Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Media Sosial

74

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant -1,575 2,744 -,574 ,568 Media_Sosial ,063 ,061 ,131 1,029 ,307 Lokasi_Usaha ,117 ,176 ,084 ,662 ,510 a Dependent Variable: absut Regression Standardized Predicted Value 4 2 -2 R egression S tudent ized R esi dual 3 2 1 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing Universitas Sumatera Utara 75

3. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF B Std. Error 1 Constant 9,783 4,310 2,270 ,027 Media_Sosial ,441 ,096 ,490 4,608 ,000 ,982 1,018 Lokasi_Usaha ,592 ,277 ,227 2,137 ,037 ,982 1,018 a Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing Lampiran 6 : Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan Simultan Uji-F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 174,452 2 87,226 14,476 ,000a Residual 367,548 61 6,025 Total 542,000 63 a Predictors: Constant, Lokasi_Usaha, Media_Sosial b Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing

2. Uji Parsial Uji-T Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant 9,783 4,310 2,270 ,027 Media_Sosial ,441 ,096 ,490 4,608 ,000 Lokasi_Usaha ,592 ,277 ,227 2,137 ,003 a Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing Universitas Sumatera Utara 76 Lampiran 7 : Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,567a ,322 ,300 2,45467 a Predictors: Constant, Lokasi_Usaha, Media_Sosial b Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing Universitas Sumatera Utara 63 DAFTAR PUSTAKA Buku: Budiarta, Kustoro. 2010. Pengantar Bisnis, Edisi 2, Bogor : Penerbit Mitra wacana media. Heizer, Jay dan Bary Render, 2008. Manajemen Operasi, Edisi 1, Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program, Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro Cetakan ke tujuh Juliandi, Azuar. 2013.Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis, Medan : Percetakan M200 Kuncoro, Mudrajat, 2009. Metode Riset Untuk Ekonomi dan Bisnis: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis, Erlangga , Jakarta. Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta. Madura, Jeff. 2007. Pengantar Bisnis, Edisi 4, Jakarta: Salemba Empat. Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lutfi, 2011. Analisis Data Untuk Riset Manajemen Dan Bisnis, Edisi 2, Medan : USU Press. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Penerbit Alfabeta Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta cetakan ke delapan. Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit Alfabeta Sugiyono, 2012.Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: Penerbit Alfabeta cetakan 16. Zimmerer, Thomas W dan Norman M. Scarborough. 2005. Essential of Entrepreneurship and Small business Management, Edisi 4, United States of America: Pearson Prentice Hall. Jurnal: Edosomwan,dkk. 2011. The History of Social Media and its Impact on Business.The Journal of Applied Management and Entrepreneurship, 2011, Vol. 16, No.3 Universitas Sumatera Utara 64 Iksyansyah, Nuril dan Yoyok Soesatyo. 2015. Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Kaki Lima Di Pasar Baru Krian Sidoarjo. FE Universitas Negeri Surabaya 2015 Vol 3 No 3. Maharani, Mutida dkk. 2012. Faktor-Faktor PengaruhMedia Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing : Studi Kasus Coffee Toffee Indonesia. Jurnal Teknik POMITS Vol. 1, No. 1, 2012 1-6 Mohebi, Mohammad Mehdi dan Sakineh Farzollahzade. 2014. Improving Competitive Advantage and Business Performance of SMEs by Creating Entrepreneurial Social Competence. Vol 2 pp 20-26, October 2014. Nugroho Heru dan Kastaman. 2014. Pengaruh Media Sosial Facebook DalamPeningkatan Penjualan Bisnis Online. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains Teknologi SNAST 2014. Prasettiyo, Faizal Aji. 2012. Pemanfaatan jejaring sosial untuk bisnis online.STMIK AMIKOM Yogyakarta. Setiawati, Ira dan Agus Alwi Mashuri. 2011. Peran Media Sosial Sebagai Upaya Pemasaran Bisnis Online Studi Deskriptif Kualitatif.STMIK HIMSYA. Suyati, Sri dan Sri Puji Lestari. 2013. Kompertensi Sosial Kewirausahaan Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Pada Pengrajin Wingko Babat Di Kota Semarang Vol 1, No 2. Wahyudi, Nur dan Efreda Lau. 2010. Analisis Faktor-Faktor Pemilihan Lokasi Usaha Terhadap Kesuksesan Usaha Jasa Mikro Di Kecamatan Sungai Kunjang: Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Skripsi: Anandawari, Anindya Rachma. 2014. Pengaruh Harga, Lokasi, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian.Semarang. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Fauzi, Ari Ahmad. 2014. Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovassi Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Sentra Sepatu dan Tas Cibaduyut Bandung. Bandung. Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Widyatama. Herawati Vica. 2010. Analisis Pengaruh ACFTA Terhadap Kinerja Keuangan yang Dilihat Dari Penjualan Pada UKM Tekstil di Pekalongan. Semarang. Fakultas Ekonomi UNDIP. Pratiwi, Azizah. 2010.Analisis Faktor Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Jasa Studi Pada Usaha Jasa Mikro Kampus Undip Pleburan.Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Universitas Sumatera Utara 65 Wahyuni, Nanik 2005. Lingkungan Eksternal Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Orientasi Strategik Sebagai Variabel Intervening. Semarang. Universitas Katolik Soegija. Sumber Lainnya: http:benmen.com diakses oleh Aditya Pada Rabu, 7Oktober 2015 https:dailysocial.net diakses oleh Aditya pada Rabu 7Oktober 2015. Universitas Sumatera Utara 22

