Konsumsi Sumber Vitamin dan Mineral Remaja Putri

4.2. Karateristik Responden

SMP Shafiyyatul Amaliyyah merupakan sekolah swasta dengan siswa rata-rata tergolong pada kelompok masyarakat menengah ke atas. Setiap harinya siswa menghabiskan sekitar 9 jam di sekolah dengan berbagai aktivitas belajar. Kondisi ini mengharuskan siswa untuk makan siang di sekolah. Adapun penyelenggararaan makan siang dilaksanakan langsung oleh pihak sekolah dengan metode prasmanan yang tersedia dalam menu lengkap dimana setiap siswa boleh memilih makanan sesuai menu yang disediakan berdasarkan selera masing- masing. Akan tetapi setiap siswa tidak diwajibkan makan siang bersama di ruang makan dan diperbolehkan membawa makanan sendiri dari rumah khususnya untuk siswa yang memiliki alergi pada makanan tertentu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada umumnya remaja putri berumur antara 11-14 tahun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja putri yang berusia 11 tahun sebanyak 2 orang 4,5, berusia 12 tahun sebanyak 15 orang 34,1, berusia 13 tahun sebanyak 19 orang 43,2, dan yang berusia 14 tahun sebanyak 8 orang 18,2. Diketahui, mayoritas responden remaja putri yang mengalami nyeri haid berusia 13 tahun.

