Asupan Kalsium Remaja Putri

5.1.3 Asupan Kalsium Remaja Putri

Usia remaja merupakan usia pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dimana setiap remaja membutuhkan asupan Kalsium yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan mereka. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2 dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Fungsi kalsium pada remaja berperan besar bagi pertumbuhan dalam seperti pembentukan tulang dan gigi. Selain itu kalsium juga berfungsi sebagai katalisator reaksi-reaksi biologik seperti absorpsi vitamin B12 , dan kontraksi otot. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok, dan rapuh, osteomalasia atau riketsia pada orang dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D dan ketidakseimbangan kalsium terhadap fosfor. Kadar kalsium yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang Almatsier, 2004. Sumber kalsium utama adalah susu dan produk olahannya seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang, ikan kering, udang, kerang, kepiting merupakan sumber kalsium yang baik. Serealia, kacang-kacangan dan produk olahannya seperti tahu dan tempe, sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga, tetapi bahan makanan ini mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat, fitat, dan oksalat Almatsier, 2004. Sumber kalsium yang dikonsumsi oleh remaja putri yaitu susu dengan rata-rata dikonsumsi 200 mg 1 gelas dengan frekuensi 1-3 kali per hari. Ikan dikonsumsi oleh remaja putri rata- rata dengan frekuensi 4-6 kali dalam seminggu, udang dikonsumsi rata-rata sebanyak 1-3 kali dalam seminggu, sedangkan untuk kerang dan kepiting hanya dikonsumsi sekali dalam sebulan. Namun tingginya konsumsi makanan penghambat penyerapan kalsium seperti bayam, dan teh pada remaja putri diduga menyebabkan kalsium yang masuk tidak diserap secara optimal oleh tubuh. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi remaja putri yaitu sebanyak 1200 mg per hari. Penelitian dari British research Nutrition mengatakan bahwa orang Indonesia mengkonsumsi kalsium hanya 40 dari total kebutuhan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan rata-rata angka konsumsi kalsium remaja putri per hari sebanyak 518,8 mg dimana rata-rata remaja putri kekurangan kalsium sebesar 63. Kebutuhan kalsium per hari akan terpenuhi bila mengonsumsi makanan yang seimbang setiap hari. Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa remaja putri mengalami dismenorea terbanyak mempunyai tingkat konsumsi Kalsium dalam kategori kurang dengan kejadian dismenorea sedang, yaitu sebanyak 18 orang 50. Peran kalsium dalam mengatasi kejadian dismenorea bersama dengan magnesium berperan dalam tansmisi saraf. Jika otot kekurangan kalsium maka otot tidak dapat mengendur dan akan mengkibatkan kram Hill, 2002. Akan tetapi dalam tingginya konsumsi makanan penghambat penyerapan kalsium seperti kopi, teh, coklat, dan serat dapat menyebabkan kalsium yang dikonsumsi tidak berperan secara optimal. Menurut Lutviah 2007 tingginya frekunsi konsumsi pangan penghambat kalsium seperti teh, agar-agar, suplemen serat, kopi, cokelat dan minuman bersoda dapat menghambat penyerapan dan pemanfaatan kalsium dalam tubuh dengan hubungannya mengatasi nyeri haid. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, remaja putri SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan cukup sering mengonsumsi makanan penghambat penyerapan kalsium seperti teh, bayam, dan coklat.

5.1.4 Asupan Zink Remaja Putri