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih Sugiyono, 2012:11.Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah Media sosial X1, Lokasi Usaha X2, dan Keunggulan Bersaing Y. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Usaha Dapoer Ndoro yang berlokasi di Jalan Pertambangan Pasar 2 Setia Budi Komplek Maysa Taman Sari Residence.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini direncakanan akan dilaksanakan sejak bulan April 2016 sampai dengan bulan Mei 2016.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh Media sosial,Lokasi usaha terhadap Keunggulan Bersaing. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independent X. yaituMedia Sosial X1 dan Lokasi Usaha X2. 2. Variabel Dependent Y, yaitu Keunggulan BersaingY Universitas Sumatera Utara 23

3.4 DefinisiOperasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :kedekatan dengan pelanggan dan kemudahan akses Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Defenisi Indikator Skala Ukur Media Sosial X1 Media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif atau dua arah 1 Kemudahan memberikan informasi kepada pelanggan 2 Media sosial sebagai media pemasaran 3 Memanfaatkan media sosial untuk membangun hubungan dengan pelanggan 4 Media sosial sebagai wadah komunikasi dengan pelanggan 5. Gaya pesan 6. Keakuratan informasi Likert Lokasi Usaha X2 Tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. 1. Lokasi yang memudahkan untuk pembelian 2. Akses yang mudah dicapai 3. Lokasi usaha yang strategis Likert Keunggulan Bersaing Y Suatu sarana atau strategi perusahaan untuk mencapai tujuan akhir perusahaan 1. Mempunyai keunikan produk 2. memiliki keunggulan dari pesaing 3. memiliki ciri khas dari yang lain 4. Tata cara pelayanan yang berbeda dari pesaing 5. Biaya yang ditawarkan berbeda dari yang lain 6. Mempunyai merek yang dikenal 7. Mempunyai produk dengan mutu yang baik 8. Tidak Mudah digantikan Likert Universitas Sumatera Utara 24

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah media sosial X 1 , lokasi usaha X 2 , dan keunggulan bersaing Y yang diukur dengan skala likert. Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat yang dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor Sugiyono, 2005. Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert No. Alternatif Jawaban Skor 1. Sangat Setuju SS 5 2. Setuju S 4 3. Kurang Setuju KS 3 4. Tidak Setuju TS 2 5. Sangat Tidak Setuju STS 1 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi Menurut Kuncoro 2003:103, Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Dapoer Ndoro yang berjumlah 176 orang. Universitas Sumatera Utara 25

3.6.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan kita teliti Kurniawan, 2012:59. Teknik sampling yang diuraikan dalam penelitian ini adalah Purposive digunakan sebagai pertimbangan layak tidaknya sebuah usaha menjadi sampel dalam penelitian ini dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti Sekaran,2006:136.Adapun kriteria yang digunakan adalah orang yang telah melakukan pembelian di Dapoer Ndoro sebanyak dua kali atau lebih dan melakukan pembelian dari media sosial. Untuk mencari jumlah sampel, maka akan digunakan rumus Slovin untuk menentukanjumlah sampel yaitu: N 1+Ne 2 n= � 176 1+1760,1 2 � dimana: n = 63,768responden atau n = 64 responden Keterangan: N = Ukuran populasi E = Tingkat ketetapan yang digunakan dengan mengemukakan besarnya error maksimum secara 10. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 64 responden.

