Pengaruh Media Sosial dan Lokasi Usaha Terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kuliner Dapoer Ndoro Medan
(2)
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
NO: PENGARUH MEDIA SOSIAL DAN LOKASI USAHA
TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA DAPOER NDORO MEDAN
Responden yang terhormat,
Saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk mengisi daftar pertanyaan (kuesioner) penelitian ini. Informasi yang Saudara/i berikan adalah sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Informasi yang Saudara/I berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian penelitian ini. Atas bantuan Saudara/i, saya ucapkan terima kasih.
I.
Nama :
Identitas responden Jenis Kelamin :
Usia :
Pekerjaan :
Tingkat Pendidikan : II
Silahkan Anda pilih jawaban yang menurut Anda paling sesuai dengan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.
Petunjuk Pengisian Keterangan :
SS = Sangat Setuju S =Setuju
KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju III
A. Media Sosial
Kuesioner Penelitian
No. Pernyataan Jawaban Responden
SS S KS TS STS
01. Media sosial memudahkan dalam mengakses informasi Dapoer Ndoro
02. Dapoer Ndoro memanfaatkan media sosial untuk promosi.
03 Dapoer Ndoro memanfaatkan media sosial untuk memberikan informasi kepada konsumen .
(3)
04. Dapoer Ndoro memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran
05. Dapoer Ndoro menggunakan media sosial
untuk membangun hubungan dengan konsumen.
06. Dapoer Ndoro menggunakan media sosial sebagai wadah untuk komunikasi dengan konsumen.
07. Gaya penyampaian informasi Dapoer Ndoro berbeda dari yang lain
08 Dapoer Ndoro menyampaikan informasi yang akurat
B Lokasi Usaha
No. Pernyataan Jawaban Responden
SS S KS TS STS
01. Lokasi Dapoer Ndoro memudahkan dalam pembelian
02. Akses yang mudah untuk ke Dapoer Ndoro 03 Lokasi Dapoer Ndoro Strategis
C Keunggulan Bersaing
No. Pernyataan Jawaban Responden
SS S KS TS STS
01. Produk Dapoer Ndoro mempunyai keunikan tersendiri daripada produk lain
02. Produk Dapoer Ndoro memiliki keunggulan tersendiri dari pesaing. 03 Produk Dapoer Ndoro memiliki ciri khas
tersendiri dari yang lain
04. Tata cara pelayanan Dapoer Ndoro yang berbeda dari pesaing.
05. Harga yang ditawarkan Dapoer Ndoro
berbeda dari yang lain.
06. Produk Dapoer Ndoro berbeda dari produk pesaing.
07. Produk usaha Dapoer Ndoro tidak dapat digantikan produk lain.
08 Pelayanan yang diberikan Dapoer Ndoro adalah yang terbaik
(4)
Lampiran 2:
DAFTAR DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN
NO X1 X2 Y
Media Sosial Lokasi Usaha
Keunggulan Bersaing 1 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4
2 4 3 5 4 2 4 4 4 5 4 5 3 3 2 2 3 4 4 5
3 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 4 5 3 5
4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 5 3 2 3 2 3 4 3 4
5 3 4 4 3 3 3 4 3 5 5 4 3 3 4 4 3 4 4 5
6 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 3 3 4 3 3
7 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4
8 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 4
9 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
10 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4
11 4 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
12 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 5 3 3 3 3 4 5 4 3
13 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
14 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
15 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4
16 2 3 4 2 2 3 4 5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4
17 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4
19 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4
20 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 4 3 3 3 2 3 4 4 5
21 5 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
22 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
23 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4
24 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
25 4 3 4 3 3 3 4 4 5 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4
26 4 3 4 3 3 3 4 3 5 5 4 3 3 3 3 4 4 4 5
27 4 3 2 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4
28 4 3 2 3 3 4 3 3 4 5 4 2 3 4 4 5 4 4 4
29 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
30 4 2 5 3 1 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4
31 5 4 4 3 3 5 5 3 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5
32 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5
33 5 3 4 2 1 5 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 5 3 4
34 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5
35 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 3
36 4 5 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4
37 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4
(5)
40 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4
41 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5
42 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
43 4 4 4 4 2 3 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
44 5 4 4 5 4 4 1 1 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4
45 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
46 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
47 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
48 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
49 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
51 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4
52 5 5 4 5 5 4 1 1 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4
53 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
54 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5
55 4 3 3 3 3 3 4 3 5 5 4 3 3 3 3 4 4 3 4
56 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 3
57 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4
58 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 5
59 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 5 5 4 3
60 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 5 5 4 4
61 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 4 4
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
63 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5
(6)
Lampiran 3 : Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Uji Validitas Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan
P1 66,2333 64,047 ,550 ,883 Valid
P2 66,8000 64,028 ,542 ,884 Valid
P3 66,3333 63,816 ,431 ,888 Valid
P4 66,4667 63,637 ,592 ,882 Valid
P5 66,5667 64,806 ,495 ,885 Valid
P6 66,6000 65,903 ,469 ,886 Valid
P7 66,6667 64,230 ,630 ,882 Valid
P8 66,3000 63,183 ,517 ,884 Valid
P9 66,0000 69,724 ,580 ,895 Valid
P10 66,0000 67,172 ,477 ,887 Valid
P11 65,9667 68,654 ,362 ,890 Valid
P12 66,7667 62,185 ,661 ,880 Valid
P13 66,8333 63,937 ,407 ,889 Valid
P14 67,0333 60,102 ,717 ,877 Valid
P15 66,8333 62,351 ,576 ,882 Valid
P16 66,8000 62,097 ,670 ,879 Valid
P17 66,6667 63,609 ,454 ,887 Valid
P18 67,0333 60,102 ,717 ,877 Valid
P19 66,9000 62,714 ,524 ,884 Valid
Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
(7)
Lampiran 4 : Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. B
Std.
Error Beta B
Std. Error
1 (Constant) 9,783 4,310 2,270 ,027
Media_Sosial ,441 ,096 ,490 4,608 ,000
Lokasi_Usaha ,592 ,277 ,227 2,137 ,003
(8)
Lampiran 5 : Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
(9)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi zed Residual
N 64
Normal
Parameters(a,b)
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,41538793 Most Extreme
Differences
Absolute ,072
Positive ,061
Negative -,072
Kolmogorov-Smirnov Z ,577
Asymp. Sig. (2-tailed) ,894
a Test distribution is Normal.
(10)
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Glejser Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. B
Std.
Error Beta B
Std. Error
1 (Constant) -1,575 2,744 -,574 ,568
Media_Sosial ,063 ,061 ,131 1,029 ,307
Lokasi_Usaha ,117 ,176 ,084 ,662 ,510
a Dependent Variable: absut Regression Standardized Predicted Value
4
2
0
-2
Regression
Student
ized
Residual
32
1
0
-1-2
-3
(11)
3. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF B
Std. Error
1 (Constant) 9,783 4,310 2,270 ,027
Media_Sosial ,441 ,096 ,490 4,608 ,000 ,982 1,018
Lokasi_Usaha ,592 ,277 ,227 2,137 ,037 ,982 1,018
a Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing
Lampiran 6 : Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
ANOVA(b) Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 174,452 2 87,226 14,476 ,000(a)
Residual 367,548 61 6,025
Total 542,000 63
a Predictors: (Constant), Lokasi_Usaha, Media_Sosial b Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing
2. Uji Parsial (Uji-T)
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. B
Std.
Error Beta B
Std. Error
1 (Constant) 9,783 4,310 2,270 ,027
Media_Sosial ,441 ,096 ,490 4,608 ,000
Lokasi_Usaha ,592 ,277 ,227 2,137 ,003
(12)
Lampiran 7 : Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,567(a) ,322 ,300 2,45467
a Predictors: (Constant), Lokasi_Usaha, Media_Sosial
(13)
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Budiarta, Kustoro. 2010. Pengantar Bisnis, Edisi 2, Bogor : Penerbit Mitra wacana media.
