sederhana apa yang dilihat untuk disentuh. Kita jarang hanya merasakan satu sensasi pada satu waktu. Malahan kita dengan konstan diserang ribuan pesan yang
harus disingkat, diidentifikasi dan ditafsirkan. Kita harus memilih beberapa pesan tertentu dari serangan pesan yang dating, mengidentifikasinya dan mencari
bagaimana hubungan satu dengan yang lain, dengan maksud untuk membangun gambaran realita yang berarti. Persepsi ini tidak hanya bergantung pada sensasi
saja tetapi juga pada pengalaman, keinginan dan kebutuhan Rubin, 1985:116. Hal ini didukung oleh pendapat Runyon 1984: 175 yang menyatakan
persepsi sebagai proses aktif, yaitu adanya sifat selektif dari persepsi. Adapun persepsi selektif ini digambarkannya yaitu ; selama bertahun-tahun manusia
dikelilingi oleh ribuan stimuli. Pada suatu saat, bukan tidak mungkin hal ini mengundang semua stimuli untuk menyerang pikiran manusia. Dengan demikian,
manusia tidak dapat membaca, mengikuti suatu percakapan dan menonton televise pada saat yang sama. Pada saat kita mencobanya, kita akan menjumpai perubahan
perhatian dari suatu sumber stimuli kepada yang lain dengan pemahaman kita masing-masing aktivitas ini menjadi terpisah dan terpecah. Untuk ulasan ini kita
cenderung untuk memilih di stimuli mana disekitar kita yang paling penting, dengan mengabaikan yang lain.
4. Penyimpangan
Penyimpangan adalah kegagalan untuk menyesuaikan dengan norma- norma budaya yang diperkuat. Norma-norma sosial yang berbeda dalam satu
budaya yang bertentangan dengan yang lain. Sebagai contoh, suatu tindakan yang menyimpang dapat dilakukan di satu masyarakat atau budaya yang melanggar
norma sosial di sana, tetapi mungkin dianggap biasa bagi kebudayaan lain dan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat. Beberapa tindakan mungkin penyimpangan tindak pidana, tetapi juga, sesuai dengan masyarakat atau budaya, penyimpangan dapat benar-benar
melanggar norma sosial yang utuh. Penyimpangan dalam konteks sosiologis menggambarkan tindakan atau
perilaku yang melanggar norma-norma budaya yang berlaku termasuk-aturan formal misalnya, kejahatan maupun informal dan pelanggaran norma-norma
sosial misalnya, adat istiadat. Perilaku menyimpang yang lazim disebut dengan nonkonformitas
merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu perorangan atau kelompok dalam masyarakat untuk menghidar dari nilai dan norma. Prilaku yang tidak
sesuai dengan nilai dan kaidah dinamakan menyim- pang atau suatu perbuatan disebut menyimpang bilamana perbuatan ini dinyatakan sebagai menyimpang.
Beberapa pengertian perilaku menyimpang oleh para ahli sosiologi, diantaranya yaitu;
a. Becker, perilaku menyimpang bukanlah kualitas yang dilakukan orang, melainkan konsekuensi dari adanya suatu peraturan dan penerapan sangsi
yang dilakukan oleh orang lain terhadap pelaku tindakan tersebut. b. Robert M.Z. Lawang, penyimpangan sebagai tindakan yang menyimpang
dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku
yang menyimpang. c. James Vander, Penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah
orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Dengan demikian penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinya- takan
Universitas Sumatera Utara
sebagai sutau pelanggaran terhadap norma-norma kelom-pok atau masyarakat. Penyimpangan memilki ciri mengganggu stabilitas
masyarakat. Bruce J. Cohen menjelaskan terjadinya penyimpangan sosial diakibatkan
oleh beberapa faktor yaitu : a. Adanya perubahan norma-norma dari suatu periode ke periode waktu lain.
b. Tidak ada norma atau aturan yang bersifat mutlak yang bisa digunakan untuk menentukan benar tidaknya kelakuan seseorang. Norma sesuai
dengan masyarakat dan kebudayaan masyarakat yang berbeda satu sama lain.
c. Individu-individu yang tidak mematuhi norma disebabkan karena mengamati orang-orang lain yang tidak mematuhi atau karena mereka
tidak dididik untuk mematuhinya. d. Adanya individu-individu yang belum mendalami norma dan belum
manyadari kenapa norma-norma itu harus dipatuhi. Hal ini disebabkan karena proses sosialisasi yang belum sempurna dalam dirinya.
e. Adanya individu-individu yang kurang yakin akan kebenaran atau kebaikan norma, atau dihadapkan dengan situasi di mana terdapat norma-
norma yang tidak sesuai. f. Terjadi kon
flik peran dalam seorang individu karena ia menjalankan beberapa peran yang menghendaki corak perilaku yang berbeda.
Prilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial. Dewasa ini tidak ada satu pun masyarakat
Universitas Sumatera Utara
yang dapat bertahan dalam kondisi statis untuk jangka waktu yang lama. Masyarakat yang paling terisolasi pun akan terkena perubahan sosial.
I.6. Defenisi Konsep