5. Pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer of opinion
Jika auditor tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan, maka laporan keuangan audit disebut laporan tanpa pendapat.
Kondisi yang menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat adalah: a. Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit
b. Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan klien
Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat tidak wajar adalah pendapat tidak wajar diberikan dalam keadaan
auditor mengetahui adanya ketidakwajaran dalam laporan keuangan klien, sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat karena auditor
tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan auditan atau karena auditor tidak independen dalam hubungannya dengan
klien.
2.1.3 Going Concern
Going concern ialah kemampuan dari sebuah badan usaha atau entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Kosasih 1985: 33 menyatakan
bahwa istilah ini diartikan sebagai anggapan bahwa operasi satuan ekonomi akan berlangsung terus di masa yang akan datang.
Going concern adalah salah satu konsep yang paling penting yang mendasari pelaporan keuangan.
Going concern dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal berlawanan.
Universitas Sumatera Utara
Biasanya informasi yang secara signifikan dianggap berlawanan adalah yang berhubungan dengan ketidakmampuan suatu entitas dalam memenuhi kewajiban
pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikan operasi yang
dipaksakan dari luar, dan kegiatan serupa yang lain IAI, 2001: SA Seksi 341, paragraf 01.
2.1.4 Opini Audit Going Concern
Going concern merupakan fondasi untuk pelaporan keuangan. Laporan audit dengan modifikasi opini mengenai
going concern adalah suatu indikasi bahwa dalam penilaian auditor terdapat risiko
auditee tidak dapat bertahan dalam bisnis. Carmichael dalam
The Auditor’s Reporting Obligation menyatakan bahwa g
oing concern dipengaruhi oleh ketidakpastian yang sangat material yang mengancam kelangsungan hidup suatu entitas atau perusahaan.
Keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
going concern merupakan keadaan yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan atau bahasa
penjelasan lain dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian
unqualified opinion, yang dinyatakan oleh auditor IAI, 2001: SA Seksi 508, paragraf 11.
Suatu auditee dianggap going concern apabila perusahaan dapat
melanjutkan operasinya dan memenuhi kewajibannya. Pihak manajemen
Universitas Sumatera Utara
bertanggung jawab untuk menentukan kelayakan dari persiapan laporan keuangan menggunakan dasar
going concern dan auditor bertanggung jawab untuk meyakinkan dirinya bahwa penggunaan dasar
going concern oleh perusahaan adalah layak dan diungkapkan secara memadai dalam laporan keuangan.
Dalam melaksanakan prosedur audit, auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi adanya kondisi yang dapat menimbulkan kesangsian besar terhadap
kemampuan perusahaan untuk mempertahankan hidupnya IAI, 2001: SA Seksi 341, paragraf 02. Signifikan atau tidaknya suatu kondisi tersebut tergantung atas
keadaan. Beberapa kondisi yang menunjukkan adanya masalah going concern
dalam suatu perusahaan adalah:
a.
Trend negatif, misalnya kerugian operasi yang berulang kali terjadi, kekurangan modal kerja, arus kas negatif, rasio keuangan penting yang
jelek.
b.
Kesulitan keuangan, misalnya kegagalan memenuhi utangnya, penunggakan pembayaran deviden, restrukturisasi utang.
c.
Masalah intern, misalnya pemogokan kerja, ketergantungan besar atas sukses proyek tertentu, komitmen yang panjang yang tidak ekonomis.
d.
Masalah luar, misalnya masalah gugatan pengadilan, kehilangan pelanggan dan pemasok utama, serta kerugian akibat bencana besar.
Auditor perlu mempertimbangkan rencana manajemen dalam mengatasi kondisi buruk dalam periode tidak lebih dari satu tahun. Dalam SA Standar
Auditing Seksi 341 dinyatakan pertimbangan – pertimbangan tersebut antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a.
Rencana untuk menjual aktiva
b.
Rencana penarikan utang atau restrukturisasi
c.
Rencana untuk mengurangi atau menunda pengeluaran
d.
Rencana untuk menaikkan modal pemilik Dalam IAI, 2001: SA Seksi 341, paragraf 03, terdapat pedoman mengenai
bagaimana auditor mengevaluasi kemampuan satuan usaha entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
going concern dalam jangka waktu pantas, yaitu:
a. Auditor mempertimbangkan apakah hasil prosedur yang dilaksanakan dalam
perencanaan, pengumpulan bukti audit untuk berbagai tujuan audit, dan penyelesaian auditnya dapat mengidentifikasi keadaan atau peristiwa yang
secara keseluruhan menunjukkan adanya kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
jangka waktu pantas. b.
Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian mengenai kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu
pantas, ia harus: 1
memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditujukan untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut
2 menetapkan kemungkinan bahwa rencana tersebut dilaksanakan secara
efektif. c.
Jika manajemen entitas tidak memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa dalam mempertahankan kelangsungan usahanya
Universitas Sumatera Utara
going concern, maka auditor mempertimbangkan untuk tidak memberikan pendapat.
d. Jika manajemen entitas memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi
dan peristiwa dalam mempertahankan kelangsungan usahanya going
concern, maka auditor memberi opini audit going concern berdasarkan kesimpulan atas tingkat efektivitas dan efisiensi dari rencana tersebut:
- Jika menurut auditor rencana manajemen dapat dijalankan dan entitas
mengungkapkan keadaan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan, maka auditor memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan
paragraf penjelasan berkaitan dengan kelangsungan hidup entitas. -
Jika menurut auditor rencana manajemen dapat dijalankan namun entitas tidak memiliki cukup pengungkapan dalam catatan atas laporan
keuangan, maka auditor memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar.
- Jika menurut auditor rencana manajemen tidak dapat dijalankan, maka
auditor tidak memberikan pendapat.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Likuiditas