Pengertian Gambaran Kasus Kasus Rujukan persalinan di Rsu Dr Pringadi Medan Periode Januari – Desember 2014

belum sempurna. Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami oleh semua lapisan ibu hamil sehingga pengetahuan tentang pengeloaan hipertensi dalam kehamilan harus benar benar di pahami oleh semua tenaga medik baik pusat maupun daerah. Sarwono, 2010 Ibu dengan gangguan hipertensi yang diinduksikan kehamilan dapat berkembnag dari penyakit ringan sampai kondisi yang lebih serius.Sedikit ibu yang mengalami Eklamsia memiliki tekanan darah normal. Tangani ibu yang mengalami konvulsi seperti menangani eklamsia sampai diagnosis lain di tegakkan. Devi Yulianti, 2006 Bidan di garis depan pemberian perawatan maternitas idealnya di tempatkan pada surveilans primer dan di deteksi dini pre eklamsia. Aktfitas tindak lanjut yang di lakukan oleh bidan saat kondiisi setelah terdeteksi akan menentukan saat ibu masuk ke tingkat perawatan sekunder dan tersier. Hal ini dapat mencegah kedaruratan sehingga aktifitas tersebut sangat penting untuk kehamilan individu. Boyle,M,2007

B. Klasifikasi

Klasifikasi yang di pakai di indonesia adalah berdasarkan Report of the national hight blood Presure Education Program Working Group on Hight Blood Pressure in Pregnancy : 1. Hipertensi Kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kahamilan 20 minngu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minngu dan hipertensi menetap sampai 12 minngu pasca persalinan . 2. Pre Eklamsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minngu kehamilan disertai dengan proteinuria 3. Ekalmsi adalah Preeklamsi yang disertai dengan kejang kejang atau bahkan koma. 4. Hipertensi kronik dengan superinfosed preeklamsi adalah hipertensi kronik yang disertai tanda tanda preeklamsi atau hipertensi kronik disertai proteinuria. 5. Hioertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi dan akan menghilang setelah 3 bulan pascapersalian atau kehamilan dengan tanda tanda pre eklamsi tetapi tanpa proteinuria.

C. Faktor resiko

Terdapat banyak faktor resiko untuk terjadinya hipertensi pada kehamilan yang dapat dikelompokkan dalam faktor resiko sebagai berikut : 1. Primigravida, primipaternitas 2. Hiperplasentosis misalnya molahidatidosa, kehamilan multipel diabetes militus hidrops fetalis, bayi besar. 3. Umur yang ekstrim. 4. Riwayat keluarga pernah preeklamsi atau eklamsi 5. Penyakit penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil. 6. Obesitas.

D. Patofisiologi

Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui denagn jelas. Banyak teori yang telah di kemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan, tetapi jika tidak ada satu pun teori tersebut yang dianggap mutlak benar. Teori teori yang sekarang banyak dianut adalah sebagai berikut : 1. Teori kelaina vaskularisasi plasenta 2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel