atau lingkup proses social yang lebih panjang atau luas, yang melibatkan modal, kondisi objektif, habitus, disposisi, praktik gaya hidup, sistem tanda, dan selera.
Sementara itu, penggolongan gaya hidup mengukur hal-hal sebagai berikut Loudon Della Bitta, 1993:
a. Bagaimana orang-orang menghabiskan waktu luang dalam suatu kegiatan atau aktivitas.
b. Apa yang paling menarik atau paling penting bagi mereka dalam lingkungannya ketika itu.
c. Pendapat dan pandangan mereka mengenai mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.
3. Persepsi Masyarakat
Istilah persepsi diartikan sebagai pendapat, pandangan seseorang atau kelompok manusia, dan sebagainya. Namun, sebenarnya istilah persepsi memiliki
pengertian yang lebih mendalam adalah suatu penglihatan atau gambaran terhadap sesuatu yang dilakukan seseorang atau kelompok.
Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya
Wolberg, 1967. Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang
bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian
besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Wagito 1981 menyatakan bahwa persepsi merupakan proses psikologis dan hasil dari penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran,
sehingga membentuk proses berpikir. Melalui persepsi kita dapat mengenali dunia sekitar kita, yaitu seluruh dunia yang terdiri dari benda serta manusia dengan
segala kejadian-kejadiannya. Dengan persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita, khususnya antar manusia. Persepsi adalah suatu proses yang
kompleks dimana kita menerima dan menyadap informasi dari lingkungan Fleming Levie, 1978. Persepsi merupakan kesan yang pertama untuk
mencapai suatu keberhasilan. Persepsi seseorang dalam menangkap informasi dan peristiwa-peristiwa menurut Muhyadi 1989 dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
1 orang yang membentuk persepsi itu sendiri, khususnya kondisi intern kebutuhan, kelelahan, sikap, minat, motivasi, harapan, pengalaman
masa lalu dan kepribadian. 2 stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu benda, orang,
proses dan lain-lain. 3 stimulus dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat, waktu,
suasana dan lain-lain.
Persepsi Sebagai Proses Aktif Dalam Perbedaan Individu
Persepsi dulu dianggap sebagai suatu proses pasif, yang harus dilakukan hanya tetap menjaga agar mata dan telinga terbuka dan dunia secara otomatis akan
memperlihatkan dirinya kepada kita. Sekarang kita tahu bahwa anggapan ini adalah salah. Kenyataannya pencapaian persepsi yang berarti merupakan suatu
proses aktif, dengan individu penerima yang memainkan peranan penting dalam menentukan pengalamannya. Peranan ini bergerak melebihi sebuah keputusan
Universitas Sumatera Utara
sederhana apa yang dilihat untuk disentuh. Kita jarang hanya merasakan satu sensasi pada satu waktu. Malahan kita dengan konstan diserang ribuan pesan yang
harus disingkat, diidentifikasi dan ditafsirkan. Kita harus memilih beberapa pesan tertentu dari serangan pesan yang dating, mengidentifikasinya dan mencari
bagaimana hubungan satu dengan yang lain, dengan maksud untuk membangun gambaran realita yang berarti. Persepsi ini tidak hanya bergantung pada sensasi
saja tetapi juga pada pengalaman, keinginan dan kebutuhan Rubin, 1985:116. Hal ini didukung oleh pendapat Runyon 1984: 175 yang menyatakan
persepsi sebagai proses aktif, yaitu adanya sifat selektif dari persepsi. Adapun persepsi selektif ini digambarkannya yaitu ; selama bertahun-tahun manusia
dikelilingi oleh ribuan stimuli. Pada suatu saat, bukan tidak mungkin hal ini mengundang semua stimuli untuk menyerang pikiran manusia. Dengan demikian,
manusia tidak dapat membaca, mengikuti suatu percakapan dan menonton televise pada saat yang sama. Pada saat kita mencobanya, kita akan menjumpai perubahan
perhatian dari suatu sumber stimuli kepada yang lain dengan pemahaman kita masing-masing aktivitas ini menjadi terpisah dan terpecah. Untuk ulasan ini kita
cenderung untuk memilih di stimuli mana disekitar kita yang paling penting, dengan mengabaikan yang lain.
4. Penyimpangan