Kerangka Teori

7) Ciri Khas Gerakan Pramuka

Kegiatan kepramukaan merupakan sebuah bentuk kegiatan yang lain dari pada kegiatan yang lain. Kegiatan kepramukaan memiliki ciri khas antara lain

a) Bersifat sukarela,

b) Terbuka,

c) Non politik,

d) Bermetode,

e) Memiliki suatu sistem nilai.

8) Sistem Nilai

Sistem nilai Gerakan Pramuka dituangkan ke dalam kode etik atau kode kehormatan gerakan pramuka yang disesuaikan dengan golongan usia dan tingkat perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.

9) Kode Kehormatan Pramuka

Kode Kehormatan Pramuka adalah suatu norma dalam kehidupan dan penghidupan para anggota gerakan pramuka yang merupakan ukuran, norma, atau standar tingkah laku kepramukaan seorang pramuka Indonesia.

Kwarnas Gerakan Pramuka dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka pasal 21 mengenai Kode Kehormatan 32 ,

menjelaskan bahwa: (1) Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut

Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.

(2) Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk janji disebut satya adalah:

a. Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;

b. Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;

c. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, emosional, social, intelektual, dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.

(3) Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut Darma adalah:

a. Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur;

32 Ibid , 39-43.

b. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota;

c. Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;

d. Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.

(4) Kode Kehormatan Pramuka adalah Budaya Organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi sikap, tingkah laku anggota Gerakan Pramuka dalam hidup dan kehidupan berorganisasi.

(5) Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan jasmaninya, yaitu:

a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga terdiri atas:

1) Janji yang disebut Dwisayta selengkapnya berbunyi sebagai berikut: DWI SATYA PRAMUKA SIAGA

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh: - menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga.

- setiap hari berbuat kebajikan.

2) Ketentuan moral yang disebut Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut: DWIDARMA PRAMUKA SIAGA

1. Siaga berbakti kepada ayah bundanya.

2. Siaga berani dan tidak putus asa.

b. Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang terdiri atas:

1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut: TRI SATYA PRAMUKA PENGGALANG Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh: - menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

- menolong sesame hidup dan mempersiakan diri membangun masyarakat.

- menepati Dasadarma.

2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

DASADARMA

Pramuka itu:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia.

3. Patriot yang sopan dan kesatria.

4. Patuh dan suka bermusyawarah.

5. Rela menolong dan tabah.

6. Rajin, terampil, dan gembira.

7. Hemat, cermat, dan bersahaja.

8. Disiplin, berani, dan setia.

9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.

10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

c. Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak terdiri atas:

1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut: TRI SATYA PRAMUKA PENEGAK Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh:

- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

- menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat. - menepati Dasadarma.

2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

DASADARMA

Pramuka itu:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia.

3. Patriot yang sopan dan kesatria.

4. Patuh dan suka bermusyawarah.

5. Rela menolong dan tabah.

6. Rajin, terampil, dan gembira.

7. Hemat, cermat, dan bersahaja.

8. Disiplin, berani, dan setia.

9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.

10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

d. Kode Kehormatan bagi Pramuka Pandega terdiri atas:

1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

TRI SATYA PRAMUKA PANDEGA Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh: - menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

- menolong sesama hidup dan mempersiakan diri membangun masyarakat. - menepati Dasadarma.

2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

DASADARMA

Pramuka itu:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia.

3. Patriot yang sopan dan kesatria.

4. Patuh dan suka bermusyawarah.

5. Rela menolong dan tabah.

6. Rajin, terampil, dan gembira.

7. Hemat, cermat, dan bersahaja.

8. Disiplin, berani, dan setia.

9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.

10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

e. Kode Kehormatan bagi anggota Dewasa terdiri atas:

1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

TRI SATYA PRAMUKA PENGGALANG Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh: - menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

- menolong sesama hidup dan mempersiakan diri membangun masyarakat. - menepati Dasadarma.

2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

DASADARMA

Pramuka itu:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia.

3. Patriot yang sopan dan kesatria.

4. Patuh dan suka bermusyawarah.

5. Rela menolong dan tabah.

6. Rajin, terampil, dan gembira.

7. Hemat, cermat, dan bersahaja.

8. Disiplin, berani, dan setia.

9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.

