Penerimaan Pasien di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri

1. Penerimaan Pasien di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri, prosedur dalam penanganan terhadap pasien yang datang untuk berobat

yakni setiap pasien yang datang ke RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri diwajibkan untuk melakukan pendaftaran. Pada tahap inilah pasien/keluarga pasien telah bersepakat untuk memulai hubungan perjanjian terapeutik dengan dokter yang akan merawat nantinya. Bahwa pasien/keluarga pasien yang mendaftar telah bersepakat untuk dilakukan tahap selanjutnya yaitu tahap penyembuhan dimana pada tahap ini pasien nantinya akan berhubungan dengan dokter sebagai pihak yang melayani dalam upaya penyembuhan atas suatu penyakit yang diderita pasien. Saat pasien bertemu dengan dokter dalam upaya untuk penyembuhan penyakit pasien dan dokter telah bersedia untuk memberikan upaya pelayanan kesehatan kepada pasien, maka saat itulah perjanjian terapeutik terjadi. Guna memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pelaksanaan perjanjian terapeutik di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri, maka penulis akan menjelaskan mengenai prosedur pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.

Berikut penjelasan mengenai prosedur pasien rawat jalan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri:

a. Setiap pasien yang datang sendiri atau atas dasar rujukan wajib mendaftar terlebih dahulu. Dari tahap pendaftaran inilah dapat diketahui bahwa

pasien/keluarga pasien telah bersedia melakukan pengobatan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso. Melalui pendaftaran tersebut, pasien/keluarga

pasien juga telah mengikatkan dirinya dalam sebuah instansi sebelum melakukan tahap penyembuhan yang dilakukan oleh dokter. Melalui proses mendaftar pula pihak rumah sakit telah bersedia memberikan pelayanan kepada pasien dengan menunjuk dokter sesuai dengan keluhan penyakit pasien dan memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur-prosedur yang ada di rumah sakit sehingga pasien bisa bertemu langsung dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan terhadap penyakit yang diderita pasien dan saat itulah perjanjian terapeutik terjadi. Apabila pasien menggunakan kartu Asuransi Kesehatan (Askes) atau dengan kartu Asuransi Keluarga Miskin (Askin), pendaftaran perlu menggunakan syarat-syarat dengan menyertakan :

1) Kartu Askes atau Askin yang mencantumkan nama pasien yang dikeluarkan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati atau Walikota.

2) Surat keterangan tidak mampu, legalisir sampai tingkat kecamatan.

3) Surat rujukan dari puskesmas

4) Kartu keluarga

b. Pasien/keluarga pasien kemudian mendapat pengarahan dari pihak rumah sakit yakni apabila sebelumnya pasien pernah berobat di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso, maka akan diambilkan rekor medik (RM) yang lama. Apabila pasien belum pernah berobat maka akan dibuatkan nomor register rekam medik untuk dibuatkan rekor medik yang baru. Rekor medik merupakan catatan kesehatan pasien yang disimpan di bagian rekam medik yang digunakan sewaktu-waktu apabila pasien atau dokter membutuhkan.

c. Setelah mendapat penjelasan dari pihak rumah sakit, pasien akan diantarkan ke bagian poliklinik (Poli) atau Instalasi Gawat Darurat (IGD) tergantung dari jenis penyakit pasien. Di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri, ada berbagai Poli yang dipisahkan sesuai dengan jenis penyakit dan tiap Poli sudah disediakan dokter yang menangani jenis penyakit tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing.

d. Di Poliklinik atau di UGD, pasien ditangani langsung oleh dokter dengan dibantu perawatnya kemudian dokter akan menanyakan kondisi atau keluhan

penyakit yang diderita oleh pasien dan pasien wajib memberikan penjelasan mengenai penyakit maupun keluhan yang dirasakannya secara jelas dan lengkap, baru kemudian dokter berkewajiban memberikan infomasi yang jelas dan lengkap juga mengenai ihwal penyakit yang diderita pasien tersebut dengan segala akibat yang dapat diperhitungkan menurut ilmu kedokteran dalam perawatannya. Dalam mengambil keputusan, pasien/keluarga pasien memerlukan informasi yang lengkap mengenai diagnosisnya, perawatannya, risiko yang mungkin terjadi dan ramalan tentang penyakitnya dengan istilah- istulah yang dapat dimengerti oleh pasien sehingga memudahkan pasien/ keluarga pasien untuk menentukan sikap. Apabila pasien menerima/memberi