Heizer, Jay dan Bary Render, 2008. Manajemen Operasi, Edisi 1, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program, Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro Cetakan ke tujuh
Juliandi, Azuar. 2013.Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis, Medan : Percetakan M200
Kuncoro, Mudrajat, 2009. Metode Riset Untuk Ekonomi dan Bisnis: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis, Erlangga , Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta. Madura, Jeff. 2007. Pengantar Bisnis, Edisi 4, Jakarta: Salemba Empat.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lutfi, 2011. Analisis Data Untuk Riset Manajemen Dan Bisnis, Edisi 2, Medan : USU Press.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Penerbit Alfabeta
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta cetakan ke delapan.
Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit Alfabeta Sugiyono, 2012.Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: Penerbit Alfabeta
cetakan 16.
Zimmerer, Thomas W dan Norman M. Scarborough. 2005. Essential of Entrepreneurship and Small business Management, Edisi 4, United States of America: Pearson Prentice Hall.
Jurnal:
Edosomwan,dkk. 2011. The History of Social Media and its Impact on Business.The Journal of Applied Management and Entrepreneurship, 2011, Vol. 16, No.3
(14)
Iksyansyah, Nuril dan Yoyok Soesatyo. 2015. Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Kaki Lima Di Pasar Baru Krian Sidoarjo. FE Universitas Negeri Surabaya 2015 Vol 3 No 3.
Maharani, Mutida dkk. 2012. Faktor-Faktor PengaruhMedia Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing : Studi Kasus Coffee Toffee Indonesia. Jurnal Teknik POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
Mohebi, Mohammad Mehdi dan Sakineh Farzollahzade. 2014. Improving Competitive Advantage and Business Performance of SMEs by Creating Entrepreneurial Social Competence. Vol 2 pp 20-26, October 2014.
Nugroho Heru dan Kastaman. 2014. Pengaruh Media Sosial Facebook DalamPeningkatan Penjualan Bisnis Online. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014.
Prasettiyo, Faizal Aji. 2012. Pemanfaatan jejaring sosial untuk bisnis online.STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Setiawati, Ira dan Agus Alwi Mashuri. 2011. Peran Media Sosial Sebagai Upaya Pemasaran Bisnis Online (Studi Deskriptif Kualitatif).STMIK HIMSYA.
Suyati, Sri dan Sri Puji Lestari. 2013. Kompertensi Sosial Kewirausahaan Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Pada Pengrajin Wingko Babat Di Kota Semarang Vol 1, No 2.
Wahyudi, Nur dan Efreda Lau. 2010. Analisis Faktor-Faktor Pemilihan Lokasi Usaha Terhadap Kesuksesan Usaha Jasa Mikro Di Kecamatan Sungai Kunjang: Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
Skripsi:
Anandawari, Anindya Rachma. 2014. Pengaruh Harga, Lokasi, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian.Semarang. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Fauzi, Ari Ahmad. 2014. Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovassi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Sentra Sepatu dan Tas Cibaduyut Bandung. Bandung. Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Widyatama.
Herawati Vica. 2010. Analisis Pengaruh ACFTA Terhadap Kinerja Keuangan yang Dilihat Dari Penjualan Pada UKM Tekstil di Pekalongan. Semarang. Fakultas Ekonomi UNDIP.
Pratiwi, Azizah. 2010.Analisis Faktor Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Jasa (Studi Pada Usaha Jasa Mikro Kampus Undip Pleburan).Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
(15)
Wahyuni, Nanik 2005. Lingkungan Eksternal Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Orientasi Strategik Sebagai Variabel Intervening. Semarang. Universitas Katolik Soegija.
Sumber Lainnya:
http://benmen.com diakses oleh Aditya Pada Rabu, 7Oktober 2015
(16)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012:11).Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah Media sosial (X1), Lokasi Usaha (X2), dan Keunggulan Bersaing (Y).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Usaha Dapoer Ndoro yang berlokasi di Jalan Pertambangan Pasar 2 Setia Budi Komplek Maysa Taman Sari Residence.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini direncakanan akan dilaksanakan sejak bulan April 2016 sampai dengan bulan Mei 2016.
3.3 Batasan Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh Media sosial,Lokasi usaha terhadap Keunggulan Bersaing.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independent (X). yaituMedia Sosial (X1) dan Lokasi Usaha (X2). 2. Variabel Dependent (Y), yaitu Keunggulan Bersaing(Y)
(17)
3.4 DefinisiOperasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :kedekatan dengan pelanggan dan kemudahan akses
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala
Ukur
Media Sosial (X1)
Media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif atau dua arah
1 Kemudahan memberikan informasi kepada pelanggan
2 Media sosial sebagai media pemasaran
3 Memanfaatkan media sosial untuk membangun hubungan dengan pelanggan
4 Media sosial sebagai wadah komunikasi dengan pelanggan 5. Gaya pesan
6. Keakuratan informasi
Likert Lokasi Usaha (X2) Tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.
1. Lokasi yang memudahkan untuk pembelian
2. Akses yang mudah dicapai 3. Lokasi usaha yang strategis
Likert
Keunggulan Bersaing (Y)
Suatu sarana atau strategi perusahaan untuk mencapai tujuan akhir perusahaan
1. Mempunyai keunikan produk 2. memiliki keunggulan dari pesaing 3. memiliki ciri khas dari yang lain 4. Tata cara pelayanan yang berbeda
dari pesaing
5. Biaya yang ditawarkan berbeda dari yang lain
6. Mempunyai merek yang dikenal 7. Mempunyai produk dengan mutu
yang baik
8. Tidak Mudah digantikan
(18)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah media sosial (X1), lokasi usaha (X2), dan keunggulan bersaing (Y) yang diukur dengan skala likert.
Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat yang dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2005).
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Alternatif Jawaban Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju
(STS)
1
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Menurut Kuncoro (2003:103), Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Dapoer Ndoro yang berjumlah 176 orang.
(19)
3.6.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan kita teliti (Kurniawan, 2012:59). Teknik sampling yang diuraikan dalam penelitian ini adalah Purposive digunakan sebagai pertimbangan layak tidaknya sebuah usaha menjadi sampel dalam penelitian ini dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Sekaran,2006:136).Adapun kriteria yang digunakan adalah orang yang telah melakukan pembelian di Dapoer Ndoro sebanyak dua kali atau lebih dan melakukan pembelian dari media sosial. Untuk mencari jumlah sampel, maka akan digunakan rumus Slovin untuk menentukanjumlah sampel yaitu:
N
1+Ne
2n=
�
1761+176(0,1)2
�
dimana:
n = 63,768responden atau n = 64 responden
Keterangan:
N = Ukuran populasi
E = Tingkat ketetapan yang digunakan dengan mengemukakan besarnya error maksimum secara 10%.
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 64 responden.
3.7Jenis Data
Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005:55).
(20)
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni : 1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan / kuesioner kepada konsumen Dapoer Ndoro.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.
3.8Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
2. Studi Dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet
(21)
yang berhubungan dengan faktor-faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha pada wanita wirausaha.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukuranya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama menghasilkan data yang sama. Realibitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukuranya (Situmorang dan Lutfi, 2011:76). Uji validitas dan Realibilitas akan dilakukan pada 30 responden yang merupakankonsumen Dapoer Ndoro, namun merupakan diluar responden.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2011:76), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan
dengan membandingkan nilai correlated item–total correlation atau disebut dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel. Sunyoto (2009: 72) menyatakan sebagai berikut:
1. Jika rhitung positif dan rhitung≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid dan
(22)
jika rhitung negatif atau rhitung≤ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.
2. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10% adalah 0,361. Tabel 3.3 Uji Validitas Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan
P1 66,2333 64,047 ,550 ,883 Valid
P2 66,8000 64,028 ,542 ,884 Valid
P3 66,3333 63,816 ,431 ,888 Valid
P4 66,4667 63,637 ,592 ,882 Valid
P5 66,5667 64,806 ,495 ,885 Valid
P6 66,6000 65,903 ,469 ,886 Valid
P7 66,6667 64,230 ,630 ,882 Valid
P8 66,3000 63,183 ,517 ,884 Valid
P9 66,0000 69,724 ,580 ,895 Valid
P10 66,0000 67,172 ,477 ,887 Valid
P11 65,9667 68,654 ,362 ,890 Valid
P12 66,7667 62,185 ,661 ,880 Valid
P13 66,8333 63,937 ,407 ,889 Valid
P14 67,0333 60,102 ,717 ,877 Valid
P15 66,8333 62,351 ,576 ,882 Valid
P16 66,8000 62,097 ,670 ,879 Valid
P17 66,6667 63,609 ,454 ,887 Valid
P18 67,0333 60,102 ,717 ,877 Valid
P19 66,9000 62,714 ,524 ,884 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, APRIL 2016 (data diolah)
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak digunakan sebagai instrument penelitian.
(23)
3.9.2 Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti (2011:79), Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali-untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu.
Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.Pengukuran reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto (2009: 68) suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60.
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,89 19
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, APRIL 2016 (data diolah)
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa pada 19 pernyataan diketahui koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0.890, ini berarti 0,890 > 0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan layak dijadikan sebagai instrumen penelitian.
(24)
3.10 Teknik Analisis Data. 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.10.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan Analisis Regresi Linear Berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :
3.10.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam sebuah model berdistribusi mengikuti/mendekati distribusi normal atau tidak. Jika data tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual dan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat
signifikan 10% maka nilai Asymp. Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 10% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2011:107). Dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,01 dan data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig (signifikansi) < 0,01.
3.10.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk
(25)
mengetahui ada tidaknyagejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS. Kriteria
yang dipakai adalah :
1. Melihat nilai Tolerance
a. Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,1. b. Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama
dengan 0,1.
2. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
a. Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00.
b. Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 5,00.
3.10.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi heteroskedostisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heteroskedostisitas.
Dasar pengambilan keputusan (Situmoran dan Lufti, 2011:119) : 1. Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi > 0,05. 2. Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi lebih < 0,05
3.10.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (media sosial dan lokasi usaha) terhadap variabel terikat (keunggulan bersaing). Untuk memperoleh
(26)
hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS 17.0for windows. Menurut Sugiyono (2003:204) model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2+ e Keterangan:
Y = Keunggulan Bersaing a = Konstanta
X1 = Media Sosial X2 = Lokasi Usaha
b1 = Koefisien Media Sosial b2 = Koefisien Lokasi Usaha e = Standard error
3.10.3.1 Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi (R2) adalah dengan presentasi pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0<R2 < 1). Hal ini berati R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan penfaruh variabel bebas media sosial (X1)dan lokasi usaha (X2) adalah besar terhadap keunggulan bersaing (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas (X1, X2) adalah besar terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
(27)
3.10.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Untuk menguji pengaruh variabel independen Media Sosial (X1), Lokasi Usaha (X2) secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen Keunggulan Bersaing (Y) digunakan uji statistik F (Uji-F) dimana sebagai indikator adalah nilai Fhitung dibandingkan dengan nilai Ftabel.
Hipotesis awal didefinisikan sbb:
Ho = Tidak terdapat pengaruh antara Media Sosial dan Lokasi Usaha secara simultan atau serempak dalam Keunggulan Bersaing ;
Ha = Terdapat pengaruh antara Media Sosial dan Lokasi Usaha secara simultan atau serempak dalam Keunggulan Bersaing.
Setelah dilakukan Uji F jika :
Nilai Fhitung> nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan jika Nilai Fhitung< nilai Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
dimana Ftabel yang digunakan pada uji F ini adalah Ftabel pada tingkat interval kepercayaan (confidence interval) 90% atau alpha = 0,01, yakni sebesar = 2,96. (Sujarweni, 2014: 245)
3.10.3.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Untuk menguji pengaruh variabel Media Sosial dan Lokasi Usaha secara parsial dalam Keunggulan Bersaing digunakan uji statistik t (t test) dimana nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Nilai ttabelyang digunakan adalah nilai dengan tingkat kepercayaan 90% atau alpha = 0.01 dan df = 30 maka diperoleh nilai ttabel = 1,697.
(28)
1. Tidak terdapat pengaruh antara Media Sosial dan Lokasi Usaha secara simultan atau serempak dalam Keunggulan Bersaing ;
2. Terdapat pengaruh antara Media Sosialdan Lokasi Usaha secara simultan atau serempak dalam Keunggulan Bersaing.
Ha = Variabel bebas yang terdiri dari media sosialdan lokasi usaha secara serentak terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keunggulan bersaing.
Ho = Variabel bebas yang terdiri dari media sosialdan lokasi usaha secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat kedua yaitu keunggulan bersaing.
(29)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Usaha Kuliner Dapoer Ndoro
Dapoer Ndoro adalah salah satu usaha kuliner yang berbasis di Kota Medan beralamat di Baraya Cafe Komplek Taman Setia Budi Indah Medan. Didirikan oleh Ibu Tamara Anindita dan Bapak Rizky Aditya pada 15 Maret 2011. Nama Dapoer Ndoro sendiri diambil dari gelar yang dimiliki oleh pemilik Dapoer Ndoro yang masih keturunan bangsawan Jogjakarta, jadi Dapoer Ndoro itu merupakan sebutan atau panggilan untuk orang yang masih mempunyai gelar dari keraton Jogjakarta. Pada awal berdirinya Dapoer Ndoro masih mempromosikan produknya dengan cara konvensional yaitu dengan membuka toko, promosi produk lewat brosur, bazar dan mulut ke mulut. Ini dianggap masih kurang efektif dan belum mampu menarik banyak konsumen. Seiring dengan perkembangan pasar dan meningkatnya penggunaan internet yang telah menarik berbagai macam bisnis, Pada tahun 2014 usaha Dapoer Ndoro berinovasi dengan memanfaatkan media sosial yang lebih modern sekaligus efektif dan efisien.
Dapoer Ndoro memilih media sosial yaitu Instagram, Path dan Line sebagai tempat untuk berjualan ataupun memasarkan produk-produknya agar lebih dikenal luas. Dapoer Ndoro memanfaatkan promosi berbasis internet namun tetap tidak melupakan cara konvensional. Promosi berbasis internet dapat memperoleh konsumen lebih luas dan mereka bisa mengetahui informasi dengan
(30)
lebih cepat. Dampak dari memanfaatkan media sosial Instagram secara maksimal membuat usaha Dapoer Ndoro ini sudah mendapatkan tempat dihati pelanggan. Selain memanfaatkan Media Sosial untuk Mengembangkan Usahanya pemilik Dapoer Ndoro juga selau mengevaluasi kestrategisan dari Lokasi Usaha berdirinya Dapoer Ndoro tersebut. Lokasi awal berdirinya Dapoer Ndoro dinilai masih kurang strategis Pada tahun 2014 Dapoer Ndoro berpindah lokasi ke tempat yang lebih strategis sehingga mampu menarik lebih banyak konsumen, hingga saat ini Usaha Kuliner Dapoer Ndoro beralamat di Komplek Maysa Taman Sari Residence Blok E Nomor 1 Medan.
