BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi 4.1.1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian
Kota medan adalah kota yang sudah berkembang sebagai pusat pemerintahan dan pusat perekonomian hingga saat ini. Memiliki luas 26.510
hektar 265,10 km
2
atau 3,6 dari pusat keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Secara administratif, wilayah Kota Medan hampir secara keseluruhan berbatasan
dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sedangkan sebelah Utara berbatasan langsung dengan Selat malaka. Mayoritas
penduduk kota Medan sekarang adalah suku Batak dan Minang. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah tempat ibadah, seperti masjid, gereja, vihara
dan kuil yang banyak tersebar di seluruh kota Medan. Perkembangan kota Medan tidak terlepas dari sejarah yang mendukung
keberadaannya. Dimana dengan adanya Perkebunan Tembakau Deli, kota Medan dijadikan sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan pada tahun 1918.
Hingga saat ini sudah banyak berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industry manufaktur tersedia di kota Medan. Wilayah kota Medan
dikepalai oleh Walikota yang membawahi 21 kecamatan dan 151 Kelurahan http:id.wikipedia.orgwikiMedan,
Kecamatan Medan Sunggal, Medan adalah salah satu dari 21 Kecamatan di kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Sunggal, Medan
berbatasan dengan : diakses Rabu 19 Januari 2011.
Universitas Sumatera Utara
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Helvetia.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang.
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Baru.
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli
Serdang. Pada tahun 2009 kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 130.470
jiwa. Kecamatan ini memiliki luas area dengan jumlah keseluruhan 1.390 Ha yang terdiri dari 961,939 Ha daerah pemukiman dan kantor dan 122,5 Ha lahan kosong.
Kecamatan ini juga mempunyai 6 kelurahan yaitu : Kelurahan Tanjung Rejo, Kelurahan Simpang Tanjung, Kelurahan Sei Sikambing B, Kelurahan Sunggal,
Kelurahan Lalang dan Kelurahan Babura dan memiliki 88 Lingkungan. Di kecamatan ini, tepatnya di Jl. Medan Sunggal terdapat sebuah lembaga
pendidikan yang cukup terkenal bernama Yayasan Budi Bersubsidi Sunggal. Lembaga pendidikan ini telah menghasilkan cukup banyak lulusan yang telah
berhasil di dunia pendidikan, pemerintahan maupun dunia usaha. Selain itu tepat di sebelah gedung Yayasan Budi Bersubsidi Sunggal
terdapat sebuah bangunan megah, namun sayangnya diterlantarkan. Bangunan tersebut dulunya merupakan sebuah studio film milik PPFN. Namun seiring
merosotnya perfilman nasional, nasib studio film yang megah tersebut turut menjadi suram. Kini hanya ilalang dan rumput liar menghiasi bangunan bersejarah
tersebut. Menyusuri jalan Medan Sunggal kearah Asam Kumbang, tepatnya di Jl.
PDAM Tirtanadi maka kita akan menemukan tempat rekreasi yang berada di
Universitas Sumatera Utara
samping bangunan pengolahan air minum PDAM Tirtanadi Sunggal. Tempat rekreasi tersebut dikenal dengan nama Bendungan. Pada hari libur dan hari-hari
besar lainnya, bendungan ramai dikunjungi oleh orang-orang yang berekreasi. Masih disebelah PDAM Tirtanadi terdapat sebuah mesjid bersejarah
bernama Mesjid Baddiuzzaman. Kabarnya umur mesjid ini lebih tua dari Mesjid Raya Al Maksun Medan, yang berada dekat dengan Istana Maimun. Di
pekarangan belakang mesjid ini terdapat komplek pemakaman para tetua bangsawan Melayu Sunggal.
Sekolah Menengah Atas Negeri 14 Medan, yang berada di Jl. Pembangunan No. 14 Medan, juga berada di kawasan ini. Para alumni sekolah ini
banyak yang menjadi orang penting baik di pemerintahan maupun militer dan kepolisian.
Berjalan melewati ujung Jl. PDAM Tirtanadi kearah Simpang Melati, Medan Tuntungan, kita akan menjumpai sebuah Peternakan Buaya. Pusat
penangkaran buaya ini memiliki ribuan ekor buaya. Tempat ini juga menjadi tujuan wisata bagi para turis asing maupun domestik. Para pengunjung akan
ditarik sejumlah biaya tiket masuk yang cukup murah. Kemudian mereka akan disuguhi berbagai atraksi menarik. Misalnya atraksi seekor monyet yang masuk ke
mulut seekor buaya. Namun yang paling menarik adalah pada saat pemberian makan buaya. Para buaya akan saling berebutan dan berlompatan keatas saat
ayam-ayam makanan mereka dilemparkan oleh para penjaga. Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah
kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan
Universitas Sumatera Utara
wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih
terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan http:id.wikipedia.orgwikiKelurahan, diakses pada tanggal 20 Maret
2011. Lokasi yang menjadi penelitian adalah Kelurahan Sunggal yang
merupakan daerah yang ditempati oleh beranekaragam etnis dan kepercayaan. Kelurahan ini terdiri dari 14 empat belas lingkungan dan setiap lingkungan
dikepalai oleh seorang Kepala Lingkungan masing-masing. Di kawasan Kelurahan sunggal penduknya banyak yang bekerja sebagai pegawai swasta.
Sedangkan yang bekerja sebagai pegawai negeri sebanyak setengah dari keseluruhan jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Sunggal.
4.1.2. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data penduduk yang diperoleh dari profil Kelurahan Sunggal, maka jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Sunggal adalah 29.811 jiwa yang
tersebar dalam 14 empat belas lingkungan. Dari jumlah penduduk tersebut dapat dibagi dalam beberapa klasifikasi yaitu berdasarkan usia, tingkat pendidikan,
agama, etnis yang lebih lengkapnya akan disajikan dalam penyajian data penelitian.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Penyajian Data Penelitian