Ya Tidak Tidak Tahu Ya Tidak Tidak Tahu

kafe remang-remang tersebut. Indicator yang tepat adalah keterlibatan mereka dalam artian mutual benefit terhadap keberadaan kafe remang-remang dan sebanyak 9 orang 9,1 masyarakat tidak tahu. 4.2.1.12. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Orang Tua Terhadap Anak Terkait Keberadaan Kafe Remang-remang Persepsi responden berdasarkan sikap orang tua terhadap anak terkait keberadaan kafe remang-remang dapat dilihat pada tabel dan kesimpulan sebagai berikut : Tabel 4.20 Sikap Orang Tua Terhadap Anak Terkait Keberadaan Kafe Remang-remang Sumber : Kuesioner Lapangan Maret 2011 Berdasarkan tabel 4.20 diatas, sikap orang tua terhadap anak mereka terkait akan keberadaan kafe remang-remang adalah cukup mengkhawatirkan. Hal tersebut dapat terlihat dari persentase yang menunjukkan sebanyak 87 orang 87,9 orang tua merasa khawatir terhadap anak mereka akan keberadaan kafe remang-remang. Maraknya tingkat kriminalitas dan perbuatan yang kurang menyimpang tampaknya menjadi dasar utama pernyataan dari mereka orang tua. Kebanyakan para orang tua mengeluhkan transaksi haram atau meyimpang yang sering terjadi semisal kelompok motor, mabuk-mabukan, praktek seks bebas dan seringnya terjadi keributan, dan yang lebih parah lagi sepertinya para pemilik kafe No. Pernyataan Frekuensi Persentase

1. Ya

87 87,9

2. Tidak

2 2

3. Tidak Tahu

10 10,1 Total 99 100 Universitas Sumatera Utara remang-remang memberikan lampu hijau atau bahkan menjadi fasilitas terkait perbuatan menyimpang tersebut. Sementara itu responden menyatakan bahwa sikap orang tua biasa saja terhadap anak mereka terkait akan keberadaan kafe remang-remang terdapat sebanyak 2 orang 2 dan sebanyak 10 orang 10,1 menyatakan tidak tahu. 4.2.1.13. Distribusi Responden Berdasarkan Dampak Terhadap Sikap Pemuda dan Remaja Terkait Keberadaan Kafe Remang-remang Persepsi responden berdasarkan dampak terhadap sikap pemuda dan remaja terkait keberadaan kafe remang-remang dapat dilihat pada tabel dan kesimpulan sebagai berikut : Tabel 4.21 Dampak Terhadap Sikap Pemuda dan Remaja Sumber : Kuesioner Lapangan Maret 2011 Berdasarkan Tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 72 orang 72,7 yang menyatakan bahwa sikap pemuda dan remaja banyak yang berubah, misalnya seringnya pulang larut pagi, mabuk-mabukan, terlibat perkelahian hingga melakukan transaksi obat terlarang dan lain sebagainya. Sementara 16 orang 16,2 menyatakan tidak memiliki pengaruh terhadap sikap No. Pernyataan Frekuensi Persentase

1. Ya

72 72,7

2. Tidak

16 16,2

3. Tidak Tahu

11 11,1 Total 99 100 Universitas Sumatera Utara dari pemuda dan remaja dan sebanyak 11 orang 11,1 menyatakan tidak tahu terkait dampak sikap pemuda dan remaja atas keberadaan kafe remang-remang.

4.3. Analisis Data

4.3.1. Persepsi Masyarakat Kelurahan Sunggal Terkait Akan Keberadaan Kafe Remang-remang

Dalam kehidupan bahwa setiap manusia tidak lepas dari lingkungan dan keadaan sekitarnya, baik secara fisik maupun lingkungan sosial. Sejak manusia dilahirkan pada hakekatnya secara lanngsung telah berhubungan dengan dunia sekitarnya. Mulai pada saat itu pula manusia secara langsung menerima stimulus dari luar dirinya. Pada dasarnya persepsinya merupakan suatu proses yang terjadi pada pengamatan seseorang terhadap orang lain atau gejala lainnya. Persepsi terhadap suatu objek yang ada disekitar manusia dasarnya berbeda satu dengan yang lain karena sebagai mahluk individu setiap manusia memiliki pandangan yang berbeda sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pemahamannya. Bertambah tinggi pemahaman seseorang terhadap objek yang dipersepsikan maka semakin baik bentuk persepsi orang tersebut terhadap objek, begitu juga sebaliknya Hall, 1991:125. Persistensi yang terjadi dimasyarakat perkotaan adalah sebuah kelaziman mengenai fenomena-fenomena yang terjadi. Kondisi sedemikian tentunya sangat bertolak belakang ketika suatu kumpulan individu atau kelompok yang biasa disebut masyarakat memiliki berbagai prinsipil yang tidak sejalan dengan pola pikir fenomena yang terjadi. Fenomena tentunya selalu identik dengan tindakan, aktifitas ataupun transaksi yang berlabelkan negatif. Gambaran tersebut adalah hal yang cukup biasa dan bahkan marak terjadi pada suatu daerah yang telah Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Penanganan Kasus Trauma Gigi Permanen Oleh Dokter Gigi di Kecamatan Medan Baru, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Maimun dan Medan Selayang

1 71 76

Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Perbankan di Kota Medan

0 41 98

Persepsi Masyarakat Terhadap ”Kesemrawutan” Transportasi Di Kota Medan (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru)

3 40 80

Persepsi Masyarakat Terhadap Acara “Tukar Nasib“ (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Perumahan Bumi Asri Medan Terhadap Acara Reality Show “Tukar Nasib“ di SCTV).

2 52 132

Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Kafe Remang-Remang (Studi Deskriptif di Kel. Sunggal, Kec. Medan Sunggal, Medan

49 330 87

Strategi Bertahan Penjualan Jamu Gendong (Studi Deskriptif Pada Penjual Jamu Gendong di Kelurahan Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

12 86 76

Brand Awareness ”Avolution” Dan Keputusan Membeli (Studi Korelasional Pengaruh Brand Awareness Sampoerna ”Avolution” Terhadap Keputusan Membeli Masyarakat di Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan)

2 58 125

Persepsi Penyintas Banjir Terhadap Pergeseran Solidaritas Sosial (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun).

1 66 190

Gambaran Penanganan Kasus Trauma Gigi Permanen Oleh Dokter Gigi di Kecamatan Medan Baru, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Maimun dan Medan Selayang

0 0 14

Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Perbankan di Kota Medan

0 1 11