IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian 4.1.1. Sejarah Ringkas Kabupaten Mandailing Natal
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Mandailing Natal terletak di Provinsi Sumatera Utara yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1998 pada tanggal 23 November 1998 tentang Pembentukan Pemerintahan Kabupaten Mandailing Natal menjadi daerah
otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri. Kabupaten Mandailing Natal merupakan pemecahan dari Kabupaten Tapanuli Selatan dengan wilayah
administrasi terdiri dari atas 8 kecamatan. Pada tanggal 29 Juli 2003 Kabupaten Mandailing Natal mengeluarkan Perda No. 7 dan 8 mengenai pemekaran
kecamatan dan desa. Dengan dikeluarkannya Perda tersebut maka Kabupaten Mandailing Natal memiliki 17 kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 322 desa
dan kelurahan sebanyak 7 kelurahan. Pada tanggal 15 Februari 2007 pemerintah Kabupaten Mandailing Natal mengeluarkan Perda No. 10 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal, yaitu Kecamatan Ranto Baek, Kecamatan Huta Bargot, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kecamatan
Pakantan, dan Kecamatan Sinunukan. Pada tanggal 7 Desember 2007 pemerintah Kabupaten Mandailing Natal mengeluarkan Perda No. 45 Tahun 2007 dan No. 46
Tahun 2007 tentang Pemecahan Desa dan Pembentukan Kecamatan Naga Juang
Universitas Sumatera Utara
di Kabupaten Mandailing Natal. Dengan demikian, Kabupaten Mandailing Natal kini memiliki 23 Kecamatan dengan 407 DesaKelurahan.
4.1.2. Geografi dan Iklim
Kabupaten Mandailing Natal secara geografis terletak antara 0
P
o
P
10
٫
- 1
o
50
٫
Lintang Utara dan 98
o
50
٫
- 100
o
10
٫
Bujur Timur, dengan luas wilayah 662.070 Ha atau 9,24 dari wilayah Provinsi Sumatera Utara, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut: - Sebelah Utara dengan Kabupaten Padang Lawas;
- Sebelah Selatan dengan Propinsi Sumatera Barat; - Sebelah Timur dengan Propinsi Sumatera Barat;
- Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia. Secara klimatologi, kabupaten Mandailing Natal mempunyai iklim yang
hampir sama dengan sebagian besar KabupatenKota yang ada di Indonesia. Hanya dikenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim
kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan September dan musim hujan biasanya terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret, diantara
kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba. Keadaan ini silih berganti setiap tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April – Mei dan Oktober –
November. Selama tahun 2011 rata-rata jumlah curah hujan di Kabupaten Mandailing Natal yaitu 1.630 mmtahun.
Daerah Kabupaten Mandailing Natal terletak di ketinggian antara 0 – 1000 m dpl., dengan suhunya berkisar antara 23
C – 32 C dengan kelembaban
Universitas Sumatera Utara
antara 80 – 85. Topografi daerah Kabupaten Mandailing Natal dibedakan atas 3 bagian yaitu:
- Dataran rendah, merupakan daerah pesisir dengan luas 160.500 Ha 24,24 - Dataran landai, luas daerahnya 36.385 Ha 5,49
- Dataran tinggi, terdiri dari daerah perbukitan dengan luas 112.000 Ha 16,91 dan daerah pegunungan dengan luas 353.185 Ha 53,34.
4.1.3. Keadaan Penduduk
Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari 23 kecamatan dengan kepadatannya yakni 62 jiwakm
2
. Sesuai dengan nama daerahnya, penduduk mayoritas adalah suku Batak Mandailing. Selain itu dihuni juga oleh suku-suku
lainnya seperti Batak, Jawa, Melayu, Minang, dan lainnya. Jumlah penduduk Kabupaten Mandailing Natal tahun 2011 adalah 408.731 jiwa, dengan laki-laki
200.925 orang dan perempuan 207.806 orang. Dengan banyak rumah tangga 96.365 KK. Struktur penduduk Mandailing Natal menunjukkan bahwa usia
produktif 15 - 64 tahun sangat menonjol sebesar 59,85 dan usia ketergantungan terdiri usia 0-14 tahun sebesar 36,36 dan lansia 65 tahun ke
atas sebesar 3,79 . Situasi ketenagakerjaan di Mandailing Natal pada Agustus 2011, angkatan kerja
15 tahun ke atas sebesar 175.992 orang dan bukan angkatan kerja 63.360 orang. Pekerja didominasi oleh kaum laki -laki yaitu 60,20 dan perempuan sebanyak
39,80. Pekerjaan utama penduduk Mandailing Natal dari sektor pertanian 71,73 , perdagangan 13,00, jasa 5,03, dan lainnya seperti angkutan,
komunikasi, bank dan listrik, gas dan air 10,66 .
Universitas Sumatera Utara
4.1.4. Pertanian
Perkembangan luas panen padi di Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2011 seluas 35.879 Ha. Produksi padi di Kabupaten Mandailing Natal pada tahun
2011 sebesar 170.010 ton dengan produktivitas 47,38 KwHa. Sektor perkebunan merupakan salah satu motor penggerak pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Mandailing Natal. Salah satu tanaman perkebunan yang menonjol di Kabupaten Mandailing Natal didominasi oleh tanaman karet dengan
luas tanaman sebesar 71.880,28 Ha dengan produksi 61.292,02 ton pada tahun 2011. Selanjutnya diikuti dengan tanaman kelapa sawit dan coklat dengan luas
15.178,79 Ha dan 4.601,18 Ha dan produksinya 203.579,30 ton dan 3.782,53 ton.
4.2. Deskripsi Data