Dapoer Ndoro membuktikan bahwa dengan berbisnis melalui media sosial bisnis dapat menjadi sukses dan dikenal oleh banyak orang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya Jumlah Followers Instagram dari Usaha Kuliner Dapoer Ndoro yakni mencapai 4314 followers menggungguli usaha-usaha kuliner lain yang juga memanfaatkan media sosial dalam berbisnis seperti Moggy Kithchen (597 followers), 2 Novproject (933 followers), Barness Food (962 followers), Dapoer_Tumpeng (214 followers), sehingga sekarang ini Dapoer Ndoro telah
memiliki banyak pelanggan dari berbagai kalangan.
Berikut ini adalah menu yang disajikan di Usaha Kuliner Dapoer Ndoro Medan:
1. Menu Tradisional: Nasi Goreng Ijo, Nasi Goreng Merah Ala Ndoro, Nasi Goreng Kambing, Mi Goreng Jawa, Mihun Goreng, Spahhetty/Fettucine Tomyam, Bola Kentang Keju, Pulut Mangga.
(31)
2. Menu Western/Luar: Zuppa, Lasagna Meat Lover, Macaroni Schotel, Fusilli Meat Lover, Fusilli Spicy Tuna, Chessy Freezy, Spaghetti Bolognaise, Lasagna Kriuk, Sosis Pastry.
3. Berbagai Jenis minuman seperti Jus, Teh, Ice Cream, Float, Milk Shake dan lain sebagainya.
4.2 Hasil dan Pembahasan 4.2.1 Analisis Deskriptif
4.2.1.1 Analisis Deskripif Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang diperoleh dari hasil pemberian kuesioner kepada responden. Pada penelitian ini terdapat 11 butir pernyataan untuk variabel X dan 8 pernyataan untuk variabel Y. Jumlah keseluruhan pernyataan adalah 19 pernyataan. Responden dalam penelitian ini adalah orang yang telah melakukan pembelian di Dapoer Ndoro sebanyak dua kali atau lebih dan melakukan pembelian dari media sosial yaitu sebanyak 64 responden. Berikut Jumlah dan persentase gambaran umum responden:
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentasi (%)
Laki-laki 40 62,5%
Perempuan 24 37,5%
Total 64 100%
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (data diolah)
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden laki-laki berjumlah 40 responden dengan tingkat persentasi sebanyak 62,5% dan responden
(32)
perempuan berjumlah 24 responden dengan tingkat persentasi 37,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden Laki-laki lebih banyak berkunjung ke Dapoer Ndoro.
2. Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation
Count
Jenis Kelamin
Total laki-laki Perempuan
Usia 16-20 8 6 14
21-25 15 8 23
26-30 9 6 15
31-35 5 3 8
36-40 2 1 3
>40 1 0 1
Total 40 24 64
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (data diolah)
Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik usia dari responden yang paling banyak di teliti adalah responden yang berusia 21-25 Tahun yaitu sebanyak 23 responden.
3. Karakteristik responden berdasarkan profesi/pekerjaan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi/Pekerjaan
Pekerjaan * Jenis Kelamin Crosstabulation
Count
Jenis Kelamin
Total Laki-Laki Perempuan
Pekerjaan Mahasiswa 15 10 25
Karyawan 11 8 19
PNS 3 1 4
Wiraswasta 8 4 12
Pelajar 3 1 4
(33)
Pada Tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak adalah Mahasiswa yaitu sebanyak 30 responden.
4. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Valid SMA 21 33 33
D3 11 17 17
S1 S2
27 5
42 8
42 8
Total 64 100.0 100.0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (data diolah)
Pada Tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak diteliti adalah responden dengan tingkat pendidikan S1 yaitu sebanyak 27 responden.
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel
Responden dalam penelitian ini adalah orang yang telah melakukan pembelian di Dapoer Ndoro sebanyak dua kali atau lebih dan melakukan pembelian dari media sosial. Terdapat 19 butir pernyataan: 8 butir pernyataan untuk variabel Media Sosial (X1), 3 butir pernyataan untuk variabel Lokasi Usaha (X2) dan 8 butir pernyataan untuk variabel Keunggulan Bersaing (Y). Dan kuisioner disebarkan kepada 64 orang sampel. Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Y:
1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Media Sosial
Adapun distribusi jawaban responden pada variabel media sosial adalah sebagai berikut:
(34)
Tabel 4.5
Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Media Sosial
Pernyataan STS TS KS S SS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
Media sosial memudahkan dalam mengakses informasi Dapoer Ndoro
0 0 2 3,125 6 9,375 40 62,5 16 25 64 100
Dapoer Ndoro memanfaatkan media sosial untuk promosi
0 0 2 3,125 23 35,937 32 50 7 10,937 64 100
Dapoer Ndoro memanfaatkan media Sosial untuk memberikan informasi kepada konsumen
0 0 3 4,7 11 17,1 38 59,4 12 18,8 64 100
Dapoer Ndoro memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran
0 0 4 6,25 23 35,937 30 46,876 7 10,937 64 100
Dapoer Ndoro menggunakan media sosial untuk membangun hubungan dengan konsumen
2 3,12 5
5 7,812
5
25 39,0625 27 42,1875 5 7,8125 64 100
Dapoer Ndoro menggunakan media sosial sebagai wadah untuk komunikasi dengan konsumen
0 0 3 4,687
5
18 28,125 35 54,6875 8 12,5 64 100
Gaya penyampaian informasi Dapoer Ndoro berbeda dari yang lain
2 3,12 5
0 0 11 17,1875 40 62,5 11 17,1875 64 100
Dapoer Ndoro menyampaikan informasi yang akurat
2 3,12 5 1
1,562 5
20 31,25 32 50 9 14,0625 64 100
(35)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :
1) Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 62,5 % setuju dengan pernyataan bahwa “Media sosial memudahkan dalam mengakses informasi Dapoer Ndoro”. 25 % menyatakan sangat setuju, 9,375 % menyatakan kurang setuju, dan 3,125 % menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
2) Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 50 % setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro memanfaatkan media sosial untuk promosi”. 10,937 % menyatakan sangat setuju, 35,937 % menyatakan kurang setuju, dan 3,125 % menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
3) Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 59,4 % setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro memanfaatkan media Sosial untuk memberikan informasi kepada konsumen”. 18,8 % menyatakan sangat setuju, 17,1 % menyatakan kurang setuju, dan 4,7 % menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
4) Pada butir pernyataan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 46,876 % setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran”. 10,937 % menyatakan sangat setuju, 35,937 % menyatakan kurang setuju, dan 6,25
(36)
% menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
5) Pada butir pernyataan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 42,1875 % setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro menggunakan media sosial untuk membangun hubungan dengan konsumen”. 7,8125 % menyatakan sangat setuju, 39,0625 % menyatakan kurang setuju, 7,8125 % menyatakan tidak setuju, dan 3,125 % menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
6) Pada butir pernyataan enam dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 54,6875 % setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro menggunakan media sosial sebagai wadah untuk komunikasi dengan konsumen”. 12,5 % menyatakan sangat setuju, 28,125 % menyatakan kurang setuju, dan 4,6875 % menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut. 7) Pada butir pernyataan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
terdapat 50 % setuju dengan pernyataan bahwa “Gaya penyampaian informasi Dapoer Ndoro berbeda dari yang lain”. 17,1875 % menyatakan sangat setuju, 17,1875 % menyatakan kurang setuju, dan 3,125 % menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
8) Pada butir pernyataan delapan dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 50 % setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro
(37)
menyampaikan informasi yang akurat”. 14,0625 % menyatakan sangat setuju, 31,25 % menyatakan kurang setuju, 1,5625 % menyatakan tidak setuju, dan 3,125 % menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi Usaha
Adapun distribusi jawaban responden terhadap variabel lokasi usaha adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi Usaha
Pernyataan STS TS KS S SS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
Lokasi Dapoer Ndoro
