Pihak-Pihak yang Bertanggungjawab Akibat Adanya Pemuatan Berita yang Salah

3. Pasal 310, Pasal 315, dan Pasal 316 mengatur tentang ancaman merusak kehormatan dan nama baik seseorang dengan jalan menuduh melakukan suatu perbuatan. 169 UU Pers menganut prinsip gerant responsible yang menyatakan bahwa pemimpin redaksi harus bertanggungjawab terhadap sajian di dalam pers.

C. Pihak-Pihak yang Bertanggungjawab Akibat Adanya Pemuatan Berita yang Salah

170 Sistem gerant responsible responsible manager didasarkan atas pertanggungjawaban ganda “double responsibility”. Responsible manager adalah bertanggungjawab atas segala kesalahan melalui pelanggaran yang dilakukan. Akan tetapi, penulis yang bersangkutan dengan pembantu dan karenanya ia dapat dituntut selaku demikian dan demikian pula semua orang yang pada hakikatnya membantu melakukan pelanggaran. 171 Patutlah diketahui bahwa sebuah berita yang ditulis wartawan bisa dimuat diberitakan atau tidak layak diberitakan, sepenuhnya menjadi tanggungjawab redakturnya. 172 Perlu ditegaskan bahwa yang bertanggungjawab atas berita yang telah dipublikasikan kepada publik bukan lagi wartawan yang melakukan liputan atau yang menulis berita, tetapi penanggungjawab redaksi yang mewakili perusahaan pers. 173 169 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP 170 Samsul Wahidin, Op. Cit., hal 135 171 Oemar Seno Adji, Perkembangan Delik Pers di Indonesia, Erlangga, Jakarta, 1991, hal 33 172 Prija Djatmika, Op. Cit., hal 18 173 Agus Sudibyo, Op. Cit., hal 76 Jika ada yang tidak puas atau merasa dirugikan oleh suatu Universitas Sumatera Utara berita, seharusnya dia meminta penjelasan atau pertanggungjawaban penanggung jawab redaksi media yang bersangkutan. 174 Yang paling bertanggungjawab terhadap materi yang telah dipublikasikan media sesungguhnya adalah media itu sendiri. 175 2. Apakah wartawan yang bersangkutan sadar sepenuhnya bahwa tulisan yang dimuatnya dapat dipidana. Terdapat dua unsur yang harus dipenuhi agar seorang wartawan dapat dimintai pertanggungjawaban dan dituntut secara hukum, yaitu: 1. Apakah wartawan yang bersangkutan mengetahui sebelumnya isi berita dan tulisan dimaksud. 176 1. Wartawan Indonesia dengan penuh rasa tanggung jawab dan bijaksana mempertimbangkan perlupatut atau tidaknya suatu berita, tulisan, gambar, karikatur, dan sebagainya disiarkan. Mengenai hal tersebut maka PWI Persatuan Wartawan Indonesia membuat pembatasan-pembatasan yang tercantum dalam: Pasal 2: 2. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan: a. Hal-hal yang sifatnya desktruktif dan dapat merugikan negara dan bangsa; b. Hal-hal yang dapat menimbulkan kekacauan; c. Hal-hal yang dapat menyinggung perasaan susila, agama, kepercayaan, atau golongan yang dilindungi oleh UU. 177 174 Ibid., 175 Ibid., hal 81 176 Sumadiria Haris AS, Op. Cit., hal 232 Universitas Sumatera Utara Sedangkan mengenai penerbit dan pencetak ketentuannya dapat dilihat di dalam KUHP. Dalam KUHP, disediakan posisi tersendiri bagi penerbit dan pencetak pasal 61 dan 62 KUHP, yang mempunyai sangkut-paut dengan pasal-pasal 483 dan 484 KUHP. 178 1. Nama dan tempat tinggal dari penerbit dan pencetak Ada beberapa persyaratan apabila diketahui bahwa penerbit dan pencetak tersebut tidak menghindarkan diri dari penuntutan, yaitu: 2. Pembuat penulis dikenal 3. Pada waktu ditegur pertama kali lalu diberitahukan oleh penerbit pencetak. 179

D. Tanggung Jawab Hukum Perdata Media Cetak Akibat Memuat Berita yang Salah