92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian dan analisa tentang “analisa hukum penetapan ahli waris”, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Penetapan ahli waris merupakan penetapan yang memuat mengenai ahli waris
yang berhak terhadap harta warisan. Penetapan ini dibuat apabila ada permohonan dari para ahli waris yang berisikan tentang nama pewaris, nama para
ahli waris yang berhak terhadap harta warisan. Adapun prosedur terkait dengan penetapan ahli waris yang harus ditempuh ialah mengajukan surat permohonan
Penetapan Ahli Waris ke Pengadilan Agama. Permohonan diajukan ke pengadilan oleh ahli waris, dengan menyertakan bukti-bukti yang dapat
memperkuat dasar permohonannya, seperti bukti tertulis surat berupa akta nikah, silsilah keluarga yang biasanya terdapat pada kartu keluarga, surat
keterangan kematian, surat pengantar dari kepala desa, serta bisa juga berupa saksi-saksi yang dapat memperkuat keterangan dalam persidangan. Dengan
adanya penetapan ini maka para ahli waris mempunyai kekuatan hukum yang sah dan dapat mempergunakan harta warisan tersebut sesuai dengan bagiannya
masing-masing. 2.
Ditinjau dari sudut pembuatnya, lembaga-lembaga yang berwenang membuat surat penetapan ahli waris adalah lembaga peradilan, baik Pengadilan Negeri
92
Universitas Sumatera Utara
93
maupun Pengadilan Agama, instansi pemerintah dalam hal ini Balai Harta Peninggalan, Notaris, serta keterangan waris yang dibuat oleh para ahli waris
yang disaksikan dan dibenarkan oleh Kepala Kelurahan dan diketahui oleh Camat setempat.
3. Penetapan ahli waris dapat dibatalkan oleh karena beberapa sebab seperti ahli
waris yang tersebut dalam penetapan bukanlah satu-satunya ahli waris, atau ahli waris tersebut memalsukan data maupun dokumen-dokumen yang diberikannya
sehingga ada pihak-pihak lain yang merasa keberatan dan dirugikan, yang kemudian menuntut pembatalan penetapan ahli waris tersebut. Dan dalam hal ini
hakim menolak pembatalan penetapan ahli waris karena penggugat bukanlah merupakan orang yang tepat untuk menuntut pembatalan, sebab ia adalah anak
tiri yang tidak mempunyai hubungan darah dengan pewaris. Dan tidak termasuk kedalam golongan ahli waris.
B. SARAN