memudahkan dalam pembelian
0 0 0 0 1 1,5625 41 64,0625 22 34,375 64 100
Akses yang mudah untuk ke Dapoer Ndoro
0 0 0 0 1 1,5625 40 62,5 23 35,937
5
64 100
Lokasi Dapoer Ndoro Strategis
0 0 0 0 1 1,5625 41 64,0625 22 34,375 64 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :
a. Pada butir pernyataan sembilan dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 64,0625 % setuju dengan pernyataan bahwa “Lokasi Dapoer Ndoro memudahkan dalam pembelian”. 34,375 % menyatakan sangat setuju dan 1,5625 % menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
b. Pada butir pernyataan sepuluh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 62,5 % setuju dengan pernyataan bahwa “Akses yang mudah
(38)
untuk ke Dapoer Ndoro”. 35,9375 % menyatakan sangat setuju dan 1,5625 % menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
c. Pada butir pernyataan sebelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 64,0625 % setuju dengan pernyataan bahwa “Lokasi Dapoer Ndoro Strategis”. 34,375% menyatakan sangat setuju, dan 1,5625% menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keunggulan Bersaing
Adapun distribusi jawaban responden terhadap variabel keunggulan bersaing adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keunggulan Bersaing
Pernyataan STS TS KS S SS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
Produk Dapoer Ndoro mempunyai keunikan tersendiri daripada produk lain
0 0 2 3,125 22 34,75 36 56,25 4 6,25 64 100
Produk Dapoer Ndoro memiliki keunggulan tersendiri dari pesaing
0 0 1 1,5625 35 54,687
5
25 39,062
5
3 4,68
75
64 100
Produk Dapoer Ndoro memiliki ciri khas tersendiri dari yang lain
0 0 1 1,5625 22 34,375 35 54,687
5
6 9,37
5
64 100
Tata cara
pelayanan Dapoer Ndoro yang berbeda dari
0 0 3 4,6875 29 45,312
5
(39)
Tabel 4.7 (Lanjutan)
Pernyataan STS TS KS S SS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
Harga yang ditawarkan Dapoer Ndoro berbeda dari yang lain
0 0 0 0 9 14,062
5
42 65,625 1
3 20,3
125
64 100
Produk Dapoer Ndoro berbeda dari produk pesaing
0 0 0 0 1 1,5625 43 67,187
5 2 0
31,5 64 100
Produk usaha Dapoer Ndoro tidak dapat digantikan produk lain
0 0 0 0 13 20,312
5
44 68,75 7 10,9
375
64 100
Pelayanan yang diberikan Dapoer Ndoro adalah yang terbaik
0 0 0 0 7 10,937
5
42 65,625 1
5 23,4
375
64 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa :
1. Pada butir pernyataan duabelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 56,25 % setuju dengan pernyataan bahwa “Produk Dapoer Ndoro mempunyai keunikan tersendiri daripada produk lain”. 6,25 % menyatakan sangat setuju, 34,75 % menyatakan kurang setuju, dan 3,125 % menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada butir pernyataan tigabelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 39,0625 setuju dengan pernyataan bahwa “Produk Dapoer Ndoro memiliki keunggulan tersendiri dari pesaing”. 4,6875 % menyatakan sangat setuju, 54,6875 % menyatakan kurang setuju, dan 1,5625 %
(40)
menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden ragu-ragu dengan pernyataan tersebut.
3. Pada butir pernyataan empatbelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 54,6875 % setuju dengan pernyataan bahwa “Produk Dapoer Ndoro memiliki ciri khas tersendiri dari yang lain”. 9,375 % menyatakan sangat setuju, 34,75 % menyatakan kurang setuju, dan 3,125 % menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
4. Pada butir pernyataan limabelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 43,75 % setuju dengan pernyataan bahwa “Tata cara pelayanan Dapoer Ndoro yang berbeda dari pesaing”. 6,25 % menyatakan sangat setuju, 45,3125 % menyatakan kurang setuju, dan 4,6875 % menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
5. Pada butir pernyataan enambelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 65,625 % setuju dengan pernyataan bahwa “Harga yang ditawarkan Dapoer Ndoro berbeda dari yang lain”. 20,3125 % menyatakan sangat setuju, dan 14,0625 % menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
6. Pada butir pernyataan tujuhbelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 67,1875 % setuju dengan pernyataan bahwa “Produk Dapoer Ndoro berbeda dari produk pesaing”. 31,5 % menyatakan sangat
(41)
setuju, dan 1,5625 % menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut. 7. Pada butir pernyataan delapanbelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,
terdapat 68,75 % setuju dengan pernyataan bahwa “Produk usaha Dapoer Ndoro tidak dapat digantikan produk lain”. 10,9375 % menyatakan sangat setuju, dan 20,3125 % menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
8. Pada butir pernyataan sembilanbelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 65,625 % setuju dengan pernyataan bahwa “Pelayanan yang diberikan Dapoer Ndoro adalah yang terbaik”. 23,4375 % menyatakan sangat setuju, dan 10,9375 % menyatakan kurang setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antara beberapa variabel bebas yang terdiri dari Media Sosial (X1), Lokasi Usaha (X2) dan variabel terikat yaitu Keunggulan Bersaing (Y). Yang nantinya berguna untuk dapat mengetahui pengaruh positif atau negatif faktor-faktor tersebut. Dengan model persamaan yang digunakan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2+ e
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut:
(42)
Tabel 4.8
Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. B
Std.
Error Beta B
Std. Error
1 (Constant) 9,783 4,310 2,270 ,027
Media_Sosial ,441 ,096 ,490 4,608 ,000
Lokasi_Usaha ,592 ,277 ,227 2,137 ,003
a Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (data diolah)
Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.8 kolom (unstandardized coefficients) bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut:
Y= 9,783 + 0,441 X1 + 0,592 X2
Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Koefisien Regresi X1 (Media Sosial) = 0,441 menunjukkan bahwa variabel Media Sosial berpengaruh positif terhadap Keunggulan Bersaing (Y), artinya jika Media Sosial ditingkatkan sebesar satu satuan maka keunggulan bersaing akan bertambah sebesar nilai koefisien regresi X1 yaitu 0,441.
2. Koefisien Regresi X2 (Lokasi Usaha) = 0,592 menunjukkan bahwa variabel Lokasi Usaha berpengaruh positif terhadap Keunggulan Bersaing (Y), artinya jika Lokasi Usaha ditingkatkan sebesar satu satuan maka Keunggulan Bersaing akan bertambah sebesar koefisien regresi X2 yaitu 4,35.
(43)
4.2.3 Uji Asumsi Klasik 4.2.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Dalam uji normalitas dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut:
1. Pendekatan Histogram
Sumber : Hasil pengolahan SPSS, (data diolah) Gambar 4.1 : Histogram
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kanan maupun menceng ke kiri.
(44)
2. Pendekatan Grafik
Sumber : Hasil pengolahan SPSS, (data diolah) Gambar 4.2 : Pengujian Normalitas P-Plot
Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa grafik plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan tidak ada data yang menjolok jauh sehingga data ini memiliki distribusi normal. Dan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorv- Smirnov.
3. Uji Kolmogrov-Smirnov
Tabel 4.9
Uji Kolmogorv-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual
N 64
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation 2,41538793
Most Extreme Differences Absolute ,072
Positive ,061
Negative -,072
Kolmogorov-Smirnov Z ,577
Asymp. Sig. (2-tailed) ,894
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
(45)
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0,894 dan diatas nilai signifikan (0,05) atau 0,894 > 0,05. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Grafik dan Pendekatan Statistik
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat apakah heterokedastisitas dapat dilakukan pendekatan grafik dan pendekatan statistik (Uji Glejser) sebagai berikut :
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (data diolah) Gambar 4.3 : Scatterplot
(46)
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen, berdasarkan masukan variabel independennya.
Tabel 4.10 Uji Glejser Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. B
Std.