ijin untuk dirawat, maka suatu persetujuan medis akan timbul dan kedua belah ijin untuk dirawat, maka suatu persetujuan medis akan timbul dan kedua belah

e. Pasien/keluarga pasien yang setuju untuk dilakukan tahap pengobatan oleh dokter nantinya akan menerima informasi dari hasil anamnesa atas penyakitnya dan harus mengikuti saran dokter mengenai obat dan pasien boleh pulang dalam keadaan sembuh total atau mungkin perlu berobat ulang.

Sebagai contohnya yakni : Pasien X datang ingin berobat, Pasien X harus mendaftarkan dirinya terlebih dahulu yang artinya siap untuk melakukan pengobatan di Rumah Sakit. Pasien X mendaftar untuk mencabut giginya yang sakit. Dari pihak rumah sakit, pasien akan dibawa ke Poli gigi. Pasien kemudian bertemu dengan dokter dan menjelaskan bahwa giginya sedang sakit. Dokter kemudian memeriksa penyebab gigi yang sakit tersebut dan menurut hasil pemeriksaan ternyata giginya berlubang sehingga agar menghilangkan rasa sakit tersebut maka giginya harus dicabut. Dokter bersedia mencabut gigi pasien X apabila keduanya sudah melakukan kesepakatan. Pasien X sepakat untuk dicabut maka dokter pun mencabut gigi dari pasien X tersebut. Sakit gigi pasien X sudah hilang maka pasien pun diperbolehkan pulang dalam keadaan sembuh.

Prosedur pasien rawat inap di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tahap alur pasien rawat inap berlangsung setelah dokter bertemu dengan pasien/keluarga pasien dan memeriksa penyakit pasien yang setelah diperiksa, pasien dinyatakan harus mendapat perawatan yang intensif sehingga pasien harus dirawat di rumah sakit.

b. Pasien/keluarga pasien akan menerima surat permintaan untuk dirawat dari pihak rumah sakit. Dalam melakukan rawat inap diperlukan persetujuan dari pasien/keluarga pasien dan dokter yang bersangkutan, dimana sebelumnya pihak pasien/keluarga pasien akan diberikan penjelasan mengenai prosedur b. Pasien/keluarga pasien akan menerima surat permintaan untuk dirawat dari pihak rumah sakit. Dalam melakukan rawat inap diperlukan persetujuan dari pasien/keluarga pasien dan dokter yang bersangkutan, dimana sebelumnya pihak pasien/keluarga pasien akan diberikan penjelasan mengenai prosedur

c. Setelah terjadi kesepakatan antara pihak pasien/keluarga pasien dengan pihak rumah sakit maka pasien dibawa ke ruang perawatan untuk mendapat pengobatan selanjutnya. Apabila pasien tidak bersedia dirawat di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri, maka pasien bisa dirujuk ke rumah sakit lain. Selama perawatan, bila kondisi pasien segera membaik maka pasien diperbolehkan pulang dalam keadaan sembuh total atau perlu berobat ulang.

Dari keterangan mengenai pelaksanaan perjanjian terapeutik yang terjadi melalui proses penerimaan pasien dari pasien rawat inap maupun yang rawat jalan, dapat diketahui bahwa hubungan perjanjian terapeutik antara dokter dan pasien dilakukan sebagai upaya pelayanan medis terhadap pasien atas segala keluhan penyakit yang diderita dimana dokter akan berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan terapi yang paling tepat terhadap penyakit pasien. Perjanjian terapeutik terjadi saat pasien/keluarga pasien bertemu dengan dokter dan sepakat untuk melakukan tindakan medis atau pengobatan. Kesepakatan diantara kedua belah pihak tersebut dinyatakan dalam suatu persetujuan tindakan medik (informed consent )