3.7 Jenis Data

Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan Marzuki, 2005:55. n= Universitas Sumatera Utara 26 Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni : 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan kuesioner kepada konsumen Dapoer Ndoro. 2. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum, jurnal-jurnal penelitian yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 2. Studi Dokumentasi Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet Universitas Sumatera Utara 27 yang berhubungan dengan faktor-faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha pada wanita wirausaha.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukuranya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama menghasilkan data yang sama. Realibitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukuranya Situmorang dan Lutfi, 2011:76. Uji validitas dan Realibilitas akan dilakukan pada 30 responden yang merupakankonsumen Dapoer Ndoro, namun merupakan diluar responden.

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2011:76, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item–total correlation atau disebut dengan r hitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai r tabel . Sunyoto 2009: 72 menyatakan sebagai berikut: 1. Jika r hitung positif dan r hitung ≥ r tabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid dan Universitas Sumatera Utara 28 jika r hitung negatif atau r hitung ≤ r tabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid. 2. r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. 3. Nilai r tabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10 adalah 0,361. Tabel 3.3 Uji Validitas Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Keterangan P1 66,2333 64,047 ,550 ,883 Valid P2 66,8000 64,028 ,542 ,884 Valid P3 66,3333 63,816 ,431 ,888 Valid P4 66,4667 63,637 ,592 ,882 Valid P5 66,5667 64,806 ,495 ,885 Valid P6 66,6000 65,903 ,469 ,886 Valid P7 66,6667 64,230 ,630 ,882 Valid P8 66,3000 63,183 ,517 ,884 Valid P9 66,0000 69,724 ,580 ,895 Valid P10 66,0000 67,172 ,477 ,887 Valid P11 65,9667 68,654 ,362 ,890 Valid P12 66,7667 62,185 ,661 ,880 Valid P13 66,8333 63,937 ,407 ,889 Valid P14 67,0333 60,102 ,717 ,877 Valid P15 66,8333 62,351 ,576 ,882 Valid P16 66,8000 62,097 ,670 ,879 Valid P17 66,6667 63,609 ,454 ,887 Valid P18 67,0333 60,102 ,717 ,877 Valid P19 66,9000 62,714 ,524 ,884 Valid Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, APRIL 2016 data diolah Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena r hitung r tabel. Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak digunakan sebagai instrument penelitian. Universitas Sumatera Utara 29

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti 2011:79, Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali-untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.Pengukuran reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto 2009: 68 suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items 0,89 19 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, APRIL 2016 data diolah Tabel 3.4 menunjukkan bahwa pada 19 pernyataan diketahui koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah sebesar 0.890, ini berarti 0,890 0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan layak dijadikan sebagai instrumen penelitian. Universitas Sumatera Utara 30 3.10 Teknik Analisis Data. 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.10.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan Analisis Regresi Linear Berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :

3.10.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam sebuah model berdistribusi mengikutimendekati distribusi normal atau tidak. Jika data tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual dan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 10 maka nilai Asymp. Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 10 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2011:107. Dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig signifikansi 0,01 dan data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig signifikansi 0,01.

3.10.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk Universitas Sumatera Utara 31 mengetahui ada tidaknyagejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence dan VIF Varians Inflation Factors melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah : 1. Melihat nilai Tolerance a. Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,1. b. Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama dengan 0,1. 2. Melihat nilai VIF Variance Inflation Factor a. Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00. b. Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 5,00.