Error Beta B
Std. Error
1 (Constant) -1,575 2,744 -,574 ,568
Media_Sosial ,063 ,061 ,131 1,029 ,307
Lokasi_Usaha ,117 ,176 ,084 ,662 ,510
a Dependent Variable: absut
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (data diolah)
Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan tidak satu pun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (absUt). Hal ini terlihat dari tingkat signifikansinya di atas (0,05) atau 0,307 > 0,05 dan 0,510 > 0,05 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.2.3.3 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
(47)
oleh variabel lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance < 0,1 sedangkan Variance Inflation Factor (VIF) > 5.
Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF B
Std. Error 1 (Constant) 9,783 4,310 2,270 ,027 Media_Sosial ,441 ,096 ,490 4,608 ,000 ,982 1,018 Lokasi_Usaha ,592 ,277 ,227 2,137 ,037 ,982 1,018
a Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (data diolah)
Berdasarkan pada Tabel 4.11 di atas diketahui bahwa:
a. Variabel Media Sosial tidak terjadi multikolinieritas karena nilai tolerance = 4,608 > 0,1 dan nilai VIF = 0,000 < 5.
b. Variabel Lokasi Usaha tidak terjadi multikolinieritas karena nilai tolerance = 2,137 > 0,1 dan nilai VIF = 0,037 < 5.
4.2.4 Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
` Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :
(48)
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Media Sosial (X1), Lokasi Usaha (X2) terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing.
H0 : b1≠ b2≠ 0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Media Sosial (X1), Lokasi Usaha (X2) terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing.
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
H0 diterima apabila Fhitung< Ftabelpada α = 10% H0 ditolak apabila Fhitung> Ftabel pada α = 10%
Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 64 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:
a. Df (Pembilang) = k – 1 3 – 1 = 2 b. Df (Penyebut) = n – k 64 – 3 = 61
Diperoleh nilai Ftabel pada tingkat α = 10% (2:88) = 3.147791. Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.12:
Tabel 4.12 Uji Simultan (Uji-F)
ANOVA(b)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 174,452 2 87,226 14,476 ,000(a)
Residual 367,548 61 6,025
Total 542,000 63
a Predictors: (Constant), Lokasi_Usaha, Media_Sosial b Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing
(49)
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 14,476 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel adalah 3,147791. Dari hasil tersebut Fhitung (14,476) > Ftabel (3,147791) dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05. Sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa variabel Media Sosial (X1), Lokasi Usaha (X2), secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)
Uji t dilakukan untuk mengetaui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu Media Sosial (X1), Lokasi Usaha (X2), terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing.
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: a. H0 diterima apabila thitung< ttabel pada α = 10% b. H0 ditolak apabila thitung> ttabel pada α = 10%
Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 64 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:
a. Derajat bebas (Df) = n – k = 64 – 3 = 61
b. Diperoleh nilai t tabel pada tingkat α = 10% (61) = 1.670219
Berikut merupakan hasil pengujian uji-T pada Tabel 4.13, yaitu:
Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji-T)
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 9,783 4,310 2,270 ,027
Media_Sosial ,441 ,096 ,490 4,608 ,000 Lokasi_Usaha ,592 ,277 ,227 2,137 ,003
a Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (data diolah)
(50)
Tabel 4.12 menunjukkan nilai t hitung yang diperoleh dari masing-masing variabel yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Variabel Media Sosial (X1) memiliki t hitung sebesar 4,608 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan t table adalah sebesar 1,670219. Oleh karena itu t hitung (4,608) > t table (1,670219) dan tingkat signifikansiya 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Media Sosial secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. Artinya jika ditingkatkan variabel Media Sosial maka Keunggulan Bersaing akan meningkat.
b. Variabel Lokasi Usaha (X2) memiliki t hitung sebesar 2,137 dengan tingkat signifikansi 0,003. Sedangkan t table adalah sebesar 1,670219. Oleh karena itu t hitung (2,137) > t table (1,670219) dan tingkat signifikansiya 0,003 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Lokasi Usaha secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. Artinya jika ditingkatkan variabel Lokasi Usaha maka Keunggulan Bersaing akan meningkat.
4.2.5 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), 0 < R2< 1.
(51)
Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14
Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,567(a) ,322 ,300 2,45467
a Predictors: (Constant), Lokasi_Usaha, Media_Sosial
b Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (data diolah)
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa:
1. Nilai R (relation) adalah 0,567 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Media Sosial (X1), Lokasi Usaha (X2) dengan Keunggulan Bersaing (Y) sebesar 56,7 %. Sedangkan sisanya sebesar 43,3 % adalah hubungan dengan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2. Nilai Adjusted R Square adalah 0,300 angka ini menunjukkan bahwa hanya sebesar 30,0 % Keunggulan Bersaing (Y) dapat dipengaruhi oleh Media Sosial (X1) dan Lokasi Usaha (X2) sedangkan sisanya sebesar 70,0 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Media Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing
Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel Media Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dalam kegiatan bisnis membuat sebuah usaha memiliki keunggulan bersaing yang lebih daripada
(52)
pesaingnya. Hal ini sesuai dengan penelitian Nugroho (2014) bahwa media sosial memberikan pengaruh dalam peningkatan penjualan bisnis online. Media sosial dapat berpengaruh terhadap keunggulan bersaing usaha karena media sosial memberikan kemudahan dalam penyampaian informasi kepada pelanggan selain itu media sosial dapat berfungsi sebagai media pemasaran sebuah usaha dan media sosial juga dapat digunakan sebagai wadah komunikasi yang mendekatkan kepada konsumen yang mana konsumen Dapoer Ndoro mayoritas adalah pengguna media sosial sehingga lebih memudahkan dalam membangun hubungan dengan pelanggan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Mutia, (2012) bahwa sosial media memberikan keunggulan bersaing dengan meningkatkan bargaining position terhadap pelanggan.
Jika dilihat dari mayoritas konsumen Dapoer Ndoro adalah kalangan muda yang dalam kehidupan sehari-harinya menggunakan gadget yang memiliki aplikasi media sosial. Hal tersebut lah yang dimanfaatkan Dapoer Ndoro dalam meningkatkan penjualan sesuai dengan penelitian Heru dan Kastaman (2014) yang menyatakan bahwa media sosial memberikan pengaruh dalam peningkatan penjualan online.
Meskipun dalam penelitian menyatakan bahwa Media Sosial berpengaruh positif dan signifikan, Dapoer Ndoro harus bisa terus memaksimalkan Media Sosial terhadap kelangsungan usahanya, sehingga Keunggulan Bersaing yang dimiliki oleh Dapoer Ndoro juga semakin meningkat dibandingkan pesaing-pesaingnya.
(53)
4.3.2 Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Keunggulan Bersaing
Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel Lokasi Usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Anindya (2014) yang menyebutkan bahwa lokasi mempengaruhi keputusan pembelian seseorang sehingga mampu meningkatkan keunggulan bersaing sebuah usaha dibandingkan pesaingnya. Hal ini sesuai dengan penelitian (Azizah,2013) yang menyatakan pentingnya faktor lokasi dalam sebuah usaha untuk mendapatkan konsumen karena pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibanding gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun sama-sama menjual produk yang sama dan juga mempunyai pramuniaga yang sama banyak dan terampilnya
Dalam bisnis kuliner yang berbasis media sosial seperti Dapoer Ndoro lokasi adalah hal penting karena berkaitan dengan tempat produksi, kedekatan dengan konsumen sehingga konsumen tidak memerlukan waktu yang lama untuk menerima produk Dapoer Ndoro, sehingga membantu kinerja usaha Dapoer Ndoro yang mana akan meningkatkan keunggulan bersaing Dapoer Ndoro. Terlihat dalam penelitian ini bahwa promosi melalui media sosial memiliki nilai positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing Dapoer Ndoro dibandingkan dengan lokasi usaha. Media sosial mampu mendatangkan pelanggan lebih banyak dibandingkan lokasi usaha dimana Dapoer Ndoro membuka usaha.
