BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik yang menggunakan persamaan regresi logistik. Analisis data dimulai
dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, lalu dilakukan
pengujian asumsi klasik, pengujian model, dan pengujian regresi logistik dengan menggunakan software SPSS
Statistical Product and Service Solution versi 20. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program
SPSS tersebut dan menghasilkan output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 10
perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini dan diamati selama periode 2009-2012.
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel. Untuk melihat data statistik
secara umum, peneliti menggunakan descriptive untuk variabel yang diukur
dengan skala rasio dan frequency untuk variabel yang diukur dalam skala
nominal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Current Ratio CR
40 -1.89
10.12 5.0013
1.72211 Debt to Equity Ratio DER
40 -4.41
14.29 1.5238
2.88062 Return on Asset ROA
40 -21.86
16.04 -1.6505
8.94794 Valid N listwise
40
Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskripsikan beberapa hal berikut ini : 1.
Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 10 perusahaan dikali empat 4 tahun penelitian sehingga total N adalah 40 perusahaan. Dengan
tiga 3 variabel yang memiliki skala rasio yaitu current ratio CR
sebagai variabel independen pertama , debt to equity ratio DER
sebagai variabel independen kedua, dan return on asset ROA sebagai
variabel independen ketiga. 2.
Variabel independen pertama, yaitu Current Ratio CR, memiliki nilai minimum sebesar -1.89 dan nilai maksimum sebesar 10.12 dengan
nilai rata-rata adalah 5.0013. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan- perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai CR positif, artinya
kemampuan kas perusahaan cukup memadai dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Nilai standar deviasi sebesar 1.72211
menunjukkan bahwa tidak terdapat data yang ekstrim.
Universitas Sumatera Utara
3. Variabel independen kedua, yaitu Debt To Equity Ratio DER,
memiliki nilai minimum sebesar -4.41 dan nilai maksimum sebesar 14.29 dengan nilai rata-rata adalah 1.5238. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai DER positif, artinya kemampuan ekuitas perusahaan dalam
membayar kewajibannya cukup baik. Nilai standar deviasi sebesar 2.88062 menunjukkan bahwa tidak ada sampel yang memiliki nilai
DER yang cukup ekstrim. 4.
Variabel independen ketiga, yaitu Return on Asset ROA, memiliki nilai minimum sebesar -21.86 dan nilai maksimum sebesar 16.04
dengan nilai rata-rata sebesar -1.6505. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel memiliki nilai
pertumbuhan yang negatif. Nilai standar deviasi sebesar 8.94794 menunjukkan bahwa tidak ada sampel yang memiliki nilai
pertumbuhan perusahaan yang bersifat ekstrim.
Tabel 4.2
Statistics
Opini Audit Going Concern
GCAO Kualitas Audit
ADTR Opini Audit Tahun
Sebelumnya PRIOP
N Valid
40 40
40 Missing
Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa jumlah data yang valid sah untuk diproses adalah 40 buah sedangkan data yang hilang
missing adalah nol, artinya semua data telah diproses.
Tabel 4.3
Kualitas Audit ADTR
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
38 95.0
95.0 95.0
1 2
5.0 5.0
100.0 Total
40 100.0
100.0
Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen keempat, yaitu kualitas audit merupakan variabel nominal yang menggunakan
variabel dummy, dimana sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan
The Big Four diberi kode “1” sedangkan sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP yang tidak berafiliasi dengan
The Big Four diberi kode “0”. Variabel ini memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Sampel
perusahaan yang diaudit oleh KAP berafiliasi dengan The Big Four sebanyak 2
sampel perusahaan atau 5 sedangkan yang diaudit oleh KAP tidak berafiliasi dengan
The Big Four sebanyak 38 sampel perusahaan dengan persentase sebesar
95 .
Tabel 4.4
Opini Audit Tahun Sebelumnya PRIOP
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen kelima, yaitu opini audit tahun sebelumnya merupakan skala nominal yang
menggunakan variabel dummy, dimana sampel yang menerima opini audit going
concern PRIOP pada tahun sebelumnya diberi kode “1” sedangkan sampel yang tidak menerima opini audit
non going concern PRIOP tahun sebelumnya diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai valid karena semua data dapat diproses.
Jumlah sampel yang menerima opini audit going concern tahun sebelumnya
sebanyak 17 sampel atau 42.5 dari total sedangkan sampel perusahaan yang tahun sebelumnya tidak menerima opini audit
non going concern adalah sebanyak
23 sampel atau 57.5 dari total keseluruhan.
Tabel 4.5
Opini Audit Going Concern GCAO
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
26 65.0
65.0 65.0
1 14
35.0 35.0
100.0 Total
40 100.0
100.0
Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen, yaitu opini audit
going concern GCAO, merupakan skala nominal yang
Valid 23
57.5 57.5
57.5 1
17 42.5
42.5 100.0
Total 40
100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang menerima opini audit going concern diberi kode “1” sedangkan perusahaan yang menerima opini audit
non going concern diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai data valid karena semua data diproses. Perusahaan yang menerima opini audit
going concern sebanyak 14 perusahaan atau 35 dari total keseluruhan, sedangkan perusahaan
yang tidak menerima opini audit non going concern adalah sebanyak 14
perusahaan atau 65 dari total sampel.
4.3 Pengujian Data