tinggal dekat dengan TPA tersebut, juga sangat berdampak buruk terhadap lingkungan Pruss, 2005.
Adapun beberapa rekomendasi khusus yang harus dipatuhi oleh tenaga pendukung yang bertugas mengumpulkan limbah :
1. Limbah harus dikumpulkan setiap hari atau sesuai frekuensi yang ditetapkan dan
diangkut ke pusat lokasi penampung yang ditentukan. 2.
Jangan memindahkan satu kantong limbah pun kecuali labelnya memuat keterangan lokasi produksi rumah sakit dan bangsal atau bagian-bagianya dan
isinya. 3.
Kantong dan kontainer harus diganti segera dengan kantong dan kontainer baru dan jenis yang sama.
Hal yang menjadi penghambat tidak terlaksananya pengumpulan yang baik dan benar sesuai dengan teori yang ada dan Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004 dikarenakan
sarana dan prasarna yang kurang, dimana tempat pewadahan pengumpulan yang disediakan oleh pihak RS hanya satu wadah saja yaitu plastik polibag berwarna hitam
tidak disediakan jumlah plastik yang sesuai dengan kategori limbah padat.
5.2.3. Pemindahan Pada Trolli Pengangkut
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan diperoleh pemindahan limbah padat kealat trolli pengangkut sudah memenuhi syarat, dimana trolli pengangkut atau kontainer
yang disediakan sepenuhnya hanya digunakan untuk megangkut limbah saja. Menurut Kepmenkes RI No. 1204 Tahun 2004 trolli pengangkut limbah padat
harus digunakan hanya untuk mengangkut limbah padat saja tanpa menggunakan sebagai pengangkut benda atau barang lainnya,
Universitas Sumatera Utara
Pruss 2005 mengatakan bahwa limbah layanan kesehatan harus diangkut didalam RS dan menggunakan trolli, kontainer, yang tidak digunakan untuk tujuan lain
dan memenuhi persyatan berikut : 1.
Mudah dimuat, dan dibongkar muat 2.
Tidak ada tepi tajam yang dapat merusak kanting atau kontainer limbah selama pemuatan maupun pembongkar muatan.
3. Mudah dibersihkan
Disamping pengangkut yang tersedia tidak diperbolehkan untuk mengangkut barang lainnya, trolli pengangkut sebaiknya dibersihkan dan didesinfeksi setiap hari
dengan desinfektan yang tepat, dan kantong limbah padat harus berada ditempatnya dalam keadaan utuh.
Walaupun trolli pengankut sudah memenuhi syarat, namun trolli pengangkut hanya dibersihkan dengan air saja tanpa menggunakan desinfektan, hal ini belum sesuai
dengan teori dan peraturan yang sudah ditetapkan.
5.2.4. Pengangkutan
Menurut Pruss 2005 mengatakan bahwa kantung sampah limbah dikumpulkan sekaligus dan dipisahkan menurut kode dan warnanya. Sampah noninfeksius dibawa ke
tempat pembuangan sementara yang akan diangkut oleh petugas dinas kebersihan, sedangkan sampah infeksius dikumpulkan di tempat pembuangan sementara, lalu dibawa
ke incinerator. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut sampah tersebut sebaiknya dikosongkan lalu dibersihakan setiap hari, bila perlu menggunakan lautan klorin. Hal ini
juga sesuai dengan Kepmenkes RI NO.1204 Tahun 2004.
Universitas Sumatera Utara
Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa pengangkutan sampah RS Martha Friska sebagian sudah memenuhi syarat, yaitu untuk pengangkutan sampah noninfeksius
langsung dibawa ke tempat pembuangan sementara TPS lalu diangkut oleh petugas dinas kebersihan, adan sampah infeksius disimpan dalam TPS dalam keadaaan tertutup,
jika sudah penuh lalu dibawa ke incinerator RSU HAM. Medan. Namun untuk wadah yang digunakan belum sesuai dengan Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004 dan Pruss
2005, karena wadah yang digunakan masih satu warna saja, yaitu warna hitam.
5.2.5. Pemilahan