kategori sampah tersebut. Menurut Wiku 2007 mengatakan bahwa dalam pengelolaan limbah padat rumah sakit sebaiknya dimulai dari pewadahan yang baik, yaitu dengan membuat pewadahan yang benar sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204 Tahun 2004, dan limbah padat yang akan dibuang ketempat pewadahan yang telah disediakan sebaiknya disesuaikan dengan wadah yang telah disediakan sesuai dengan warna pengalas tempat limbah padat dan logo yang telah disesuaikan, sehingga untuk pengelolaan selanjutnya dapat berjalan lebih baik. Dalam proses pewadahan awal ini dilakukan oleh berbagai petugas yang termasuk didalamnya adalah perawat, cleaning service, dan petugas lainya, sebaiknya diberikan Universitas Sumatera Utara pelatihan bagaimana menempatkan limbah padat yang benar, sehingga dalam pengelolaan selanjutnya dapat dilakukan lebih baik lagi.

5.2.2. Pengumpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengumpulan limbah padat yang dilakukan belum sesuai dengan Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004, karena pada saat pengumpulan sampah dari setiap ruangan, baik ruang medis dan non medis disatukan dalam satu wadah saja, yaitu pada satu wadah berwarna hitam, tanpa memisahkan antara sampah infeksius dengan non infeksius, juga tanpa memisahkan sampah organik dan domestik. Menurut Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004 Menyatakan bahwa pengumpulan sampah harus terpisah antara sampah infeksius, noninfeksius, radioaktif, sitotoksis, dan limbah kimia dan farmasi. Menurut Pruss 2005 menyatakan bahwa sebaiknya cleaning service atau petugas terkait lainya harus memastikan bahwa kantong limbah tetutup atau terikat dengan kuat jika sudah tiga perempat penuh. Kantong yang belum terisi penuh dapat disegel dengan membuat simpul ikatan dilehernya sementara kantong yang beratpenuh mungkin perlu diikat dengan menggunakan label plastik pengikat. Kantong tidak boleh ditutup dengan cara distaples. Kontainer benda tajam yang sudah ditutup harus dimasukkan dalam kantong kuning berlabel untuk limbah layanan kesehatan yang infeksius sebelum diangkut dari bangsal atau bagian rumah sakit. Disamping proses pengikatan yang baik, sebaiknya pada saat pengumpulan limbah padat medis dan nonmedis jangan disatukan, karena sangat berdampak buruk pada saat dibuang ke tempat pembuangan akhir, khususnya pada masyarakat yang yang Universitas Sumatera Utara tinggal dekat dengan TPA tersebut, juga sangat berdampak buruk terhadap lingkungan Pruss, 2005. Adapun beberapa rekomendasi khusus yang harus dipatuhi oleh tenaga pendukung yang bertugas mengumpulkan limbah : 1. Limbah harus dikumpulkan setiap hari atau sesuai frekuensi yang ditetapkan dan diangkut ke pusat lokasi penampung yang ditentukan. 2. Jangan memindahkan satu kantong limbah pun kecuali labelnya memuat keterangan lokasi produksi rumah sakit dan bangsal atau bagian-bagianya dan isinya. 3. Kantong dan kontainer harus diganti segera dengan kantong dan kontainer baru dan jenis yang sama. Hal yang menjadi penghambat tidak terlaksananya pengumpulan yang baik dan benar sesuai dengan teori yang ada dan Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004 dikarenakan sarana dan prasarna yang kurang, dimana tempat pewadahan pengumpulan yang disediakan oleh pihak RS hanya satu wadah saja yaitu plastik polibag berwarna hitam tidak disediakan jumlah plastik yang sesuai dengan kategori limbah padat.

5.2.3. Pemindahan Pada Trolli Pengangkut