3.10.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi heteroskedostisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heteroskedostisitas. Dasar pengambilan keputusan Situmoran dan Lufti, 2011:119 : 1. Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi 0,05. 2. Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi lebih 0,05

3.10.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas media sosial dan lokasi usaha terhadap variabel terikat keunggulan bersaing. Untuk memperoleh Universitas Sumatera Utara 32 hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS 17.0for windows. Menurut Sugiyono 2003:204 model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = Keunggulan Bersaing a = Konstanta X 1 = Media Sosial X 2 = Lokasi Usaha b 1 = Koefisien Media Sosial b 2 = Koefisien Lokasi Usaha e = Standard error

3.10.3.1 Koefisien Determinasi R

2 Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi R 2 adalah dengan presentasi pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. Koefisien determinan R 2 berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0R 2 1. Hal ini berati R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan penfaruh variabel bebas media sosial X1dan lokasi usaha X2 adalah besar terhadap keunggulan bersaing Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas X1, X2 adalah besar terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 33

3.10.3.2 Uji Signifikan Simultan Uji-F

Untuk menguji pengaruh variabel independen Media Sosial X1, Lokasi Usaha X2 secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen Keunggulan Bersaing Y digunakan uji statistik F Uji-F dimana sebagai indikator adalah nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel . Hipotesis awal didefinisikan sbb: Ho = Tidak terdapat pengaruh antara Media Sosial dan Lokasi Usaha secara simultan atau serempak dalam Keunggulan Bersaing ; Ha = Terdapat pengaruh antara Media Sosial dan Lokasi Usaha secara simultan atau serempak dalam Keunggulan Bersaing. Setelah dilakukan Uji F jika : Nilai F hitung nilai F tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan jika Nilai F hitung nilai F tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. dimana F tabel yang digunakan pada uji F ini adalah F tabel pada tingkat interval kepercayaan confidence interval 90 atau alpha = 0,01, yakni sebesar = 2,96. Sujarweni, 2014: 245

