menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang menerima opini audit going concern diberi kode “1” sedangkan perusahaan yang menerima opini audit
non going concern diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai data valid karena semua data diproses. Perusahaan yang menerima opini audit
going concern sebanyak 14 perusahaan atau 35 dari total keseluruhan, sedangkan perusahaan
yang tidak menerima opini audit non going concern adalah sebanyak 14
perusahaan atau 65 dari total sampel.
4.3 Pengujian Data
4.3.1 Uji Multikoloniearitas
Uji ini digunakan untuk situasi dimana adanya korelasi variabel-variabel independen antara satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen.
Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat besaran VIF Variance
Inflation factor dan tolerance.
Jika nilai VIF 10 maka dapat dikatakan terjadi multikoloniearitas, yaitu terjadi hubungan yang cukup besar antara variabel-
variabel bebas. Jika angka tolerance mempunyai angka 0,10, maka variabel
tersebut tidak mempunyai masalah multikoloniearitas dengan variabel bebas lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6
Uji Multikoloniearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant Current Ratio CR
Debt to Equity Ratio DER Return on Asset ROA
Kualitas Audit ADTR Opini Audit Tahun Sebelumnya PRIOP
.921 1.086
.893 1.120
.950 1.053
.886 1.129
.865 1.157
Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dideskripsikan bahwa tidak ada gejala multikolonieritas antar variabel independen dalam penelitian ini.
Pada tabel ini dapat dilihat bahwa tidak ada nilai
tolerance yang kurang dari 0,10 dan tidak ada nilai VIF yang lebih besar dari 10. Hal ini berarti bahwa tidak ada masalah
multikoloniearitas antara variabel independennya.
4.3.2 Uji Autokorelasi
Uji yang digunakan untuk melihat autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
run test. Run test dapat digunakan untuk menguji apakah residual terdapat korelasi yang tinggi. Bila hasil output SPSS menunjukkan
probabilitas signifikansi dibawah 0.05 maka disimpulkan terdapat gejala
Universitas Sumatera Utara
autokorelasi pada model regresi tersebut. Namun jika probabilitas signifikansi di atas 0.05 maka disimpulkan model regresi tidak memiliki gejala autokorelasi dan
residualnya adalah acak. Tabel 4.7
Dari tabel 4.7 Runs Test dapat dilihat nilai tes Test Value sebesar -
0,5379 dengan Asymptotic Significance dua sisi sebesar 1,000 atau probabilitas
diatas 0,05. Hal ini berarti tidak terjadi autokorelasi pada model regresi dan residualnya random acak.
4.4 Pengujian Model