Faktor-faktor Penyebab Hakim Menolak Pembatalan Penetapan Ahli Waris

87 Menimbang, bahwa seandainya penggugat ingin ditetapkan sebagai ahli waris yang sah, penggugat hanya ada hubungan hukum keahliwarisan dari silsilah almarhum AS, baik keatas maupun kebawah, tidak dari almarhum nyonya UK. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima niet onvanklijke verklaard. Memperhatikan segala perundang-undangan yang berlaku serta dalil-dalil hukum yang berkenaan dengan perkara ini : MENGADILI DALAM EKSEPSI : Menolak eksepsi tergugat DALAM POKOK PERKARA : Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima dan menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara hingga saat ini sebesar Rp.241.000,- dua ratus empat pukuh satu ribu rupiah.

B. Faktor-faktor Penyebab Hakim Menolak Pembatalan Penetapan Ahli Waris

Peradilan Agama merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan khususnya bagi yang beragama Islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu bentuk negara demokrasi modern adalah susunan kekuasaan negaranya terdiri dari tiga bagian yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif, tak Universitas Sumatera Utara 88 terkecuali Indonesia. Dalam hal ini lembaga Peradilan Agama merupakan bagian dari kekuasaan yudikatif yang tetap menginduk kepada Mahkamah Agung kedudukannya sederajad dengan Pengadilan Negeri. Undang-undang No.3 tahun 2006 Jo undang- undang No.50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama yang berbunyi : “Peradilan Agama merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur dalam undang-undang ini.” Hakim merupakan unsur utama dalam pengadilan. Bahwa ia identik dengan pengadilan itu sendiri. Kebebasan kekuasaan kehakiman seringkali diidentikkan dengan kebebasan hakim. Demikian halnya dengan keputusan pengadilan diidentikkan dengan keputusan hakim. Oleh karena itu pencapaian penegakan hukum dan keadilan terletak pada kemampuan dan kearifan hakim dalam merumuskan keputusan yang mencerminkan keadilan. Berdasarkan kasus diatas maka menurut hasil penelitian faktor-faktor atau alasan-alasan yang menyebabkan hakim menolak pembatalan penetapan ahli waris tersebut adalah : a. Bahwa kasus tersebut menitikberatkan pada penetapan ahli waris. Dimana salah satu pihak merasa dirinya berhak atas harta warisan dari pewaris. Bahwa penetapan ahli waris itu memuat mengenai penentuan ahli waris yang berhak terhadap harta dari pewaris. Dengan adanya penetapan ahli waris, maka para ahli waris dapat melakukan tindakan hukum terhadap harta tersebut dan dapat melakukan pembagian sesuai dengan porsinya masing-masing. Universitas Sumatera Utara 89 b. Yang berhak untuk menjadi ahli waris adalah mereka yang memiliki hubungan kekeluargaan baik itu karena hubungan darah maupun karena hubungan perkawinan. c. Oleh karena penggugat merupakan anak tiri dari pewarris, maka menurut hukum penggugat tidak berhak atau bukanlah termasuk kedalam salah satu ahli waris. Sebab penggugat tidak memiliki hubungan kekeluargaan atau hubungan darah dengan pewaris. d. Oleh karena penetapan ahli waris tersebut merupakan penetapan mengenai harta dari nyonya UK, dimana penggugat tidak memiliki hubungan, maka permohonan pembatalan penetapan ahli waris yang diajukan oleh penggugat tidak diterima atau tidak dikabulkan oleh hakim Pengadilan Agama Medan. Ditinjau dari sudut pembuatnya, keterangan ahli waris dapat dibuat oleh lembaga peradilan, baik Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama, instansi pemerintah dalam hal ini Balai Harta Peninggalan, Notaris, serta keterangan ahli waris yang dibuat oleh para ahli waris yang disaksikan dan dibenarkan oleh Kepala Kelurahan dan diketahui oleh Camat setempat. Surat keterangan waris sampai saat ini tidak ada peraturan yang mengatur secara spesifik. Dalam prakteknya dibedakan dengan dua istilah yang hampir sama tetapi berbeda dari instansi yang mengeluarkan surat keterangan waris tersebut. Surat keterangan waris ini secara umum hanya berisikan mengenai keterangan dan pernyataan dari para ahli waris bahwa mereka adalah benar-benar merupakan ahli waris yang sah dari pewaris yang telah meninggal dunia. Kegunaan surat keterangan Universitas Sumatera Utara 90 waris ini biasanya untuk membuktikan bahwa benar ahli waris yang disebutkan dalam surat keterangan tersebut adalah ahli waris yang sah dari pewaris. Yang dimaksud dengan Surat Keterangan Waris Verklaring van Erfpacht adalah surat keterangan yang dibuat oleh notaris yang memuat ketentuan siapa yang menurut hukum merupakan ahli waris yang sah dari seseorang yang meninggal dunia. 89 Namun notaris bukanlah satu-satunya pejabat yang dapat mengeluarkan keterangan waris. Seorang hakim juga berwenang untuk membuatnya. Hakim baik itu Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama dapat mengeluarkan mengenai surat keterangan ahli waris tersebut. Adapun kekuatan dari surat keterangan ahli waris yang dibuat baik itu oleh notaris maupun hakim di pengadilan hanya menerangkan bahwa notaris atau hakim itu menganggap para ahli waris yang namanya tercantum dalam keterangannya sebagai orang-orang yang benar-benar berhak atas warisan. Pada umumnya syarat untuk dapat membuat surat keterangan ahli waris adalah pemohon harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain menunjukkan Kartu Tanda Penduduk KTP masing-masing ahli waris, KTP pewaris, kartu keluarga yang memuat silsilah hubungan antara pewaris dan ahli waris, dan beberapa orang saksi yang mengetahui tentang kedudukan pewaris dan para ahli waris yang sah baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia. 89 R. Soegondo Notodisoerjo, Hukum Nataiat Di Indonesia –Suatu Penjelasan, Rajawali Pers, Jakarta, 1982, hal.57 Universitas Sumatera Utara 91 Oleh karena penetapan ahli waris merupakan produk dari Pengadilan Agama, maka untuk pembatalan penetapan ahli waris maka yang berhak atau berwenang untuk membatalkannya adalah Mahkamah Agung, sebab Pengadilan Agama tidak mungkin untuk membatalkan penetapan yang dikeluarkannya sendiri. 90 Proses pembatalannya pun sama dengan sidang pada umumnya. Dengan adanya pembatalan penetepan ahli waris tersebut maka berakibat ahli waris yang telah ditetapkan tersebut tidak lagi sah dianggap sebagai ahli waris, dan tidak berhak untuk mempergunakan harta warisan tersebut. 90 Ibid Universitas Sumatera Utara 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian dan analisa tentang “analisa hukum penetapan ahli waris”, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Penetapan ahli waris merupakan penetapan yang memuat mengenai ahli waris yang berhak terhadap harta warisan. Penetapan ini dibuat apabila ada permohonan dari para ahli waris yang berisikan tentang nama pewaris, nama para ahli waris yang berhak terhadap harta warisan. Adapun prosedur terkait dengan penetapan ahli waris yang harus ditempuh ialah mengajukan surat permohonan Penetapan Ahli Waris ke Pengadilan Agama. Permohonan diajukan ke pengadilan oleh ahli waris, dengan menyertakan bukti-bukti yang dapat memperkuat dasar permohonannya, seperti bukti tertulis surat berupa akta nikah, silsilah keluarga yang biasanya terdapat pada kartu keluarga, surat keterangan kematian, surat pengantar dari kepala desa, serta bisa juga berupa saksi-saksi yang dapat memperkuat keterangan dalam persidangan. Dengan adanya penetapan ini maka para ahli waris mempunyai kekuatan hukum yang sah dan dapat mempergunakan harta warisan tersebut sesuai dengan bagiannya masing-masing. 2. Ditinjau dari sudut pembuatnya, lembaga-lembaga yang berwenang membuat surat penetapan ahli waris adalah lembaga peradilan, baik Pengadilan Negeri 92 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisa Yuridis Penetapan Ahli Waris Berdasarkan Hukum Waris BW (Putusan Pengadilan Negeri Jember No. 67/Pdt.G/2011/PN.Jr)