3.10.3.3 Uji Signifikan Parsial Uji t

Untuk menguji pengaruh variabel Media Sosial dan Lokasi Usaha secara parsial dalam Keunggulan Bersaing digunakan uji statistik t t test dimana nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel . Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya jika t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Nilai t tabel yang digunakan adalah nilai dengan tingkat kepercayaan 90 atau alpha = 0.01 dan df = 30 maka diperoleh nilai t tabel = 1,697. Universitas Sumatera Utara 34 1. Tidak terdapat pengaruh antara Media Sosial dan Lokasi Usaha secara simultan atau serempak dalam Keunggulan Bersaing ; 2. Terdapat pengaruh antara Media Sosialdan Lokasi Usaha secara simultan atau serempak dalam Keunggulan Bersaing. Ha = Variabel bebas yang terdiri dari media sosialdan lokasi usaha secara serentak terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keunggulan bersaing. Ho = Variabel bebas yang terdiri dari media sosialdan lokasi usaha secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat kedua yaitu keunggulan bersaing. Universitas Sumatera Utara 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Usaha Kuliner Dapoer Ndoro Dapoer Ndoro adalah salah satu usaha kuliner yang berbasis di Kota Medan beralamat di Baraya Cafe Komplek Taman Setia Budi Indah Medan. Didirikan oleh Ibu Tamara Anindita dan Bapak Rizky Aditya pada 15 Maret 2011. Nama Dapoer Ndoro sendiri diambil dari gelar yang dimiliki oleh pemilik Dapoer Ndoro yang masih keturunan bangsawan Jogjakarta, jadi Dapoer Ndoro itu merupakan sebutan atau panggilan untuk orang yang masih mempunyai gelar dari keraton Jogjakarta. Pada awal berdirinya Dapoer Ndoro masih mempromosikan produknya dengan cara konvensional yaitu dengan membuka toko, promosi produk lewat brosur, bazar dan mulut ke mulut. Ini dianggap masih kurang efektif dan belum mampu menarik banyak konsumen. Seiring dengan perkembangan pasar dan meningkatnya penggunaan internet yang telah menarik berbagai macam bisnis, Pada tahun 2014 usaha Dapoer Ndoro berinovasi dengan memanfaatkan media sosial yang lebih modern sekaligus efektif dan efisien. Dapoer Ndoro memilih media sosial yaitu Instagram, Path dan Line sebagai tempat untuk berjualan ataupun memasarkan produk-produknya agar lebih dikenal luas. Dapoer Ndoro memanfaatkan promosi berbasis internet namun tetap tidak melupakan cara konvensional. Promosi berbasis internet dapat memperoleh konsumen lebih luas dan mereka bisa mengetahui informasi dengan Universitas Sumatera Utara 36 lebih cepat. Dampak dari memanfaatkan media sosial Instagram secara maksimal membuat usaha Dapoer Ndoro ini sudah mendapatkan tempat dihati pelanggan. Selain memanfaatkan Media Sosial untuk Mengembangkan Usahanya pemilik Dapoer Ndoro juga selau mengevaluasi kestrategisan dari Lokasi Usaha berdirinya Dapoer Ndoro tersebut. Lokasi awal berdirinya Dapoer Ndoro dinilai masih kurang strategis Pada tahun 2014 Dapoer Ndoro berpindah lokasi ke tempat yang lebih strategis sehingga mampu menarik lebih banyak konsumen, hingga saat ini Usaha Kuliner Dapoer Ndoro beralamat di Komplek Maysa Taman Sari Residence Blok E Nomor 1 Medan. Dapoer Ndoro membuktikan bahwa dengan berbisnis melalui media sosial bisnis dapat menjadi sukses dan dikenal oleh banyak orang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya Jumlah Followers Instagram dari Usaha Kuliner Dapoer Ndoro yakni mencapai 4314 followers menggungguli usaha-usaha kuliner lain yang juga memanfaatkan media sosial dalam berbisnis seperti Moggy Kithchen 597 followers, 2 Novproject 933 followers, Barness Food 962 followers, Dapoer_Tumpeng 214 followers, sehingga sekarang ini Dapoer Ndoro telah memiliki banyak pelanggan dari berbagai kalangan. Berikut ini adalah menu yang disajikan di Usaha Kuliner Dapoer Ndoro Medan: 1. Menu Tradisional: Nasi Goreng Ijo, Nasi Goreng Merah Ala Ndoro, Nasi Goreng Kambing, Mi Goreng Jawa, Mihun Goreng, SpahhettyFettucine Tomyam, Bola Kentang Keju, Pulut Mangga. Universitas Sumatera Utara 37 2. Menu WesternLuar: Zuppa, Lasagna Meat Lover, Macaroni Schotel, Fusilli Meat Lover, Fusilli Spicy Tuna, Chessy Freezy, Spaghetti Bolognaise, Lasagna Kriuk, Sosis Pastry. 3. Berbagai Jenis minuman seperti Jus, Teh, Ice Cream, Float, Milk Shake dan lain sebagainya. 4.2 Hasil dan Pembahasan 4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Analisis Deskripif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang diperoleh dari hasil pemberian kuesioner kepada responden. Pada penelitian ini terdapat 11 butir pernyataan untuk variabel X dan 8 pernyataan untuk variabel Y. Jumlah keseluruhan pernyataan adalah 19 pernyataan. Responden dalam penelitian ini adalah orang yang telah melakukan pembelian di Dapoer Ndoro sebanyak dua kali atau lebih dan melakukan pembelian dari media sosial yaitu sebanyak 64 responden. Berikut Jumlah dan persentase gambaran umum responden: 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentasi Laki-laki 40 62,5 Perempuan 24 37,5 Total 64 100 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, data diolah Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden laki-laki berjumlah 40 responden dengan tingkat persentasi sebanyak 62,5 dan responden Universitas Sumatera Utara 38 perempuan berjumlah 24 responden dengan tingkat persentasi 37,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden Laki-laki lebih banyak berkunjung ke Dapoer Ndoro. 2. Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jenis Kelamin Crosstabulation Count Jenis Kelamin Total laki-laki Perempuan Usia 16-20 8 6 14 21-25 15 8 23 26-30 9 6 15 31-35 5 3 8 36-40 2 1 3 40 1 1 Total 40 24 64 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, data diolah Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik usia dari responden yang paling banyak di teliti adalah responden yang berusia 21- 25 Tahun yaitu sebanyak 23 responden. 3. Karakteristik responden berdasarkan profesipekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan ProfesiPekerjaan Pekerjaan Jenis Kelamin Crosstabulation Count Jenis Kelamin Total Laki-Laki Perempuan Pekerjaan Mahasiswa 15 10 25 Karyawan 11 8 19 PNS 3 1 4 Wiraswasta 8 4 12 Pelajar 3 1 4 Total 40 24 64 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, data diolah Universitas Sumatera Utara 39 Pada Tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak adalah Mahasiswa yaitu sebanyak 30 responden. 4. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Valid SMA 21 33 33 D3 11 17 17 S1 S2 27 5 42 8 42 8 Total 64 100.0 100.0 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, data diolah Pada Tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak diteliti adalah responden dengan tingkat pendidikan S1 yaitu sebanyak 27 responden.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel

Responden dalam penelitian ini adalah orang yang telah melakukan pembelian di Dapoer Ndoro sebanyak dua kali atau lebih dan melakukan pembelian dari media sosial. Terdapat 19 butir pernyataan: 8 butir pernyataan untuk variabel Media Sosial X 1 , 3 butir pernyataan untuk variabel Lokasi Usaha X 2 dan 8 butir pernyataan untuk variabel Keunggulan Bersaing Y. Dan kuisioner disebarkan kepada 64 orang sampel. Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Y:

1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Media Sosial

Adapun distribusi jawaban responden pada variabel media sosial adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Media Sosial Pernyataan STS TS KS S SS TOTAL F F F F F F Media sosial memudahkan dalam mengakses informasi Dapoer Ndoro 2 3,125 6 9,375 40 62,5 16 25 64 100 Dapoer Ndoro memanfaatkan media sosial untuk promosi 2 3,125 23 35,937 32 50 7 10,937 64 100 Dapoer Ndoro memanfaatkan media Sosial untuk memberikan informasi kepada konsumen 3 4,7 11 17,1 38 59,4 12 18,8 64 100 Dapoer Ndoro memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran 4 6,25 23 35,937 30 46,876 7 10,937 64 100 Dapoer Ndoro menggunakan media sosial untuk membangun hubungan dengan konsumen 2 3,12 5 5 7,812 5 25 39,0625 27 42,1875 5 7,8125 64 100 Dapoer Ndoro menggunakan media sosial sebagai wadah untuk komunikasi dengan konsumen 3 4,687 5 18 28,125 35 54,6875 8 12,5 64 100 Gaya penyampaian informasi Dapoer Ndoro berbeda dari yang lain 2 3,12 5 11 17,1875 40 62,5 11 17,1875 64 100 Dapoer Ndoro menyampaikan informasi yang akurat 2 3,12 5 1 1,562 5 20 31,25 32 50 9 14,0625 64 100 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, data diolah Universitas Sumatera Utara 41 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa : 1 Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 62,5 setuju dengan pernyataan bahwa “Media sosial memudahkan dalam mengakses informasi Dapoer Ndoro”. 25 menyatakan sangat setuju, 9,375 menyatakan kurang setuju, dan 3,125 menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut. 2 Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 50 setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro memanfaatkan media sosial untuk promosi”. 10,937 menyatakan sangat setuju, 35,937 menyatakan kurang setuju, dan 3,125 menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut. 3 Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 59,4 setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro memanfaatkan media Sosial untuk memberikan informasi kepada konsumen”. 18,8 menyatakan sangat setuju, 17,1 menyatakan kurang setuju, dan 4,7 menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut. 4 Pada butir pernyataan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 46,876 setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran”. 10,937 menyatakan sangat setuju, 35,937 menyatakan kurang setuju, dan 6,25 Universitas Sumatera Utara 42 menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut. 5 Pada butir pernyataan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 42,1875 setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro menggunakan media sosial untuk membangun hubungan dengan konsumen”. 7,8125 menyatakan sangat setuju, 39,0625 menyatakan kurang setuju, 7,8125 menyatakan tidak setuju, dan 3,125 menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut. 6 Pada butir pernyataan enam dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 54,6875 setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro menggunakan media sosial sebagai wadah untuk komunikasi dengan konsumen”. 12,5 menyatakan sangat setuju, 28,125 menyatakan kurang setuju, dan 4,6875 menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut. 7 Pada butir pernyataan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 50 setuju dengan pernyataan bahwa “Gaya penyampaian informasi Dapoer Ndoro berbeda dari yang lain”. 17,1875 menyatakan sangat setuju, 17,1875 menyatakan kurang setuju, dan 3,125 menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut. 8 Pada butir pernyataan delapan dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 50 setuju dengan pernyataan bahwa “Dapoer Ndoro Universitas Sumatera Utara 43 menyampaikan informasi yang akurat”. 14,0625 menyatakan sangat setuju, 31,25 menyatakan kurang setuju, 1,5625 menyatakan tidak setuju, dan 3,125 menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi Usaha