5, sehingga dapat disimpulkan variabel ini tidak berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit
going concern. Rasio
leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit dengan pengungkapan
going concern perusahaan. Penyebabnya adalah rasio
leverage hanya melihat pengaruh penggunaan hutang terhadap kinerja perusahaan untuk menghasilkan laba. Sementara pertumbuhan laba
tidak mempunyai pengaruh terhadap penerimaan opini audit dengan pengungkapan
going concern Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Purba
2011, Astuti 2012, dan Demak 2012 yang menemukan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going
concern. Namun hal ini bertolak belakang dengan penelitian Sinaga 2009 dan Doris 2010 dengan hasil penelitian
leverage DER berpengaruh pada penerimaan opini audit
going concern. Alasan keputusan pemberian opini
going concern dapat dilihat karena faktor lain seperti potensi kebangkrutan perusahaan, kondisi ekonomi krisis finansial global, dan
lain-lain.
4.6.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern
Variabel profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan return
on asset memiliki koefisien negatif sebesar 0,101 dengan tingkat signifikansi 0,067 yang nilainya lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05
Universitas Sumatera Utara
5, sehingga dapat disimpulkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap penerimaan opini audit
going concern. Tanda koefisien yang negatif menunjukkan hubungan yang
berlawanan arah, yang berarti semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan perusahaan, maka akan semakin baik pula kondisi perusahaan secara
khusus untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, sehingga semakin kecil pula kemungkinan auditor memberikan opini audit
going concern, dan begitu juga sebaliknya
. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Aruan
2011 dan Purba 2011 yang menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit
going concern dan juga memberikan bukti bahwa pertumbuhan perusahaan yang diproksikan
dengan penjualan tidak menjadi pertimbangan dalam memberikan opini audit going concern. Namun hal ini bertolak belakang dengan penelitian
Susarni dan Jatmiko 2011 dan Astuti 2012 dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa ROA berpengaruh pada penerimaan opini audit
going concern.
4.6.4 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Opini Audit Going Concern
Variabel kualitas audit yang diproksikan dengan Kantor Akuntan Publik KAP berafiliasi dengan
The Big Four dan yang tidak berafiliasi dengan
The Big Four menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 1,407 dengan tingkat signifikansi 0,419 yang nilainya lebih besar dari tingkat
Universitas Sumatera Utara
signifikansi 0,05 5. Tanda koefisien yang negatif menunjukkan variabel ini memiliki arah hubungan yang berlawanan dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Tamba 2009, Susarni dan Jatmiko 2011, dan Demak 2012 yang menemukan bukti bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan KAP
tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going
concern. Namun hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Doris 2010 yang diproksikan dengan ukuran KAP
yang membuktikan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit
going concern.
4.6.5 Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern