Pengkajian Perencanaan Cara pengoplosan Cara pemberian Obat

4.1.6.1 Pengkajian

Sebaiknya dilakukan pengkajian fungsi ginjal dan fungsi hati serta monitor secara berkala selama terapi untuk mendeteksi nefrotoksik dan hepatotoksik Sweetman, S.C., 2007.

4.1.6.2 Perencanaan

Sebelum pemberian antibiotika, lakukan uji kultur untuk memastikan bakteri penyebab penyakit, lakukan uji sensitivitas kuman agar pemilihan antibiotika tepat. Perlu dilakukan pengontrolan penggunaan antibiotika dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien, nilai farmakoekonomi, meminimalkan atau menghindari terjadinya resistensi antibiotika Aslam, 2003. 4.1.7 Rekomendasi Untuk Perawat Rekomendasi untuk perawat oleh apoteker dimaksudkan untuk menjaga kestabilan obat-obat yang digunakan dalam terapi dan menjaga kebersihan Rumah Sakit dari sisa-sisa obat yang digunakan yang dapat menjadi sumber kontaminasi.

4.1.7.1 Cara pengoplosan

Obat dicampur dilakukan secara aseptis dan sesuai dengan dosis yang diberikan

4.1.7.2 Cara pemberian Obat

• Injeksi Ceftriaxon 500 mg tiap 12 jam • Injeksi Furosemide 10, 20, 25, 30 dan 40 mg tiap 6 jam pada tanggal 28, 29, 30, 31 Mei, 1, 2, dan 3 Juni dan 8 jam pada tanggal 25, 26, 27 Mei, 4 dan 5 Juni 2010. • Tablet Spironolakton 6,25 dan 12,5 mg tiap 12 jam • Tablet Captopril 6,25 mg diminum 1 jam sebelum makan, tiap 12 jam. Universitas Sumatera Utara • Tablet Prednison 5 mg, tiap 8 jam, 3-2-2 pagi 3 tablet, siang 2 tablet, dan malam 2 tablet • Dulcolax Suppositoria, 1 suppositoria pada rektal • Ambroxol syrup 1 sendok takar, tiap 8 jam 4.1.7.3 Cara penyimpanan obat 1. Ambroxol disimpan pada suhu kamar di bawah suhu 30 derajat Celcius dan tempat kering, terlindung dari cahaya. 2. Dulcolax suppositoria harus disimpan pada suhu kurang dari 30°C. 3. Captopril disimpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya. 4. Prednison disimpan pada suhu 15º - 30ºC 5. Spironolakton disimpan di tempat kering terlindung dari cahaya 6. Ceftriaxon : Setelah dilarutkan : Stabil pada temperatur 25°C selama 3 hari dan selama 21 hari pada temperatur 50°. Jangan disimpan dalam lemari pendingin, hindari cahaya matahari langsung. Sebelum dilarutkan : Larutan sebelum dicampurkan : simpan -20°C, jika telah dicairkan, larutan stabil selama 3 hari pada suhu kamar 25°C atau selama 21 hari pada suhu 5°C. Jangan disimpan beku. 7. Natrium bikarbonat Meylon stabil di udara kering, namun di udara lembab terurai secara lambat menjadi natrium karbonat, karbondioksida, dan air. Apabila dipanaskan, natrium bikarbonat akan kehilangan air dan karbondioksida dan akan berubah menjadi sodium karbonat. Simpan pada temperatur 15-30°C, terlindung dari panas dan hindari pembekuan. 8. Furosemide harus disimpan pada suhu kamar dalam wadah tahan cahaya. Universitas Sumatera Utara

4.1.7.4 Cara Pembuangan