Faktor resiko Patofisiologi Gambaran Kasus Kasus Rujukan persalinan di Rsu Dr Pringadi Medan Periode Januari – Desember 2014

3. Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan overdistensi uterus, misalnya trauma hidramnion, gamely. 4. Trauma yang di dapat misalnya hubungan seksual, pemeriksaan dalam maupun amniosintesis menyebabkan terjadinya KPD karena biasanya disertai infeksi. 5. Kelainan letak, misalnya sungsang sehingga tidak ada bagian terendah yang menutupi pintu atas panggul PAP yang dapat menghalani tekanan terhadap membrane bagian bawah. Faktor lain adalah 1. Faktor golongan darah akibat golongan darah ibu dan anak yang tidak sesuai dapat menimbulkan kelemahan bawaan termasuk kelemahan jaringan kuliit ketuban. 2. Faktor disproporsi antar kepala janin dan panggul ibu. 3. Faktor multi graviditas, merokok dan perdrahan antepartum. 4. Desifisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat Vitamin C Adapun faktor faktor resiko dari KPD yaitu, Inkompetensia serviks leher rahim, Polihidramnion, Riwayat KPD sebelumnya, Kelainan atau kerusakan selaput ketuban, Kehamilan kembar, Trauma, Serviks leher rahim yang pendek 25 mm pada usia kehamilan 23 minngu, Infeksi pada kehamilan seperti bacterial vaginosis. C Tanda Dan Gejala Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembebs melalui vagina. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti berbau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan cirri pusat dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus di produksi sampai kelahiran. Tetapi bila anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak dibawah biasanya mengganjal atau menyumbat kebocoran untuk sementara. Demam, Bercak vagina ang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda tanda infeksi yang terjadi.

C. Penatalaksanaan

Ketuban Pecah dini termasuk dalam kehamilan beresiko tinggi. Keasalahan dalam mengelola KPD akan membawa akibat meningkatnya angka moebiditas dan mortalitas ibu maupun bayinya. Penatalaksaan KPD masih dilema bagi sebagian besar ahli kebidanan. Kasus KPD yang cukup bulan, kalau segera mengakhiri kehamilan akan menaikkan insidensi bedah caesar, dan kalau menunngu persalinan spontan akan menaikkan insidensi choriomnioniti Adapun penatalaksaannya adalah 1. Konservatif  Rawat di rumah sakit.  Beri antibiotika : bila ketuban pecah 6 jam berikan Ampicilin 4 x 500 mg atau gentamicyn 1 x 80 mg.  Bila umur Kehamilan 32 – 34 minggu dirawat selama air ketuban masih keluar atau sampai air ketuban tidak keluar lagi  Bila usia kehamilan 32 – 34 minggu, masih keluar air ketuban, maka usia kehamilan 35 minngu dipertimbangkan untuk terminasi kehamilan hal sangat bergantung pada kemampuan perawatan bayi prematur