Gejala klinik Penatalasanaan Kehamilan Ektopik

Menurut Mistha Datta, 2010 Mola hidatidosa adalah tumor jinak pada jaringan tropoblas. Fertilisasi abnormal ovum yang mengalami enukleasi atau sperma haploid yang mengalami duplikasi atau dispermi.

B. epidemiologi

Insiden Molahidatidosa sering di dapatkan pada manusia usia reproduktif. Wanita pada masa remaja awal atau usia perimenopauase akan sangat beresiko. Wanita yang berusia 35 tahun memiliki resiko 2 kali lipat. Wanita Usia . 0 tahun memiliki resiko 7 kali lipat di banding dengan usia yang lebih muda. Paritas tidak mempengaruhi terjadinya molahidatidosa. C . Patofisiologi Hamil Anggur atau Molahiodatidosa dapat terjadi karena a. Tidak adanya Buah kehamilan atau adanya perubahan sistem aliran darah terhadap buah kehamilan, pada usia kehamilan munggu ke 3 sampai minggu ke 4. b. Aliran darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin akibatnya terjadi peningkatan produksi cairan sel tropoblas bagian

C. Hipertensi dalam kehamilan

A. Pengertian Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5 – 15 penyulit kehamilan dan merupakan salah satu penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Di indonesia Mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam kehamilan juga masih cukup tinggi. Hal ini di sebabkan selain oleh etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan persalinan masih di tangani oleh petugas nonmedik dan sistem rujukan yang masih belum sempurna. Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami oleh semua lapisan ibu hamil sehingga pengetahuan tentang pengeloaan hipertensi dalam kehamilan harus benar benar di pahami oleh semua tenaga medik baik pusat maupun daerah. Sarwono, 2010 Ibu dengan gangguan hipertensi yang diinduksikan kehamilan dapat berkembnag dari penyakit ringan sampai kondisi yang lebih serius.Sedikit ibu yang mengalami Eklamsia memiliki tekanan darah normal. Tangani ibu yang mengalami konvulsi seperti menangani eklamsia sampai diagnosis lain di tegakkan. Devi Yulianti, 2006 Bidan di garis depan pemberian perawatan maternitas idealnya di tempatkan pada surveilans primer dan di deteksi dini pre eklamsia. Aktfitas tindak lanjut yang di lakukan oleh bidan saat kondiisi setelah terdeteksi akan menentukan saat ibu masuk ke tingkat perawatan sekunder dan tersier. Hal ini dapat mencegah kedaruratan sehingga aktifitas tersebut sangat penting untuk kehamilan individu. Boyle,M,2007

B. Klasifikasi

Klasifikasi yang di pakai di indonesia adalah berdasarkan Report of the national hight blood Presure Education Program Working Group on Hight Blood Pressure in Pregnancy : 1. Hipertensi Kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kahamilan 20 minngu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minngu dan hipertensi menetap sampai 12 minngu pasca persalinan . 2. Pre Eklamsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minngu kehamilan disertai dengan proteinuria 3. Ekalmsi adalah Preeklamsi yang disertai dengan kejang kejang atau bahkan koma.