(54)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan : 1. Media Sosial dan Lokasi Usaha secara serempak (Uji-F) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kuliner Dapoer Ndoro Medan.
2. Berdasarkan Uji signifikansi parsial (Uji-T) dapat diketahui bahwa pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
a. Media Sosial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kuliner Dapoer Ndoro Medan. Artinya bahwa Media Sosial mempengaruhi terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kuliner Dapoer Ndoro Medan.
b. Lokasi Usaha memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kuliner Dapoer Ndoro Medan. Artinya bahwa Lokasi Usaha mempengaruhi terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kuliner Dapoer Ndoro Medan.
3. Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,300, angka ini mengindikasikan bahwa sebesar Nilai Adjusted R Square adalah 0,300, angka ini menunjukkan bahwa hanya sebesar 30,0% Keunggulan Bersaing dapat dipengaruhi oleh Media Sosial dan Lokasi Usaha, sedangkan sisanya
(55)
sebesar 70,0% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media Sosial dan Lokasi Usaha secara serempak berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing Dapoer Ndoro Medan. Maka hal ini tentunya harus dipertahankan dan di tingkatkan lagi oleh perusahaan agar ke depannya Keunggulan Bersaing yang dimiliki oleh Dapoer Ndoro semakin meningkat.
2. Bagi Dapoer Ndoro sendiri disarankan untuk mempertimbangkan menambah penggunaan jenis media sosial yang lain untuk semakin memajukan bisnisnya, mengingat semakin hari semakin banyak jenis media sosial yang baru. Dan Dapoer Ndoro diharapkan agar selalu rutin dalam mengeluarkan menu menu baru yang memiliki kreatifitas dan inovasi untuk meningkatkan daya saing Dapoer Ndoro dalam usaha kuliner.
3. Bagi wirausaha yang ingin memulai usahanya maupun yang telah memulai usahanya disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan media sosial secara maksimal karena terbukti berpengaruh terhadap keunggulan bersaing suatu usaha.
(56)
4. Bagi wirausaha yang ingin memulai usahanya maupun yang telah memulai usahanya disarankan untuk memilih dan mengevaluasi dengan cermat lokasi pendirian usahanya karena terbukti berpengaruh terhadap keunggulan bersaing suatu usaha.
5. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih mengembangkan lagi penelitian ini misalnya dengan menambah variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing.
(57)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Media Sosial
Perkembangan media sosial berdampak pada cara berkomunikasi organisasi. Munculnya web 2.0 memungkinkan orang membangun hubungan bisnis dan sosial serta berbagi informasi. Pemasaran melalui media sosial biasanya berpusat pada upaya membuat konten yang menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk berbagi dengan jaringan sosial mereka. media sosial menjadi platform yang mudah diakses oleh siapapun, maka peluang perusahaan untuk meningkatkan kesadaran merek mereka dan memfasilitasi percakapan dengan pelanggan.
Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, tweet, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang (Zarrella, 2010: 2).
Social media atau dalam bahasa indonesia disebut media sosial adalah
media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif atau dua arah. Media sosial berbasis pada teknologi internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat satu ke banyak audiens (Paramitha, 2011:42).
(58)
Menurut Gunelius (2011: 10) media sosial adalah penerbitan online dan alat-alat komunikasi, situs, dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada percakapan, keterlibatan, dan partisipasi. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliput jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia (Wikipedia.org).
Defenisi media sosial diperluas dikatakan bahwa media Sosial adalah demokratisasi informasi, mengubah orang dari pembaca konten ke penerbit konten. Hal ini merupakan pergeseran dari mekanisme siaran ke model banyak ke banyak, berakar pada percakapan antara penulis, orang, dan teman sebaya. berdasarkan defenisi tersebut diketahui unsur-unsur fundamental dari media sosial yaitu pertama, media sosial melibatkan saluran sosial yang berbeda dan online menjadi saluran utama. Kedua, media sosial berubah dari waktu ke waktu, artinya media sosial terus berkembang. Ketiga, media sosial adalah partisipatif. “penonton” dianggap kreatif sehingga dapat memberikan komentar (Evans, 2008 : 34).
Media sosial dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk forum internet, papan pesan, weblog, wiki, podcast, gambar dan video. Teknologi seperti blog, berbagi gambar, dinding posting, e-mail, instant messaging, music-sharing, pembuatan grup dan voice over IP. Beberapa Jenis aplikasi media sosial adalah Bookmarking, Content Sharing, Wiki, Flikcr, Connecting, Creating-opinion, Blog
(59)
Terdapat empat pilar pemasaran media sosialyaitu (Gurnelius, 2011: 16): 1. Membaca: pemasaran melalui media sosial dimulai dengan penelitian dan
penelitian yang harus berkelanjutan. Pemasaran melalui media sosial membutuhkan banyak membaca. Tidak hanya tinggal pada apa yang terjadi dalam industri, tetapi juga perlu disadari dari percakapan online yang sedang berlangsung terjadi hubungan dengan industri, produk, layanan, pelanggan dan pesaing. Membaca dalam berbagai bentuk untuk mencerna informasi sebanyak yang berhubungan dengan bisnis sehingga secara efektif dapat berkomunikasi dengan baik.
2. Membuat: buat dan terbitkan konten online yang berguna dan bermakna. Sukses dalam pemasaran media sosial berasal dari mengembangkan percakapan online tentang bisnis, merek, produk dan promosi dengan menawarkan konten yang menarik minat target audiens.
3. Share (bagikan): aspek unik dari pemasaran media sosial adalah berbagi
konten sebagai metode untuk langsung memasarkan bisnis. Pada saat sekarang konsumen telah bergantung pada hubungan, ulasan, rekomendasi, dan percakapan sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi dengan berbagi konten online.Berbagi konten dapat dalam dua bentuk utama. Pertama, berbagi konten yang menarik dan berguna ditemukan secara online selama membaca (pilar pertama). Dengan menemukan posting blog yang diisi dengan tips dapat membantu pelanggan. Kedua, berbagi konten yang dibuat (pilar kedua). Misalnya, meng-upload presentasi melalui slides-hare, video di YouTube dan gambar di Flickr. Berbagi konten sendiri
(60)
untuk mempublikasikan secara online melalui berbagai alat media sosial. Mempublikasikan sebuah posting di blog, berbagi melalui twitter, melalui sosial bookmark, melalui jejaring sosial. Tujuannya adalah berbagi konten ke khalayak yang lebih luas.
4. Diskusikan: ketika konsumen berinteraksi dengan pemasar dengan meninggalkan komentar di salah satu posting blog terhubung dengan pemasar melalui twitter atau jejaring sosial, sangat penting ditanggapi oleh perusahaan. Tidak ada yang suka diabaikan, tapi semua orang suka menjadi pengetahuan positif. Dengan kata lain, menunjukkan bahwa perusahaan menghargai, menghormati pendapat dan ingin membangun hubungan dengan konsumen.
Memberikan informasi yang berguna dan berinteraksi menjadi kepribadian semua elemen penting dari keberhasilan media sosial, tapi hal ini belum cukup. Perusahaan juga harus dapat diakses yang berarti perlu untuk mengelilingi audiens, sehingga orang dapat memilih di mana pelanggan merasa nyaman terlibat
dengan perusahaan. (Gurnelius, 2011).
Berikut beberapa manfaat media sosial menurut Puntoadi (2011: 5) sebagai berikut:
1. Personal branding is not only figure, it’s for everyone. Berbagai media
sosial seperti facebook, twitter, YouTube dapat menjadi media untuk orang berkomunikasi, berdiskusi, bahkan mendapatkan popularitas di sosial media. Keunggulan membangun personal branding melalui sosial media
(61)
adalah tidak mengenal trik atau popularitas semu, karena audiensnya lah yang akan menentukan (Puntoadi, 2011: 6).
2. Fantastic marketing result throught social media. People don’t watch TV’s
anymore, they watch their mobile phones. Fenomena dimana cara hidup
masyarakat saat ini cenderung lebih memanfaatkan telepon genggam mereka yang sudah terkenal dengan sebutan “smartphones”. Dengan smartphone, kita dapat melihat berbagai informasi (Puntoadi, 2011: 19). 3. Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat
dengan konsumen. Media sosial menawarkan bentuk komunikasi yang lebih individual, personal dan dua arah. Melalui media sosial para pemasar dapat mengetahui kebiasaan konsumen mereka dan melakukan interaksi secara personal serta membangun keterikatan yang lebih dalam (Puntoadi, 2011: 21).
4. Media sosial memilki sifat viral. Viral menurut Danis (2011) berarti memiliki sifat seperti virus yaitu menyebar dengan cepat. Informasi yang muncul dari suatu produk dapat tersebar dengan cepat karena para penghuni sosial media memliki karakter berbagi.
2.1.2 Lokasi Usaha
Lokasi usaha adalah tempat dimana usaha tersebut akan dilakukan, segala kegiatan mulai dari pengadaan bahan sampai dengan distribusi atau penjualan kepada konsumen atau pelanggan. Pemilihan lokasi usaha yang tepat akansangat menunjang perkembangan usahanya. Keuntungan–keuntungan yang bisa diperoleh dari pemilihan lokasi usaha yang tepat antara lain adalah unggul dalam
(62)
posisi persaingan; memudahkan pengadaan bahan/barang dan meningkatkan kemampuan pelayanan terhadap konsumen. Sebaliknya kerugian dari penetapan lokasi usaha yang tidak tepat adalah posisi persaingan yang lemah, karena letaknya bukan pada tempat yang strategis dan kesulitan dalam pengadaan bahan/barang.
Lokasi usaha adalah pemacu biaya yang begitu signifikan, lokasi usaha sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis sebuah usaha. Disaat pemilik usaha telah memutuskan lokasi usahanya dan beroperasi disatu lokasi tertentu, banyak biaya akan menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Pemilihan lokasi usaha mempertimbangkan antara strategi pemasaran jasa dan preferensi pemilik. Kedekatan dengan pasar memungkinkan sebuah organisasi memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan dan sering menghemat biaya pengiriman. Dari kedua keuntungan tersebut, memberikan layanan yang lebih baik biasanya adalah lebih penting. Usaha-usaha yang bergerak dibidang jasa harus lebih
Lokasi juga merupakan faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran (marketing mix). Karena pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibanding gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun sama-sama menjual produk yang sama dan juga mempunyai pramuniaga yang sama banyak dan terampilnya (Azizah,2013).
Pemilihan lokasi usaha merupakan salah satu keputusan bisnis yang harus di buat secara hati-hati. Menurut Tjiptono (2002:92) lokasi usaha adalah tempat
(63)
perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.
Lokasi usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi Strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dalam memilih lokasi usahanya, pemilik lokasi usaha harus mempertimbangkan fakto-faktor pemilhan lokasi, karena lokasi usaha akan berdampak pada kesuksesan usaha itu sendiri.
Lokasi merupakan saluran distribusi yaitu jalur yang dipakai untuk perpindahan produk dari produsen kekonsumen. Lokasi adalah keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan (Lupiyoadi, 2001). Lokasi usaha memiliki beberapa dimensi yaitukedekatan dengan pelanggan dan kemudahan akses (Wahyudi dan Efreda, 2010).
2.1.3 Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing merupakan strategi keuntungan dari perusahaan yang melakukan kerjasama untuk berkompetisi lebih efektif dalam pasar. Strategi yang didesain bertujuan untuk mencapai keunggulan bersaing yang terus menerus agar perusahaan dapat terus menjadi pemimpin pasar (Prakosa,2005). Perusahaan mengalami keunggulan bersaing ketika tindakan-tindakan dalam suatu industri atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika beberapa perusahaan yang bersaing terlibat dalam tindakan serupa (Barney,2010).
Keunggulan bersaing dianggap sebagai keuntungan dibanding kompetitor yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih pada konsumen dibanding penawaran kompetitor (Kotler et al., 2005:461). Keunggulan bersaing diharapkan
(1)
kepada teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan dukungan semangat serta doa kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis telah mencurahkan segala kemampuan, tenaga, pikiran begitu juga waktu dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun demikian, penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari para pembaca. Besar harapan penulis kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 13 Juni 2016 Penulis
(2)
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1. Uraian Teoritis ... 9
2.1.1. Media Sosial ... 9
2.1.2. Lokasi Usaha ... 13
2.1.3. Keunggulan Bersaing ... 15
2.2. Penelitian Terdahulu ... 17
2.3. Kerangka Konseptual ... 20
2.4. Hipotesis ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
3.1. Jenis Penelitian ... 22
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
3.2.1. Lokasi Penelitian ... 22
3.2.2. Waktu Penelitian ... 22
3.3. Batasan Operasional ... 22
(3)
3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 24
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
3.6.1. Populasi ... 24
3.6.2. Sampel ... 25
3.7. Jenis Data ... 25
3.8. Metode Pengumpulan Data ... 26
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27
3.9.1. Uji Validitas ... 27
3.9.2. Uji Reliabilitas... 29
3.10. Teknik Analisis Data ... 30
3.10.1. Metode Analisis Deskriptif ... 30
3.10.2. Uji Asumsi Klasik ... 30
3.10.2.1. Uji Normalitas ... 30
3.10.2.2. Uji Multikolinearitas ... 30
3.10.2.3. Uji Heteroskedostisitas ... 31
3.10.3. Metode Analisis Regresi Linear Berganda ... 31
3.10.3.1. Koefisien Determinasi (R²) ... 32
3.10.3.2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 33
3.10.3.3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 35
4.1.1. Sejarah Singkat Usaha Kuliner Dapoer Ndoro ... 35
4.2. Hasil dan Pembahasan... 37
4.2.1. Analisis Deskriptif... 37
4.2.1.1. Analisis Deskriptif Responden ... 37
4.2.1.2. Analisis Deskriptif Variabel ... 39
4.2.2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 47
4.2.3. Uji Asumsi Klasik ... 49
4.2.3.1. Uji Normalitas ... 49 4.2.3.2. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Grafik dan
(4)
viii
Pendekatan Statistik ... 51
4.2.3.3. Uji Multikolinieritas ... 52
4.2.4. Pengujian Hipotesis ... 53
4.2.5. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 56
4.3. Pembahasan ... 57
4.3.1. Pengaruh Media Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing 57 4.3.2. Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Keunggulan Bersaing 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
5.1. Kesimpulan ... 60
5.2. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 63
(5)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Perbandingan JumlahFollowers InstagramPada Usaha yang
Memanfaatkan Media Sosial Dalam berbisnis ... 6
2.1 Penelitian Terdahulu ... 17
3.1 Operasionalisasi Variabel... 23
3.2 Instrumen Skala Likert ... 24
3.2 Uji Validitas ... 28
3.4 Uji Reliabilitas ... 29
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi/Pekerjaam ... 38
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 39
4.5 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Media Sosial ... 40
4.6 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi Usaha ... 43
4.7 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Keunggulan Bersaing 44 4.8 Analisis Regresi Linier Berganda ... 48
4.9 Uji Kolmogorv-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 50
4.10 Uji Glejser ... 52
4.11 Uji Multikolineritas ... 53
4.12 Uji Simultan (Uji-F) ... 54
4.13 Uji Parsial (Uji-T) ... 55
(6)
x
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 21
4.1 Histogram ... 49
4.2 Pengujian Normalitas P-Plot ... 50