Perkembangan Harga Beras di Kabupaten Mandailing Natal

lainnya tetap, maka tambahan output yang diperoleh dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tersebut pada mulanya selalu meningkat, tetapi penambahan input selanjutnya justru akan menyebabkan tambahan output yang semakin menurun.

4.4. Perkembangan Harga Beras di Kabupaten Mandailing Natal

Harga beras yang digunakan dalam penelitian ini merupakan harga eceran beras yang ada di pasar ibukota Kabupaten Mandailing Natal, dengan kata lain harga konsumen yang telah ditambahkan dengan biaya lain seperti biaya transportasi oleh produsen. Teori ekonomi menjelaskan bahwa pendorong terjadinya pergerakan barang dari suatu daerah ke daerah lain adalah adanya perbedaan harga yang merupakan mekanisme dinamis pasar dalam mencapai terjadinya keseimbangan. Ada dua hal yang menyebabkan terjadinya perbedaan harga beras sehingga mendorong beras untuk di transportasikan dipindahkan dari satu daerah ke daerah lain yaitu karena adanya: i Perbedaan jumlah ketersediaan beras, sehingga beras dikirim dari daerah surplus ke daerah yang membutuhkandefisit beras daerah konsumen; ii Perbedaan preferensi dan daya beli masyarakat. Untuk lebih jelasnya perkembangan harga beras di Kabupaten Mandailing Natal dapat dilihat pada Gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Perkembangan Harga Beras di Kabupaten Mandailing Natal Tahun 1999-2012 Berdasarkan Gambar 4.3. dapat dilihat bahwa trend perkembangan harga eceran beras di Kabupaten Mandailing Natal dari tahun 1999 – 2012 cenderung mengalami kenaikan. Kondisi ini dipengaruhi oleh konsumsi beras masyarakat Mandailing Natal yang tinggi sehingga mengakibatkan harga beras semakin tinggi serta perubahan iklim yang sangat berpengaruh terhadap pengadaan dan pendistribusian beras. Namun bila dibandingkan dengan rata-rata harga beras nasional sebesar Rp. 7.754,2Kg dan rata-rata harga beras Sumut sebesar Rp. 6.043,19Kg, maka rata-rata harga beras Mandailing Natal sebesar Rp. 4.766Kg masih lebih rendah, hal ini disebabkan karena Kabupaten Mandailing Natal merupakan salah satu sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara dan sektor pertanian merupakan mata pencaharian dominan bagi masyarakatnya. Sehingga permintaan untuk komoditas beras masih bisa dipenuhi dari segi penawarannya. Universitas Sumatera Utara Pada kenyataannya harga beras di Indonesia sangat mudah berfluktuasi tergantung kondisi pasar. Penurunan harga beras terjadi pada saat panen raya tiba, karena kelebihan produksi dan hal ini cenderung merugikan petani sebagai produsen karena terpaksa menjual dengan harga lebih rendah. Sebaliknya pada saat-saat tertentu seperti musim paceklik dan hari-hari besar keagamaan hari raya maka harga beras akan meningkat tinggi dan menekan konsumen. Hal ini disebabkan karena permintaan akan beras tidak sesuai dengan penawaran supply yang ada.

4.5. Perkembangan Jumlah Konsumsi Beras dan Ketersediaan Beras di Kabupaten Mandailing Natal