5 33 10

ANALISA YURIDIS PENETAPAN AHLI WARIS BERDASARKAN HUKUM WARIS BW (Studi Putusan Pengadilan Negeri Jember No. 67/Pdt.G/2011/PN.Jr)

2 49 18

Ayah Sebagai Pengasuh Bagi Anak Yang Belum Mumayyiz (Analisis Putusan Perkara No. 2282/Pdt.G/2009/PA.JS)

0 5 0

Tinjauan Yuridis Terhadap Kewarisan Munasakhah Dalam Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Medan No. 77 Pdt.P 2009 Pa Mdn)

0 2 17

Tinjauan Yuridis Terhadap Kewarisan Munasakhah Dalam Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Medan No. 77 Pdt.P 2009 Pa Mdn)

0 0 2

Tinjauan Yuridis Terhadap Kewarisan Munasakhah Dalam Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Medan No. 77 Pdt.P 2009 Pa Mdn)

0 1 28

Tinjauan Yuridis Terhadap Kewarisan Munasakhah Dalam Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Medan No. 77 Pdt.P 2009 Pa Mdn)

0 3 34

BAB II PROSES UNTUK MENDAPATKAN PENETAPAN AHLI WARIS A. Tinjauan Umum Tentang Pewarisan 1. Pengertian Pewarisan a. Pengertian Hukum Waris Perdata - Analisa Hukum Penetapan Ahli Waris (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1229/Pdt.G/2010/PA/Mdn)

0 1 46

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisa Hukum Penetapan Ahli Waris (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1229/Pdt.G/2010/PA/Mdn)

2 4 20

ANALISA HUKUM PENETAPAN AHLI WARIS (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MEDAN NOMOR 1229PDT.G2010PAMDN) TESIS

1 4 16