4.3 Konsumsi Sumber Vitamin dan Mineral Remaja Putri

Vitamin dan mineral merupakan zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh sebagai zat pembangun dan pengatur bagi tubuh khususnya pada remaja yang berada pada usia pertumbuhan dan pubertas. Kekurangan vitamin dan mineral pada remaja tidak hanya berdampak pada metabolisme tubuh, tetapi juga berpengaruhi pada perkembangan organ reproduksi pada remaja. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentangasupan vitamin B6, vitamin E, Kalsium dan Zink pada remaja putri bahwa diketahui dari 44 orang remaja putri terdapat sebanyak 34 remaja putri mendapatkan asupan vitamin B6 yang kurang 77,3, sedangkan 10 remaja putri mendapatkan asupan vitamin B6 yang cukup 22,7. Diketahui mayoritas remaja putri mendapatkan asupan vitamin B6 yang kurang. Bahan makanan sumber vitamin B6 yang mayoritasdikonsumsi oleh remaja putri yaitu daging, susu, telur, dan kacang-kacangan. Adapun untuk asupan vitamin E, seluruh remaja putri, yaitu sebanyak 44 orang 100 mendapatkan asupan vitamin E yang kurang. Bahan makanan sumber vitamin E yang dikonsumsi oleh remaja putri yaitu kecambah, sayuran hijau seperti bayam, kangkung, buncis, dan sawi, telur, dan kacang-kacangandan produk olahannya seperti kacang tanah, kacang merah, kacang hijau tempe dan tahu. Konsumsi mineral remaja putri, khususnya kalsium pada remaja putri paling banyak berada pada kategori kurang, dimana sebanyak 36 remaja putri mendapatkan asupan kalsium yang kurang 81,8, sedangkan 8 remaja putri mendapatkan asupan kalsium yang cukup 18,2. Diketahui mayoritas remaja putri mendapatkan asupan kalsium yang kurang. Bahan makanan sumber kalsium yang dikonsumsi oleh remaja putri antara lain susu dan produk olahannya, ikan, udang, kerang, kepiting dan kacang-kacangan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari 44 orang remaja putri terdapat sebanyak 40 remaja putri mendapatkan asupan zink yang kurang 90,9, sedangkan 4 remaja putri mendapatkan asupan zink yang cukup 9,1. Diketahui mayoritas remaja putri mendapatkan asupan zink yang kurang. Bahan makanan sumber zink yang dikonsumsi oleh remaja putri yaitu kerang, tiram, hati, kacang-kacangan, dan susu. Tingkat asupan vitamin dan mineral remaja putri dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Asupan Vitamin dan Mineral Remaja Putri No. Asupan Vitamin dan Mineral n Rata-rata Konsumsi per hari mg Asupan Vitamin B6 1. a. Kurang 34 77,3 0,8 b. Cukup 10 22,7 Total 44 100,0 Asupan Vitamin E 2. a. Kurang 44 100,0 3,9 b. Cukup 0,0 Total 44 100,0 Asupan Kalsium 3. a. Kurang 36 81,8 518,8 b. Cukup 8 18,2 Total 44 100,0 Asupan Zink 4. a. Kurang 40 90,9 6,7 b. Cukup 4 9,1 Total 44 100,0 Berdasarkan jenis dan frekuensi konsumsi sumber vitamin dan mineral, khususnya vitamin B6, vitamin E, Kalsium dan Zink pada remaja putri dapat diketahui bahwa dari jenis makanan lauk hewani terdapat 18 orang 40,9 yang mengonsumsi telur dengan frekuensi 4-6 kali seminggu, 24 orang 54,5 mengonsumsi daging ayam dengan frekuensi 4-6 kali per minggu, 16 orang 36,4 mengonsumsi daging sapi sebanyak 4-6 kali dan 1-3 kali per minggu, 16 orang 36,4 mengonsumsi ikan dengan frekuensi 4-6 kali dalam seminggu, 16 orang 36,4 mengonsumsi udang sebanyak 1-3x seminggu, 13 orang 29,5 mengonsumsi kerang dengan frekuensi 1 kali dalam sebulan, dan sebanyak 16 orang 36,4 dan 18 orang 40,9 tidak mengonsumsi tiran dan hati. Konsumsi sumber vitamin dan mineral dari lauk nabati pada remaja putri terdapat 17 orang 38,6 mengonsumsi tempe dengan frekuensi 4-6 kali dalam seminggu, 13 orang 29,5 mengonsumsi tahu sebanyak 4-6 kali per minggu, 16 orang mengonsumsi kacang tanah dengan frekuensi sekali dalam sebulan, 15 orang 34,1 tidak pernah mengonsumsi kacang merah, dan 15 orang lainnya mengonsumsi kacang merah sebanyak sekali dalam sebulan, 20 orang 45,4 mengonsumsi kacang hijau dengan frekuensi sekali dalam sebulan. Sayur-sayuran hijau dan kecambah yang merupakan sumber vitamin E yang dikonsumsi oleh remaja putri antara lain kangkung, bayam, buncis, sawi, daun ubi, dan tauge. Terdapat 16 orang 36,4 mengonsumsi bayam sebanyak 4- 6 kali seminggu, 17 38,6 orang mengonsumsi kangkung sebanyak 4-6 kali seminggu, 14 orang 31,8 tidak pernah mengonsumsi buncis, 13 orang 29,5 mengonsumsi daun ubi dan tauge dengan frekuensi 1-3 kali per minggu, dan 16 orang tidak pernah mengonsumsi sawi. Bahan makanan lainnya yang sering dikonsumsi oleh remaja putri yaitu susu, dimana sebanyak 26 orang 59,1 mengonsumsi susu dengan frekuensi 1-3 kali per hari, 9 orang mengonsumsi susu sebanyak 4-6 kali seminggu, dan 3 orang mengonsumsi susu hanya sekali sebulan. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Konsumsi Sumber Vitamin dan Mineral Nama Bahan Makanan Frekuensi Konsumsi Jumlah Tidak Pernah 1-3xhr 4-6xmgg 1-3xmgg 1xbln n n n n n n Makanan Pokok Nasi 44 100 Lauk Hewani Telur 1 2,3 11 25,0 18 40,9 11 25,0 3 6,8 44 100 Daging Ayam 0,0 12 27,2 24 54,5 8 18,2 44 100 Daging Sapi 3 6,8 5 11,4 16 36,4 16 36,4 4 9,1 44 100 Ikan 2 4,5 7 15,9 16 36,4 14 31,8 5 11,4 44 100 Udang 3 6,8 1 2,3 14 31,8 16 36,4 10 22,7 44 100 Kerang 11 25,0 1 2,3 8 18,2 11 25,0 13 29,5 44 100 Kepiting 11 25,0 2 4,5 7 15,9 8 18,2 16 36,4 44 100 Tiram 16 36,4 7 15,9 6 13,6 15 34,1 44 100 Hati 18 40,9 6 13,6 8 18,2 12 27,2 44 100 Lauk Nabati Tempe 2 4,5 5 11,4 17 38,6 15 34,1 5 11,4 44 100 Tahu 5 11,4 4 9,1 13 29,5 12 27,2 10 22,7 44 100 Kacang tanah 13 29,5 4 9,1 11 25.0 16 36,4 44 100 Kacang Merah 15 34,1 2 4,5 1 2,3 11 25,0 15 34,1 44 100 Kacang Hijau 14 31,8 3 6,8 7 15,9 20 45,4 44 100 Sayuran Bayam 6 13,6 9 20,4 16 36,4 10 22,7 3 6,8 44 100 Kangkung 4 9,1 6 13,6 17 38,6 12 27,2 5 11,4 44 100 Buncis 14 31,8 2 4,5 11 25,0 11 25,0 6 13,6 44 100 Daun Ubi 11 25,0 4 9,1 13 29,5 12 27,2 4 9,1 44 100 Tauge 12 27,2 3 6,8 13 29,5 7 15,9 9 20,4 44 100 Sawi 16 36,4 2 4,5 13 29,5 8 18,2 5 11,4 44 100 Lain-lain Susu 26 59,1 9 20,4 6 13,6 3 6,8 44 100

4.4 Status Gizi Remaja Putri