10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib memahami isi dan makna Dasa Darma Pramuka yang merupakan ketentuan moral. Dalam kegiatan Pramuka di tingkat gugus depan, Dasa Darma menjadi materi wajib di setiap tingkatan, baik penggalang, penegak, pandega, maupun anggota dewasa.

materi tersebut, ternyata Dasa Dharma memiliki nilai kandungan dalam diri manusia sebagai pribadi manusia seutuhnya. Penyusunannya pun tidak dibuat semata- mata, melainkan bersumber dari hukum-hukum yang ada.

Kalau dilihat dari

isi

1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan YME. Dia adalah pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya. Contohnya, sebagai muslim 1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan YME. Dia adalah pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya. Contohnya, sebagai muslim

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan” (QS. Al-Hasyr: 18). 33

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, bertetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain. Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Fath ayat 29 menjelaskan:

33 Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2007), 548.

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat- sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam- penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang- orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan

pahala yang besar” (QS. Al-Fath: 29). 34

3. Patriot yang sopan dan ksatria. Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.

34 Ibid , 515.

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit” (QS.

Ibrahim: 24). 35

4. Patuh dan suka bermusyawarah. Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan. Dalam Al- Qur’an Allah SWT telah menjelaskan:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)

dan lebih baik akibatnya” (QS. An-Nisaa’: 59). 36

35 Ibid , 258 36 Ibid , 87.

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada

mereka” (QS. Asy-Syuuraa: 38). 37

5. Rela menolong dan tabah. Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku, dan sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa diembel-embeli oleh sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan.

37 Ibid , 487.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut- nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang

kafir” (Q.S. Al-Baqarah: 264). 38

“… dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada

Allah..” (Q.S. Al-Maidah: 2). 39

38 Ibid , 44. 39 Ibid , 106.

“Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. dan Allah

beserta orang-orang yang sabar” (Q.S. Al-Anfal: 66). 40

“Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang

yang sabar” (Q.S. Ali Imran: 146). 41

6. Rajin, terampil, dan gembira. Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan, tetapi harus dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah.

40 Ibid , 185. 41 Ibid , 68.

Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan senang dan gembira.

“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal” (QS. Ali

‘Imran: 7). 42

42 Ibid , 50.

7. Hemat, cermat, dan bersahaja. Ada ungkapan yang mengatakan “hemat pangkal kaya”. Betul sekali dengan berhemat, tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura untuk kepentingan sesaat merupakan awal menjadi orang kaya. Pramuka harus cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain, jangan angkuh, bersahaja dalam bergaul.

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan

(hartamu) secara boros” (Q.S. Al-Isra’: 26). 43

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (Q.S.

Luqman: 18). 44

43 Ibid , 284. 44 Ibid , 412.

8. Disipilin, berani, dan setia. Anggota Pramuka harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah, bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Jangan berani karena kesalahan, beranilah karena kebenaran. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur)” (QS.

Al Anfal: 15). 45

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat, jangan lari, jangan lempar batu sembunyi tangan. Ia harus konsekuen karena ini adalah modal dari kepercayaan terhadap kita.

“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya” (Q.S. Al-Muddatstsir: 38). 46

45 Ibid , 178. 46 Ibid , 576.

10.Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri dan dengki.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk

11-12). 47 Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela

antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.

b. Hakikat Kepribadian

Telah dimaklumi bahwa sebagai indidu, setiap orang mempunyai jati diri yang khas. Karena itulah sering dikatakan bahwa setiap orang sesungguhnya merupakan makhluk yang unik di alam semesta ini tanpa duplikat. Antara dua orang kembar yang secara fisik amat mirip sekalipun terdapat perbedaan-perbedaan yang tidak sekadar bersifat nuansa, tetapi bahkan idiosinkratik.

Untuk lebih memaham tentang kepribadian, di bawah ini akan dibahas mengenai pengertian kepribadian, aspek-aspek kepribadian, faktor

47 Ibid , 516-517.

yang mempengaruhi kepribadian, perkembangan kepribadian, dan pentingnya pembinaan kepribadian.